Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Gejayan Jogja dan Gejayan Magelang: Namanya Sama, tapi Nasibnya Jauh Berbeda 

Wulan Maulina oleh Wulan Maulina
4 November 2025
A A
Gejayan Jogja dan Gejayan Magelang: Namanya Sama, tapi Nasibnya Jauh Berbeda  Mojok.co

Gejayan Jogja dan Gejayan Magelang: Namanya Sama, tapi Nasibnya Jauh Berbeda  (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ada banyak nama daerah yang sama di Indonesia. Misalnya, Depok yang ada di Jawa Barat dan Jogja. Bahkan, di Semarang juga ada nama Jalan Depok yang nggak kalah ruwet. Fenomena itu membuat saya bertanya-tanya, “Ada tidak ya tempat di Magelang yang namanya sama dengan daerah lain?” Dan, baru-baru ini saya menyadari ada kesamaan antara Magelang dan Jogja, sama-sama punya daerah bernama Gejayan. 

Gejayan Jogja adalah nama kawasan yang berada di sekitar Jalan Affandi. yang dahulunya bernama Jalan Gejayan. Asal tahu saja, Jalan Affandi membentang dari perempatan Condongcatur dan berujung di sebuah pertigaan pertemuan antara Jalan Laksda Adisucipto dan Jalan Urip Sumoharjo. 

Sementara di Magelang, Gejayan adalah nama dusun di Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Dusun ini berada di lereng barat Gunung Merbabu. Itu mengapa suasana di sana jauh dari kata padat dan hiruk pikuk. Jauh berbeda dibanding Gejayan Jogja yang hampir selalu ramai setiap saat.  

Sepertinya memang tidak bisa membandingkan aple to aple antara Jalan Gejayan Jogja dan Gejayan Magelang. Sejak awal dua daerah ini sudah terlalu berbeda. Namun, tidak ada salahnya untuk mengenal Gejayan Jogja dan Magelang lebih dalam. 

Titik demonstrasi dibandingkan dengan dusun tenang di kaki gunung

Kalian pasti tidak terlalu asing dengan nama Gejayan Jogja. tempat ini sering terdengar karena menjadi titik kumpul aksi demo. Istilah yang paling sering muncul adalah”Gejayan Memanggil”. Ingat kan? 

Gejayan memang punya sejarah panjang dalam peristiwa penting Jogja. Pada Mei 1998 misalnya, di jalan ini terjadi Peristiwa Gejayan. Itu mengapa, tempat ini kerap menjadi titik kumpul untuk aksi demonstrasi lain. Selain punya cerita, Jalan Gejayan memang strategis, mudah dijangkau dari berbagai daerah dan kampus. 

Sementara, Gejayan Magelang adalah nama dusun. Titik kumpul orang yang hidupnya tenang. Suasana pedesaan yang dekat dengan pegunungan seolah menyatu dengan kehidupan warga Gejayan yang menikmati setiap kebersamaan antar tetangga dan juga memanfaatkan alam yang subur. Meski jauh dari hiruk pikuk perkotaan, warga Gejayan Magelang tetap bahagia.

Jalan Gejayan Jogja sering macet, sementara Gejayan Magelang relatif lebih tenang

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Jalan Gejayan itu strategis, menjadi penghubung utama ke beberapa daerah di Jogja. Tidak heran kalau jalan ini sering padat dari waktu ke waktu. Ditambah lagi, di sepanjang jalan tersebut terdapat gerai makanan dan minuman yang menarik. Namun, kehadirannya kadang bikin emosi karena bikin jalanan makin macet. 

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Akan tetapi, semua itu berbeda dengan Gejayan Magelang yang sama sekali nggak ada. Mungkin karena daerahnya yang berada di kaki gunung ya jadi kurang strategis. Jadi memang hanya warga lokal yang melintasi jalan-jalan di Gejayan Magelang. 

Daerah yang tidak pernah tidur vs daerah “menepi”

Jalan Gejayan Jogja hampir selalu aktif selama 24 jam. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jalan ini adalah akses ke titik-titik lain. Di sekitar jalan ini banyak kampus, tempat makan dan minum yang mengundang keramaian. Tidak heran kalau jalannya hampir selalu aktif. 

Kondisi ini jelas berbeda dengan Gejayan Magelang yang seolah punya waktu istirahatnya sendiri. Mulai pukul 22.00 WIB dusun ini sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Lokasinya di pegunungan membuat warga juga enggan ke luar rumah. Apalagi kalau malam di sini juga dingin. Beda kalau di Gejayan Jogja semakin malam malah semakin ramai.

Itulah perbedaan antara Gejayan Jogja dengan Gejayan di Magelang. Dua nama tempat yang sama tapi suasana dan kebiasaan yang berbeda. Gejayan Magelang memang cocok untuk “menepi” karena letaknya di dekat pegunungan. Sementara Gejayan Jogja yang penuh dengan pilihan dan hiruk pikuk cocok untuk mereka yang ingin kehidupan lebih dinamis. 

Penulis: Wulan Maulina
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Sisi Gelap Magelang yang Tidak Disadari Banyak Orang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 November 2025 oleh

Tags: Gejayangejayan jogjagejayan magelangjalan affandijalan gejayanJogjakabupaten magelangmagelang
Wulan Maulina

Wulan Maulina

Lulusan Bahasa Indonesia Universitas Tidar. Suka menulis tentang kearifan lokal dan punya minat besar terhadap Pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Beranggapan memelihara kata ternyata lebih aman daripada memelihara harapan.

ArtikelTerkait

Anak Madura Mudah Dapat Jodoh di Jogja ketimbang Jakarta

Alasan Mengapa Anak Madura yang Kuliah di Jakarta Lebih Sulit Menemukan Pasangan ketimbang yang Kuliah di Jogja

3 Agustus 2025
Jogja, Kota Pelajar yang Tak Belajar dari Kesalahan Jakarta

Jogja, Kota Pelajar yang Tak Belajar dari Kesalahan Jakarta

19 November 2019
7 Alasan Bakso Malang Gagal Menjadi Primadona di Jogja

7 Alasan Bakso Malang Gagal Menjadi Primadona di Jogja

5 Agustus 2025
KA Sri Tanjung Memang Murah, tapi Soal Kenyamanan Sepanjang Jogja-Banyuwangi, Bus Mila Sejahtera Juaranya

KA Sri Tanjung Memang Murah, tapi Soal Kenyamanan Sepanjang Jogja-Banyuwangi, Bus Mila Sejahtera Juaranya

22 Februari 2024
Colt Kampus (Kol Kampus), Legenda Penyelamat Mahasiswa UGM Jogja yang Hendak Berangkat Kuliah

Colt Kampus (Kol Kampus), Legenda Penyelamat Mahasiswa UGM Jogja yang Hendak Berangkat Kuliah

8 April 2024
Sri Tanjung: Andalan Arek Jawa Timur yang Merantau di Jogja

Sri Tanjung: Andalan Arek Jawa Timur yang Merantau di Jogja

1 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.