Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Guru Merdeka Belajar Itu Hanya Ilusi, Nyatanya Hingga Kini Masih Berkawan Karib dengan Segunung Administrasi

Eri Hendro Kusuma oleh Eri Hendro Kusuma
4 Desember 2023
A A
Guru Merdeka Belajar Itu Hanya Ilusi, Nyatanya Hingga Kini Masih Berkawan Karib dengan Segunung Administrasi

Guru Merdeka itu Hanya Ilusi, Nyatanya Hingga Kini Masih Berkawan Karib dengan Segunung Administrasi (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Perundungan masih lestari karena pendidiknya masih fokus ngelarin administrasi

Cita-cita “merdeka” dari belenggu tugas tanpa manfaat yang jelas, tampaknya belum terlihat cahaya terangnya. Fokus guru pada tugas menuntun murid di kelas hanyalah menjadi angan karena guru kembali disibukkan dengan kegiatan yang belum tentu menjawab permasalahan dan kebutuhan murid. Hasil pekerjaan guru tidak dapat diukur dari foto kegiatan saja. Melainkan yang paling utama adalah tentang kualitas manusia yang telah dididiknya.

Melihat kondisi guru yang demikian, tidak mengherankan jika sampai saat ini kita masih sering menyaksikan kasus perundungan maupun kekerasan seksual yang terjadi di sekolah. Tugas pokok guru sebagai pendidik sedikit bergeser ke tugas administrator. Bahkan tugas administrator tersebut sering mengalahkan tugas utama sebagai seorang guru. Ini kemudian menjadi salah satu celah terjadinya perundungan maupun kekerasan lain yang dilakukan murid di sekolah.

Untuk mengatasi masalah tersebut tidak ada jalan lain selain pengadaan tenaga administrasi sekolah. Sehingga guru kembali fokus pada tugas pokok dan fungsinya. Ya memang harusnya ini sih, guru fokusnya mengajar. Administrasi biar diurus yang lain.

Guru merdeka belajar sih mitos kalau tetap kayak gini.

Guru dan Platform Merdeka Mengajar

Sebagai seorang guru terkadang masih kebingungan dalam memahami maksud dari ringkasan rapor pendidikan. Sebagai salah satu contoh di ringkasan raport pendidikan tertulis, “Numerasi dan literasi mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, kualitas pembelajaran adalah indikator dengan pencapaian terendah, yang salah satunya disebabkan rendahnya metode pembelajaran”.

Dari ringkasan rapor pendidikan tersebut sebenarnya menimbulkan pertanyaan bagi saya. Bagaimana bisa rendahnya penggunaan metode pembelajaran dapat meningkatan numerasi dan literasi siswa? Bukankah metode pembelajaran itu disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah?

Metode pembelajaran yang baik adalah metode yang sesuai kebutuhan belajar murid. Percuma ketika memakai metode pembelajaran yang dianggap “keren” dan menarik akan tetapi itu tidak sesuai dengan kebutuhan murid. Jangan sampai ujung-ujungnya guru direkomendasikan untuk mengakses dan menyelesaikan kegiatan pelatihan tentang metode pembelajaran di PMM yang belum tentu relevan dengan kebutuhan dan karakter belajar murid di sekolah. Guru jangan dipaksa menghafalkan berbagai macam metode dan model pembelajaran. Biarkan guru dan murid menemukan metodenya sendiri saat pembelajaran di kelas.

Harapan guru yang merdeka sesuai janji pada pidato Mas Menteri 4 tahun silam tampaknya belum ada kabar baik di ujung senja masa jabatannya. Sosok yang diharapkan dapat memberikan perubahan untuk kemerdekaan guru, ternyata pada akhirnya masih sama dengan sosok-sosok sebelumnya. “Guru merdeka belajar” ternyata masih menjadi sebuah penantian yang tak berujung.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Penulis: Eri Hendro Kusuma
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kurikulum Merdeka: Kurikulum yang Membuat Guru Merasa Merdeka, tapi Malah Menjajah para Siswa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 5 Desember 2023 oleh

Tags: administrasiguruKurikulum Merdekamerdeka belajar
Eri Hendro Kusuma

Eri Hendro Kusuma

Guru yang masih belajar.

ArtikelTerkait

Dilema Punya Cita-cita Menjadi Guru Pilih Guru Negeri atau Guru Swasta Terminal Mojok

Dilema Punya Cita-cita Menjadi Guru: Pilih Guru Negeri atau Guru Swasta

1 Maret 2021
Suka Duka Asisten Guru SD Swasta, Berharga walau Dipandang Sebelah Mata

Suka Duka Menjadi Asisten Guru SD Swasta

8 Mei 2023
Mahasiswa PPL: Lebih Banyak Dimanfaatkan Guru Lain Ketimbang Dapat Ilmu Mojok.co

Mahasiswa PPL: Lebih Banyak Dimanfaatkan Guru Lain Ketimbang Dapat Ilmu

25 November 2023
Mempertanyakan Orang-orang yang Masih Tertarik Kuliah Jurusan Pendidikan, padahal Lulusannya Banyak yang Sengsara Mojok.co

Mempertanyakan Orang-orang yang Kuliah Jurusan Pendidikan, padahal Jelas Lulusannya Bakal Sengsara

27 September 2025
UU Perlindungan Guru, Hal Darurat yang Harus Segera Digarap agar Masa Depan Negara Ini Tak Semakin Gawat

UU Perlindungan Guru, Hal Darurat yang Harus Segera Digarap agar Masa Depan Negara Ini Tak Semakin Gawat

30 Oktober 2024
Dosen Pembimbing Bersifat Buruk, Skripsi dan Lulus Jadi Lama! (Unsplash) berkas kelulusan jasa edit skripsi

Mengerjakan Skripsi Itu Nggak Sulit, Jauh Lebih Sulit Mengurus Berkas Kelulusan Mahasiswa!

12 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.