Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan

Gaya Parenting Orang Tua Shinichi Kudo yang Bikin Saya Kepingin Juga

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
31 Juli 2021
A A
Gaya Parenting Orang Tua Shinichi Kudo yang Bikin Saya Kepingin Juga terminal mojok.co

Gaya Parenting Orang Tua Shinichi Kudo yang Bikin Saya Kepingin Juga terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Hari ini saya membaca tulisan Mbak Aminah Sri Prabasari yang berjudul “Gaya Parenting Mama Rosa dalam Hospital Playlist Memang Layak Diteladani Orang Tua Zaman Now”. Saya pun jadi kepikiran bikin tulisan dengan tema serupa, tapi dari semesta Detektif Conan yang sudah saya ikuti selama lebih dari 25 tahun, yakni Shinichi Kudo.

Penggemar manga dan anime Detektif Conan pasti tahu siapa Shinichi Kudo, detektif SMA berusia 17 tahun yang tubuhnya mengecil karena dipaksa minum APTX 1869 oleh Organisasi Hitam. Sejak awal cerita, ada banyak adegan yang menceritakan bahwa kedua orang tua Shinichi pindah ke Amerika Serikat untuk bekerja saat ia baru berusia 14 tahun. Ayahnya, Yusaku Kudo adalah penulis novel misteri kelas dunia. Sedangkan ibunya, Yukiko Kudo adalah aktris papan atas Jepang yang sangat terkenal.

Untungnya, Shinichi Kudo bukanlah anak broken home meskipun jauh dari kedua orang tuanya. Shinichi malah tumbuh jadi detektif SMA paling terkenal di Jepang yang disebut-sebut sebagai “Penyelamat Kepolisian Jepang” karena telah memecahkan banyak kasus sulit. Shinichi pun tidak hanya jago sebagai detektif, ia jago main sepak bola meskipun baginya sepak bola hanya untuk refreshing, tidak untuk dijadikan sebagai karier profesional.

Kenapa saya bilang Shinichi beruntung? Ya, kalau orang lain yang jadi Shinichi, ditinggal kedua orang tua sejak umur 14 tahun dengan rumah besar di tengah kota, di-transferin uang tiap bulan sama kedua orang tuanya, kayaknya malah dipakai yang nggak-nggak, deh. Bisa dipakai party tiap hari sama teman-temannya, terjerumus dalam pergaulan bebas dengan membawa Ran Mouri ke rumah setiap hari sepulang sekolah, atau bahkan sampai menggunakan obat-obatan terlarang. Soalnya jauh dari orang tua, dikasih uang banyak, dan gabut banget di sekolah karena pelajarannya terlalu gampang baginya.

Akan tetapi, Shinichi nggak gitu orangnya. Alih-alih terjerumus dalam pergaulan bebas atau menggunakan obat-obatan terlarang, ia malah jadi maniak misteri dengan jadi detektif. Kalau lagi menyelidiki sebuah kasus, ia sampai lupa waktu. Kalau lagi nggak ada kasus, Shinichi pun dimanjakan dengan ribuan novel misteri dari seluruh dunia dalam perpustakaan rumahnya. Dia juga rajin nontonin film atau serial detektif untuk menambah wawasannya sekaligus mengasah otak. Beruntung banget kedua orang tua Shinichi. Dia kecanduan dengan misteri, bukan kecanduan pergaulan bebas atau obat-obatan terlarang.

Saya jadi berpikir, “Apa, sih, rahasia parenting yang dilakukan kedua orang tua Shinichi Kudo? Kok bisa, ditinggal keluarga sejak remaja tapi anaknya nggak berubah jadi anak yang nakal?”

Pertama, beda dengan Ran Mouri, di mana ia menyaksikan kedua orang tuanya, Kogoro Mouri dan Eri Kisaki yang pisah rumah, Yusaku dan Yukiko ini masih tinggal satu rumah meskipun sering bertengkar hebat. Yusaku adalah sosok ayah yang kalem dan baik hati, mau anaknya senakal apa pun waktu kecil.

Sedangkan Yukiko ini sosok ibu yang nggak bisa diam dan marah-marah melulu kalau Shinichi nakal waktu kecil karena ia sayang padanya. Keduanya adalah kombinasi sempurna yang membentuk pribadi Shinichi seperti sekarang.

Baca Juga:

30 Kosakata Parenting yang Njelimet, tapi Sebaiknya Dipahami Orang Tua Zaman Sekarang

Dear Bu Risma Mensos, Anak yang Menitipkan Orang Tua ke Panti Jompo Nggak Melulu Durhaka

Kedua, Yusaku Kudo dan Yukiko Kudo ini merupakan pasangan yang sangat cerdas, jadi pasti menghasilkan anak yang cerdas juga. Gimana nggak cerdas, Yusaku ini merupakan penulis novel kelas dunia, mungkin setara J.K. Rowling kalau di dunia nyata. Sedangkan Yukiko adalah seorang aktris terkenal dari Jepang yang sering tampil di Hollywood juga. Dengan segala privilese yang dimilikinya, tentu saja Shinichi tumbuh jadi anak yang cerdas.

Sejak kecil, Shinichi tidak saja disuguhkan banyak cerita misteri oleh ayahnya, Shinichi juga sering diajak ke tempat kejadian perkara (TKP) oleh Yusaku dan menyaksikan bagaimana ayahnya memecahkan suatu kasus. Yusaku nggak cuma jago analisis, tapi juga bijak ketika bikin analisis. Sering kali ia mengungkap pelaku kriminal dengan tidak menjatuhkannya di depan umum. Apalagi kalau tahu motifnya. Meski begitu, sampai usianya tujuh belas tahun, analisis Yusaku selalu selangkah di depan Shinichi dan Shinichi belum bisa mengalahkan kemampuan analisis ayahnya.

Ketiga, meskipun terkesan menelantarkan anaknya dengan meninggalkannya di Jepang, Yusaku dan Yukiko sebetulnya sangat memperhatikan Shinichi. Setiap beberapa minggu sekali, Yusaku atau Yukiko sering pulang ke Jepang untuk melihat perkembangan Shinichi. Saat tahu Shinichi mengecil, mereka berdua lebih sering bolak-balik Amerika-Jepang. Yusaku dan Yukiko pun sering menggunakan koneksinya dengan memberi Shinichi informasi tentang Organisasi Hitam lewat teman-temannya di Interpol, FBI, dan CIA.

Kesimpulannya, baik Yusaku dan Yukiko ini bukan orang tua yang otoriter pada Shinichi. Mereka juga demokratis banget jadi orang tua. Ketika tahu Shinichi mengecil karena kesalahannya sebagai detektif, Yusaku kepikiran membawa Shinichi ke Amerika supaya aman. Yusaku juga berniat untuk membantu kasus Shinichi dengan menggunakan koneksinya selama ini. Akan tetapi, waktu Shinichi bilang ini merupakan kasusnya dan ia ingin menyelesaikannya sendiri, Yusaku langsung menghargai keputusan Shinichi tersebut meski awalnya ditentang Yukiko.

Sebagai ibu, Yukiko juga sama seperti Yusaku. Meskipun suka marahin Shinichi kalau berbuat nakal saat kecil, Yukiko ini sebetulnya sayang banget sama anak semata wayangnya. Yukiko juga sering menggoda Shinichi terkait hubungan percintaannya dengan Ran yang ia amati sejak mereka berdua duduk di bangku taman kanak-kanak. Dia suportif banget jadi ibu dengan mendukung hubungan Shinichi dengan Ran. Soalnya, Ran ini kan anak dari sahabatnya waktu sekolah, yakni Eri Kisaki, jadi Yukiko berharap bisa jadi besannya.

Mereka berdua pun mengasuh Shinichi dengan menjadi teladan yang baik untuknya. Yusaku selalu bijak ketika mengungkap siapa pelaku kriminal dengan tidak menjatuhkannya di depan umum sebisa mungkin atas nama kemanusiaan. Yukiko pun memberi contoh dengan menjadi ibu yang baik hati. Yukiko selalu murah senyum dan tidak sombong ketika bertemu dengan penggemarnya yang meminta tanda tangan atau foto bareng.

Itulah gaya parenting orang tua Shinichi Kudo sehingga berhasil mendidik Shinichi jadi anak cerdas seperti sekarang. Tidak hanya ranking di SMA Teitan saja dan jadi andalan Kepolisian Jepang dalam mengungkap kasus sulit, Shinichi pun jadi “silver bullet” andalan FBI dan CIA untuk mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh Organisasi Hitam. Keren banget, kan?

BACA JUGA Kok Bisa Detective Conan Tetap Ditunggu Penggemar? Ceritanya Monoton Gitu dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: gaya parentingHiburan TerminalOrang TuaShinichi Kudo
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

4 Adegan Klise yang Dapat dengan Mudah Kamu Temukan di Drama Korea terminal mojok.co

4 Adegan Klise yang Dapat dengan Mudah Kamu Temukan di Drama Korea

26 Juli 2021
Perlengkapan MPASI yang Nggak Perlu-perlu Amat Dibeli Orang Tua Terminal Mojok

Perlengkapan MPASI yang Nggak Perlu-perlu Amat Dibeli Orang Tua

17 Januari 2023
nama paraban profesor snape kebapakan bapak-bapak indonesia mojok

Polemik Nama Paraban Orang Tua yang Diturunkan ke Anaknya

5 Maret 2021
Drama Korea pada 2000-2010 yang Berhasil Bikin Kita Terserang Korean Wave Terminal mojok.co

Drama Korea pada 2000-2010 yang Berhasil Bikin Kita Terserang Korean Wave

24 Juli 2021
skyrim mojok

Kata Siapa Final Fantasy Gim RPG Terbaik? Belum Pernah Main Skyrim ya?

11 Juli 2021
4 Film India Jadul yang Wajib Ditonton Mahfud MD selain 'Dilwale' terminal mojok.co

Film India Jadul yang Wajib Ditonton Mahfud MD selain ‘Dilwale’

17 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.