Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Grendeng, Pusat Kemacetan di Purwokerto, Konsekuensi dari Peningkatan Jumlah Mahasiswa Tanpa Antisipasi

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
23 November 2023
A A
Dosa Purwokerto kepada Dunia Literasi (Unsplash) grendeng

Dosa Purwokerto kepada Dunia Literasi (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Masalah-masalah yang ada di Grendeng, adalah masalah yang Purwokerto harus hadapi, sebagai konsekuensi kemajuan

Jumlah mahasiswa di Purwokerto yang semakin bertambah mengubah wajah kota ini secara perlahan. Kontrakan dan kos-kosan mulai berdiri, penjaja makanan mulai mengerubungi, dan usaha-usaha baru mulai muncul dan berdiri.

Salah satu  daerah yang dijadikan sebagai “markas” para mahasiswa selama mukim di kota satria adalah Purwokerto Utara. Di daerah ini ada dua kampus yang menjadi universitas terbesar di Kabupaten Banyumas. Yaps, Unsoed dan UIN Saizu. Dua kampus tersebut memiliki jumlah mahasiswa yang hampir menyentuh angka 40 persen dari keseluruhan jumlah mahasiswa yang menetap di Purwokerto. Maka, tak heran jika Purwokerto Utara menjadi wilayah yang tak pernah senyap oleh aktivitas para kaum pelajar.

Di Purwokerto Utara sendiri, ada sebuah kelurahan yang kini mulai padat oleh berbagai fasilitas dan tempat hiburan yang (saya rasa) ditujukan untuk para pendatang. Yaps, Grendeng. Nama daerah ini sudah tidak asing lagi bagi kaum terpelajar yang melalang buana di kota penghasil mendoan tersebut.

Tapi, pertambahan penduduk, terlebih tanpa antisipasi, selalu punya konsekuensi yang tak bisa dihindari: kemacetan dan konsentrasi penduduk yang tidak proporsional. Dan Grendeng ini contoh terbaik dari konsekuensi tersebut.

Dulu, saat kakak saya menempuh studi di Unsoed, daerah ini masih belum sepadat dan seramai sekarang. Namun, kini kondisinya sungguh berbeda. Jumlah mahasiswa yang semakin meluap, membuat pembangunan di daerah ini semakin masif. Berbagai masalah pun bermunculan seketika. Salah satunya adalah kemacetan.

Pedagang kaki lima, antara rezeki dan konsekuensi

Pertumbuhan jumlah mahasiswa tak melulu direspons dengan kos-kosan saja. Tapi, juga pertambahan pedagang kaki lima.

Mau di Jogja, Purwokerto, atau mana saja, yang namanya mahasiswa pasti suka jajan. Pedagang kaki lima jadi jawaban para mahasiswa tersebut. Masalahnya adalah, konsekuensi dari pedagang kaki lima, terlebih yang tak diregulasi, adalah kemacetan.

Baca Juga:

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

Sebenarnya, para pedagang kaki lima yang berjualan di jalan ini sudah dibuatkan lapak khusus untuk menjajakan dagangannya. Namun, terkadang ada beberapa pedagang yang menggunakan kendaraan bermotor dan memarkir kendaraannya di pinggir jalan. Belum lagi mahasiswa yang sedang jajan tapi tidak menepikan kendaraannya. Ya efeknya jelas kan, macet. Nggak mungkin efeknya dapet TV OLED.

Jalan sempit, ide yang sempit

Saya tadi bilang kalau konsekuensi pertumbuhan penduduk tanpa antisipasi adalah kemacetan kan? Nah, inilah maksud dari “tanpa antisipasi” yang saya maksud.

Kebanyakan jalan kampus Purwokerto itu sempit. Nggak luas, dan nggak proporsional melihat pertumbuhan mahasiswanya yang terus meningkat. Luas jalan yang hanya sanggup dilalui dua mobil, itu pun pake mengalah, tentu saja tak ideal. Kondisi jalannya pun nggak bisa dibilang bagus. Ah.

Oh ya, tidak sampai di situ. Jalan ini juga dilengkapi dengan polisi tidur. Ya, saya paham fungsi dan niatnya. Tapi, kalau jalannya saja sudah bergelombang, apa iya harus tetep ada polisi tidurnya? Kalau harus ada, maka jalannya dibenerin dulu dong. Masa sudah jalan bergelombang, ditambah polisi tidur juga, logikanya di mana?

Ada orang bodoh di Purwokerto

Wilayah Grendeng yang menjadi pusat kemacetan selanjutnya adalah Jalan Gunung Slamet. Lokasinya pun tak jauh dari Jalan Kampus. Sumber kemacetan yang sering saya temui adalah para pengendara roda empat yang memarkirkan kendaraannya di bahu jalan.

Ah, mobil parkir semena-mena. Begitu familiar. Saya kira orang bodoh memang rata ada di tiap kota, tak terkecuali Purwokerto.

Hampir seperempat bahu jalan digunakan untuk parkir kendaraan. Jalan yang hanya muat dilalui oleh dua kendaraan tersebut pun akhirnya sering macet. Pengendara dari kedua arah terkadang rela bergantian saat melewati jalan ini tatkala ada mobil yang terparkir di bahu jalan.

Saya tahu kalian pasti bertanya-tanya, sudah tahu jalan sempit, kok masih nekat parkir. Tapi, pertanyaan tersebut hanya berlaku untuk orang yang punya otak. Sedangkan, pelaku parkir, tidak punya otak.

Masalah-masalah yang ada di Grendeng, adalah masalah yang Purwokerto harus hadapi, sebagai konsekuensi kemajuan. Daerah lain, lambat laun, akan menjadi Grendeng, dan sekarang terserah Pemerintah Purwokerto, mau membiarkan, atau bertindak sebagaimana mestinya pemerintah bertindak?

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Purwokerto, Tempat Tinggal Terbaik di Jawa Tengah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 November 2023 oleh

Tags: grendengKemacetanMahasiswapurwokerto
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

5 Cara Jitu Menghasilkan Cuan yang Saya Lakukan Saat Jadi Mahasiswa, Bisa Bayar Kuliah dan Tabungan Menikah

5 Cara Jitu Menghasilkan Cuan yang Saya Lakukan Saat Jadi Mahasiswa, Bisa Bayar Kuliah dan Tabungan Menikah

23 Agustus 2024
Tips Lulus Cepat dan Cum laude Tidak Berfungsi untuk Kaum Bad Luck terminal mojok.co

Katanya Mahasiswa Pintar, tapi kok Nggak Cum Laude?

30 Juni 2023
tipe mahasiswa kelas sore mojok

4 Tipe Mahasiswa Unik yang Bisa Ditemukan di Kelas Sore

8 November 2020
lampu merah

Ini Loh Faedahnya Lampu Merah Berdurasi Lama

30 September 2019
6 Fakta Menarik tentang Purwokerto yang Perlu Kalian Ketahui Terminal Mojok

6 Fakta Menarik tentang Purwokerto yang Perlu Kalian Ketahui

28 Agustus 2022
4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Kerap Merugikan Banyak Pihak Mojok.co

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

21 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.