Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Gunungkidul Handayani, Jalan Rusak (Tetap) Abadi

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
11 Agustus 2022
A A
Gunungkidul Handayani, Jalan Rusak (Tetap) Abadi wisata jeglongan sewu

Gunungkidul Handayani, Jalan Rusak (Tetap) Abadi (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jalan rusak adalah masalah utama di Gunungkidul. Perbaikan sering dilakukan, namun, motifnya dipertanyakan

“Padahal, di sana lagi banyak kondangan lho, warga sudah disuruh patungan lagi buat perbaikan jalan. Sampai kiamat, selama nggak ada kunjungan pejabat atau viral di ICJ (Info Cegatan Jogja), ya, jalan di kampung Pak Lik-mu tetap rusak morat-marit, Le” tutur bapak saya menceritakan kondisi jalan di kampung adik kandungnya, di kawasan wisata Gua Pindul.

Ya, Gua Pindul menjadi salah satu destinasi wisata di Gunungkidul yang selalu diserbu para pengunjung, terutama saat hari libur. Panorama di dalam gua yang eksotis nan menakjubkan, sukses membuat para wisatawan dari berbagai daerah ketagihan datang ke tempat ini. Tak ayal, kedatangan mereka membawa berkah bagi para pengelola wisata, yang setiap bulannya mendapatkan omzet hingga ratusan juta rupiah.

Di balik keindahan Gua Pindul yang memang menawan, tersimpan keluh-kesah warga soal banyaknya jalan rusak dan gronjal di sekitar lokasi wisata. Beberapa waktu lalu, warga sekitar Gua Pindul, tepatnya di Dusun Munggur, Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, mengeluhkan banyaknya kasus kecelakaan akibat jalan rusak dan berlubang di jalan sepanjang Gua Pindul.

Fenomena yang dihadapi warga Ngawis, Gunungkidul, tentu cukup ironi. Mengingat omzet yang didapat dari Gua Pindul begitu melimpah, tetapi ruas jalan menuju tempat wisata dibiarkan tetap rusak, gronjal, dan parah. Terlalu lama menunggu pejabat nggak ada yang lewat, akhirnya warga berinisiatif untuk patungan atau swadaya seikhlasnya.

Sudah jatuh tertimpa scaffolding, begitu kira-kira yang tengah dihadapi warga Munggur. Tidak sedikit warga yang hanya jadi penonton dari gemebyar wisata, tetapi harus menyaksikan jalanan di depan rumah mereka morat-morit terinjak kendaraan mewah para wisatawan yang datang dari berbagai daerah. Di kawasan wisata saja kayak gini, gimana nasib warga yang tinggal di lereng-lereng bukit dan area susah sinyal, ya?

Apa yang tengah dialami warga di sekitar Gua Pindul hanya contoh kecil dari apa yang kini dialami sebagian masyarakat Gunungkidul rasakan, terutama mereka yang tinggal di pelosok desa. Meski kondisi jalan sudah rusak berat, selama tidak agenda kunjungan para pejabat atau viral di media sosial, jangan harap ada perbaikan jalan.

Sementara, jalan yang sudah diaspal dan sebenarnya masih mulus, selama mau ada kunjungan “orang-orang penting”, terus diperhalus oleh pemerintah. Salah satu jalan di Gunungkidul yang bola-bali diperbaiki, padahal masih tampak mulus dan kinclong adalah di Jalan Wonosari-Semanu, tepatnya di sepanjang jalan menuju Rumah Makan Sego Abang Pari Gogo. Kenapa? Ya, karena warung legendaris yang menyediakan menu enak nan menggugah selera itu selalu jadi jujugan utama para pejabat jika ada kunjungan kerja di Gunungkidul.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Fenomena tersebut tampak jelas pada awal 2016 lalu. Di mana Dinas Pekerjaan Umum (DPU), mengerjakan 50 titik perbaikan ruas jalan, salah satunya di sepanjang jalan menuju Rumah Makan Sego Abang Pari Gogo. Proyek yang menghabiskan anggaran hingga Rp1,5 miliar, ini rampung sekitar bulan Juli 2016.

Tak berlangsung lama, tepatnya bulan Oktober 2016, Presiden Jokowi berkunjung ke Gunungkidul. Sesuai dugaan, Presiden RI ke-7 beserta rombongannya mampir di Rumah Makan Sego Abang Pari Gogo. Sembari menikmati nasi merah hangat nan pulen dengan lauk-pauk istimewa, saya cukup yakin Pak Presiden memuji keberhasilan Bu Bupati yang telah sukses membuat jalanan Gunungkidul semakin halus dan rapih. Ya, kira-kira dialognya seperti ini:

“Wah, Gunungkidul makin maju, Bu Bupati. Jalan yang saya lewati tadi mulus banget, nyaris tanpa cacat. Selamat, ya, ehehe”

“*senyum* Sudah jadi tugas saya, Pak.”

Saya kira fenomena semacam ini sudah menjadi rahasia umum. Hampir semua daerah di Indonesia juga begitu. Ketika mau ada kunjungan pejabat, getol sekali melakukan perbaikan jalan dan menghias kota menjadi sedemikian rupa. Di luar itu, ya tau sendiri.

Perkara warga sering patungan dan swadaya perbaikan jalan di kampung masing-masing itu wujud bakti terhadap negeri. Kayak quote “jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negara”, begitu kira-kira. Lagian kata Prabu Yudianto—penulis yang harinya Senin terus itu, masyarakat kita kan selalu nerima ing pandum, wis biasa menghadapi jalanan jadi area pemancingan. Sabar narima najan jalan gronjal.

Terus, kalau masyarakat di sini nerima ing pandum, tugas pemerintah ngapain dong? Ya terima ning panggung, lah! Nanti, nunggu ada pejabat lewat lagi atau viral di ICJ yang berpotensi merusak nama baik, baru diperbaiki. Kalau nggak, ya, biasanya pas Pemilu lima tahunan itu, baru tuh ada “oknum” ngasih semen, pasir, dan watu gamping berdatangan buat memperbaiki jalan. Tapi, tau kan syaratnya apa?

Ya, begitulah kehidupan sehari-hari di negeri yang mau merayakan ultah yang ke-77 ini. Kalau belum dilewati pejabat atau viral, jangan mimpi jalan rusak di depan rumah kamu akan diperbaiki sama pemerintah. Nggak cuma jalan, sih, semua harus menunggu viral. Mulai dari maraknya pelecehan seksual, klitih, dan aksi kekerasan lainnya, harus menunggu korban jiwa terlebih dahulu baru ditangani. Wonderful Indonesia!

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jogja Istimewa, Gunungkidul Merana

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2022 oleh

Tags: GunungkidulICJjalan rusakJokowipilihan redaksiviral
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

Kasihan Motor Saya jika Pertalite Beneran Dihapus

Beli Pertalite Pakai Aplikasi: Kalau Bisa Dibikin Ribet, Kenapa Tidak?

25 Juni 2022
6 Franchise Murah, Modal Nggak Sampai Rp10 Juta Sudah Bisa Bikin Usaha Mojok.co

6 Franchise Murah, Modal Nggak Sampai Rp10 Juta Sudah Bisa Bikin Usaha

7 Desember 2023
Jual Beli Bagasi Pesawat, Bisnis yang Dilirik para Perantau Luar Negeri. Untungnya Bisa buat Ongkos Pulang ke Tanah Air!

Jual Beli Bagasi Pesawat, Bisnis yang Dilirik para Perantau Luar Negeri. Untungnya Bisa buat Ongkos Pulang ke Tanah Air!

17 Oktober 2023
4 Alasan Cik Bidadari, Kakak Ehsan “Upin Ipin”, Sosok yang Paling Cocok untuk Abang Iz Mojok.co

4 Alasan Cik Bidadari, Kakak Ehsan “Upin Ipin”, Sosok yang Paling Cocok untuk Abang Iz

6 Januari 2025
Klitih Tidak Hilang dengan Ditangkapi, tapi Diberi Ruang Berekspresi terminal mojok.co

Klitih Tidak Hilang dengan Ditangkapi, tapi Diberi Ruang Berekspresi

28 Desember 2021
video klip

Video Klip Lagu Itu Penting Nggak Sih?

8 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.