• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Home Kampus Loker

Jika PNS Ikut Berperang, Ini yang Bakal Terjadi

Andri Saleh oleh Andri Saleh
10 Maret 2022
0
A A
Jika PNS Ikut Berperang, Ini yang Bakal Terjadi Terminal Mojok.co

Jika PNS Ikut Berperang, Ini yang Bakal Terjadi (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Konflik Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut. Bahkan, isunya semakin berkembang ke mana-mana. Kabar terakhir, Ukraina meminta dukungan kepada pemerintah dan rakyat Indonesia untuk berperang melawan Rusia. Busyet, bagaimana jadinya kalau pemerintah Indonesia mengiyakan permintaan Ukraina tadi? Siapa yang bakal dikirim ke sana? Paling ya tentara. Kalau nggak tentara, ya organisasi yang ((((sok-sokan))) semi militer macam Resimen Mahasiswa, Banser, atau Pemuda Pancasila. Pokoknya siapa saja deh, asalkan jangan PNS. Ribet nanti.

Bukannya pesimis, tapi kalau benar-benar PNS yang dikirim ke Ukraina untuk berperang lawan Rusia, saya sudah membayangkan keriweuhan apa yang bakal terjadi. Mulai dari sebelum keberangkatan, ketika di lokasi peperangan, sampai ketika kembali ke Indonesia, semuanya harus mengikuti aturan administrasi. Maklum saja, yang namanya PNS itu semua kegiatannya harus transparan dan bisa dipertanggungjawabkan karena berkaitan langsung dengan penggunaan anggaran negara.

Memangnya keriweuhan seperti apa sih, kalau para PNS tadi dikirim ke Ukraina dan berperang lawan Rusia? Ini kira-kira yang bakal terjadi.

Pertama, harus ada pembekalan dulu. Ya kali, nggak mungkin para PNS itu langsung berangkat ke medan perang. Yang jelas harus ada pembekalan dulu, lah. Entah itu bentuknya pelatihan, workshop, atau seminar. Acaranya di hotel-hotel berbintang, minimal tiga hari. Nggak lupa juga disisipkan materi capacity building dan outbond. Syukur-syukur ada acara family gathering-nya sekalian.


Kedua, harus ada pengadaan barang dan jasa dulu. Ada banyak yang harus disiapkan sebelum para PNS itu berangkat ke Ukraina. Misalnya, pengadaan seragam perang, nametag, tas, senjata, dan buku pedoman perang. Yang pasti, bakalan ada pengadaan barang dan jasa pemerintah secara besar-besaran.

Ketiga, harus ada acara pelepasan. Dunia birokrat itu identik dengan kegiatan seremonial. Sebelum para PNS tadi berangkat ke medan perang, pasti ada acara pelepasan secara resmi. Di acara pelepasan ini, akan banyak para pejabat yang cari muka, eh, yang hadir, mulai dari Presiden, Menteri PAN dan RB, Menteri Pertahanan, Gubernur, bahkan mungkin bisa jadi Ketua Umum PSSI juga hadir. Isi acaranya ya paling kata sambutan dari semua pejabat yang hadir tadi.

Para PNS antre untuk presensi (Shutterstock.com)

Keempat, harus presensi online di lokasi peperangan. Sesampainya di Ukraina, para PNS tadi harus melakukan presensi alias ngabsen sebagai bukti kehadiran. Presensinya pun dilakukan dua kali, yaitu presensi pagi dan sore. Juga, nggak lupa selalu share koordinat lokasi di aplikasi presensi online tadi. Sekalinya lupa presensi, siap-siap saja tunjangan kinerjanya dipotong.

Kelima, harus sedia snack dan makan berat. Kalau yang ini wajib hukumnya di setiap kegiatan PNS, yaitu penyediaan konsumsi. Biasanya, pola konsumsi para PNS itu adalah sarapan pagi, snack pagi, makan siang, snack sore, dan makan malam. Nah, di Ukraina harus begini juga pola konsumsinya, nih. Jangan sampai para PNS yang ikut peperangan tadi jadi kelaparan dan mogok perang.

Keenam, harus ada bukti dokumentasi. Setiap kegiatan PNS harus terdokumentasikan dengan baik, entah itu dalam bentuk foto maupun video. Jadi ketika para PNS tadi sedang berperang, harus ada bukti dokumentasinya. Terserah mau selfie atau minta difotokan oleh Humas, yang penting ada buktinya kalau sedang ikut berperang.

Ketujuh, harus mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran. Selama peperangan pasti akan banyak pengeluaran semacam beli obat-obatan, isi bensin, bayar e-toll (kalau ada), dan sebagainya. Pengeluaran tadi harus dikumpulkan buktinya, baik itu berupa struk, karcis, atau kuitansi. Bukan apa-apa, bukti-bukti tadi kan bisa diklaim dan diganti oleh negara.

Bukti-bukti pengeluaran (Shutterstock.com)

Kedelapan, harus membuat laporan kegiatan. Sebagai akhir tugas peperangan ini, setiap PNS pasti akan diminta laporan kegiatan. Meski narasinya tinggal copy paste dari template yang sudah ada, tapi lumayan butuh effort juga karena harus mengumpulkan dokumentasi foto-foto, bukti-bukti pengeluaran, dan sebagainya.

Kesembilan, harus tanda tangan SPJ. Sekembalinya ke Indonesia, para PNS tadi harus menandatangani SPJ yang sudah dibuat oleh bagian keuangan. Ini adalah rangkaian akhir dalam pertanggungjawaban administrasi. Setelah uangnya ditransfer, sepertinya bakal cepat habis karena dipakai untuk bayar cicilan KPR.

Berkas menumpuk sebagai LPJ (Shutterstock.com)

Nah, begitulah keriweuhan terjadi kalau seandainya PNS dikirim ke Ukraina untuk berperang lawan Rusia. Saya yakin, anggaran negara bakalan jebol dan bukan nggak mungkin malah nambah utang negara. Sudahlah, mending yang lain saja yang dikirim ke Ukraina untuk berperang. Lagipula, peran PNS masih banyak dibutuhkan di dalam negeri untuk menyukseskan program-program pemerintah. Borong tiket MotoGP Mandalika, misalnya.

Penulis: Andri Saleh
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Maret 2022 oleh

Tags: administrasiperangpns
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

Artikel Lainnya

Benci Amerika Serikat Nggak Bisa Dijadikan Alasan untuk Dukung Agresi Rusia

Benci Amerika Serikat Nggak Bisa Dijadikan Alasan untuk Dukung Agresi Rusia

25 Juni 2022
20 Kosakata Perhotelan yang Sering Digunakan PNS Terminal Mojok

20 Kosakata Perhotelan yang Sering Digunakan PNS

21 Juni 2022
Kita Sebaiknya Nggak Perlu Nyinyir PNS yang Menuntut Upah Layak

Tidak Semua Orang Ingin Jadi PNS, dan Itu Tidak Apa-apa

13 Juni 2022
5 Alasan PNS Senang Bikin Kegiatan di Hotel Berbintang Terminal Mojok

5 Alasan PNS Senang Bikin Kegiatan di Hotel Berbintang

1 Juni 2022
Menebak Alasan Sikap Jutek Pegawai TU

Menebak Alasan Sikap Jutek Pegawai TU

30 Mei 2022
Menerka Alasan CPNS Mundur setelah Lulus Seleksi

Menerka Alasan CPNS Mundur setelah Lulus Seleksi

28 Mei 2022
Pos Selanjutnya
Hilman "Lupus" Hariwijaya Adalah Kado Terindah dalam Hidup Saya Terminal Mojok.co

Hilman "Lupus" Hariwijaya Adalah Kado Terindah dalam Hidup Saya

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Saya Orang Desa yang Memilih Pakai Jasa WO daripada Sistem Rewang untuk Pesta Pernikahan Terminal Mojok

Saya Orang Desa yang Memilih Pakai Jasa WO daripada Sistem Rewang untuk Pesta Pernikahan

15 Juni 2022
Warmindo di Pekalongan (Unsplash.com)

Beberapa Warmindo di Pekalongan Bukan Tempat yang Menyenangkan

19 Juni 2022
Jika PNS Ikut Berperang, Ini yang Bakal Terjadi Terminal Mojok.co

Jika PNS Ikut Berperang, Ini yang Bakal Terjadi

10 Maret 2022
Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

24 Juni 2022
Lookism: Webtun yang Menyajikan Sisi Gelap Korea Selatan dengan Gamblang

Lookism: Webtun yang Menyajikan Sisi Gelap Korea Selatan dengan Gamblang

18 Juni 2022
Lawang Sewu Semarang (Unsplash.com)

5 Fakta Keliru Terkait Semarang yang Telanjur Dipercaya Banyak Orang

21 Juni 2022
5 Soto Khas dari Jawa Tengah yang Underrated, Sudah Pernah Coba?

5 Soto Khas dari Jawa Tengah yang Underrated, Sudah Pernah Coba?

18 Juni 2022

Dari MOJOK

  • Minggu Bersama di Tepikota, Menikmati Kuliner Jawa Timur di Jogja
    by Amalia Fathonaty on 25 Juni 2022
  • 5 Alasan Ganti Oli Mesin Perlu Dilakukan Berkala
    by Hammam Izzuddin on 25 Juni 2022
  • Takluk dari PSIS Semarang, PSS Sleman Harus Menang di Laga Terakhir Grup A Piala Presiden
    by Hammam Izzuddin on 24 Juni 2022
  • Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja
    by Yvesta Ayu on 24 Juni 2022
  • Cara Terhindar dari Bahaya Pinjol Ilegal
    by Hammam Izzuddin on 24 Juni 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GzeZNzywPSE&t=45s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In