Selain kuliner daging kerbau dan entok, garang asem memang punya ruang sendiri di hati warga Kudus. Asal kuliner ini sebenarnya dari Grobogan, tapi kini lebih populer di Kudus. Makanan ini juga dapat dengan mudah ditemukan di Sragen, Semarang, Magelang, Yogyakarta, Demak, Kudus, Pati, hingga Pekalongan. Walau bisa ditemukan di berbagai daerah, garang asem Kudus punya kekhasan sendiri.
Rumah makan Garang Asem Sari Rasa alias RM Gasasa Kudus menjadi salah satu destinasi kuliner favorit mereka yang berkunjung di Kudus. Selain rasanya yang sudah melegenda, rumah makan ini punya beberapa cabang yang mudah diakses oleh wisatawan. Walau begitu, kalian sebaiknya tidak berekspektasi berlebihan terhadap makanan dan rumah makan yang satu ini karena beberapa alasan:Â Â
Garang asem di RM Gasasa punya porsi yang besar, tidak cocok untuk kalian yang porsi makannya sedikit
Satu porsi garang asem di RM Gasasa ternyata cukup besar. Garang asem disajikan dalam bungkusan daun pisang yang berukuran cukup besar untuk satu porsi. Untuk satu porsi garang asam bisa berisi sekitar 5 potongan ayam kampung. Asal tahu saja, ada beberapa pilihan garang asem seperti daging ayam, jeroan, dan ceker.Â
Bungkusan daun pisang itu disajikan bersamaan dengan nasi secara terpisah. Itu mengapa, kalian yang merasa perutnya tidak bisa memuat banyak makanan sebaiknya pikir baik-baik. Saya dan satu orang lain merasa cukup dengan memesan satu porsi untuk dua orang.Â
RM Gasasa Kudus ramai, tidak cocok untuk mereka yang ingin makan dengan santai
Saat saya mampir ke Kudus, saya mampir ke salah satu cabang RM Gasasa yang ada di Jalan Raya Kudus-Pati. Lokasinya begitu mudah diakses karena tepat berada di pinggir jalan raya. Tempat makannya cukup luas bisa menampung hingga puluhan orang. Tempat parkirnya pun tidak merepotkan. Mungkin, itu mengapa rumah makan ini tampak begitu ramai dari luar, apalagi saya datang saat makan siang. Â
Akan tetapi tenang saja, walau terlihat ramai, selalu ada tempat di dalam rumah makan. Sebab, rumah makan ini punya banyak kursi dan meja makan. Selain itu, kalian tidak perlu menunggu lama untuk bisa menyantap garang asem, kurang lebih 15 menit saja. Itu mengapa pergantian orang-orang yang makan di tempat ini cukup cepat, antrean panjang pun bisa dihindari. Hanya saja, jangan harap bisa makan dengan santai di RM Gasasa cabang Jalan Kudus-Pati, apalagi di saat jam-jam padat.Â
Tidak cocok untuk mereka yang nggak suka pedas
Garang asem dinamai berdasar rasa makanan ini yakni pedas dan asam. Makanan ini memang punya perpaduan rasa yang unik yakni rasa pedas dan asam. Itu mengapa kalian yang tidak begitu suka pedas wajib pikir ulang untuk menyantapnya, apalagi bagian kuahnya yang mengandung cabe dan tomat hijau, rasa pedas dan asamnya begitu terasa. Namun tenang saja, saya yang nggak suka pedas tetap bisa menikmati makanan ini kok. Siasatnya? Saya hanya makan ayamnya saja atau isiannya saja dan perbanyak nasi.Â
Kalau kalian memang terpaksa makan di sini, RM Gasasa Kudus tidak hanya menjual garang asem kok. Mereka juga menjual beberapa menu lain seperti rames ayam, rames daging, ayam goreng, rames telur, soto ayam, dan tahu telur. Soal rasa jangan ditanya, menu-menu yang dijual di RM Gasasa rasanya enak.Â
RM Gasasa Kudus tidak cocok untuk kaum mendang-mending
Rasa yang enak itu memang harus dibayar dengan harga yang lumayan. Menu-menu di RM Gasasa dipatok di kisaran Rp 25.000 hingga Rp50.000. Itu mengapa kalian perlu merogoh kocek ketika mampir ke rumah makan ini.Â
Di atas beberapa hal yang sebaiknya diketahui sebelum menjajal RM Gasasa, khususnya rumah makan cabang jalan Raya Kudus-Pati. Mungkin beberapa orang nggak cocok dengan porsi dan rasanya, tapi tetap saja makanan daerah ini patut dicoba.Â
Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Kuliner Daging Kerbau Kudus Ternyata Enak dan Cocok di Lidah Jogja Saya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















