Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Ferdian Paleka dan Pranknya Emang Sampah, Tapi Aparat Main Hakim Sendiri itu Jelas Salah!

Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma oleh Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma
9 Mei 2020
A A
ferdian paleka

Ferdian Paleka dan Pranknya Emang Sampah, Tapi Aparat Main Hakim Sendiri itu Jelas Salah!

Share on FacebookShare on Twitter

Kasus prank sampah yang dilakukan oleh seorang Youtuber bernama Ferdian Paleka akhir-akhir ini menjadi sangat viral. Bagaimana tidak, ia bahkan sempat menjadi daftar pencarian orang (DPO) oleh Kepolisian. Selain itu ia juga sempat memposting video di akun Instagramnya mengenai kemauannya untuk menyerahkan diri jika telah terkumpul sekian followers di akunnya. Sungguh hal ini membuat banyak pihak geram, termasuk saya.

Bisa dilihat respon banyak pihak yang mengutuk tindakan yang tidak berperi kemanusiaan oleh Ferdian Paleka yang memberikan bingkisan kepada sejumlah waria dan ternyata isinya sampah. Sungguh prank yang sampah! Saya sangat setuju jika ia diproses hukum sebagaimana laporan para waria yang merasa dihina oleh perbuatannya. Setelah ia tertangkap, akhirnya sadar juga dan menyatakan permohonan maaf secara terbuka. Tapi apakah selesai sampai di situ? Sayangnya tidak.

Sore tadi  saya memperoleh kiriman video dari teman yang diupload oleh Instagram PortalSemarang berisi perlakuan yang diterima oleh Ferdian Paleka dan temannya setelah ditangkap. Saya buka dan langsung spontan yang saya pikirkan “perbuatan ini jelas nggak pantas”. Video tersebut berisi aksi perundungan (bullying) kepada Ferdian berupa ditelanjangi, diminta squat, sesekali dihantam tubuhnya, dan dihina.

Sontak saya meradang melihat tindakan tersebut. Saya melihatnya dari sudut pandang kemanusiaan bahwa meski apa yang dilakukan oleh Ferdian merupakan hal yang salah dan tidak dibenarkan. Tapi perlakuan yang ia dan temannya terima jauh menyimpangi nilai kemanusiaan. Jika dasar yang digunakan sebagai shock teraphy maka bukankah jika ia di proses berdasarkan hukum berlaku dan nantinya ia akan dihukum sudah merupakan shock teraphy?

Tidak dibenarkan oleh hukum

Saya pribadi sebagai mahasiswa hukum sedih melihat fenomena seperti ini. Di mana nggak sedikit pihak yang menyatakan atas nama kepentingan publik melakukan perbuatan main hakim sendiri. Bahkan seorang tersangka/terdakwa tindak pidana memiliki hak-hak yang dijamin oleh hukum. Hal ini menunjukkan bahwa hukum berusaha memenuhi hak pelaku sembari berjalannya proses hukum terhadap dirinya.

Terlihat jelas adanya sebuah nilai penting yaitu keadilan. Bahwa keadilan tidak hanya bagi korban melainkan pelaku juga. Sebagaimana diatur dalam Kitab Hukum Acara Pidana, salah satunya diperlakukan secara adil yang bebas dari rasa takut, paksaan dan tekanan. Hal inilah yang harus kita ketahui dan pahami bersama, meski kita punya hak untuk menghardik apa yang Ferdian lakukan. Tetapi ia juga punya hak untuk diproses berdasarkan hukum yang berlaku dan dijamin hak-hak nya.

Fenomena main hakim sendiri memang sudah bukan menjadi hal aneh di masyarakat kita. saya sadari hal itu, mengingat tidak semua orang tahu hukum dan mampu menahan emosinya. Tetapi bukankah tindakan main hakim sendiri atas nama moral kemanusiaan. Justru berbanding terbalik dengan rasa kemanusiaan itu sendiri?

Tindakan main hakim sendiri bukan hanya soal pembalasan lewat kekerasan fisik. Tindakan hinaan secara verbal dan tekanan psikologis juga termasuk. Jika melihat video tersebut, nampaknya yang melakukan merupakan aparat penegak hukum. Maka jelas tindakannya tersebut merupakan tindakan yang sewenang-wenang. Serta jelas telah  melanggar kode etik profesinya.

Baca Juga:

Tak Ada yang Lebih Sial dari Ferdian Paleka

YouTuber yang Kontennya Nyampah Cukup Dihadapi dengan 4 Hal Ini

Keadilan itu memiliki rasa kemanusiaan

Kembali lagi pada kasus Ferdian Paleka, saya pribadi ngga setuju dengan perlakuan yang ia terima. Cukup proses secara hukum saja, nanti kita akan tahu apakah perbuatannya terbukti atau tidak. Hakim akan membuktikan apakah ia memiliki niat jahat dan kesengajaan dalam perbuatan prank sampahnya itu. Kita ngga perlu menjadi sosok Hakim yang berpredikat tangan kanan Tuhan di bumi. Kita belum sanggup menjadi seperti itu.

Saya bersimpati kepada para korban yang berani melaporkan tindakan Ferdian ke Kepolisian. Hal tersebut merupakan langkah paling tepat untuk dilakukan, tanpa melihat status dan latar belakang korban dan tetap memproses laporannya merupakan wujud bahwa hukum memandang semua orang setara. Berdasarkan nilai kemanusiaan demi terwujudnya keadilan.

Inilah hal pokok yang harus kita sadari, bahwa semua orang mempunyai hak dan kewajiban. Hukum berusaha memenuhinya lewat para aparat penegak hukum dan pihak lain, termasuk kita masyarakat umum dengan menghormati dan melindungi hak orang lain. Bukan malah main hakim sendiri tentunya. Menjadi kewajiban kita bersama untuk menghormati proses hukum yang berlaku dan mengingatkan aparat penegak hukum bila berbuat sewenang-wenang.

Bayangkan jika Ferdian merupakan teman dekat Anda, keluarga Anda, bahkan diri Anda sendiri. Apakah tindakan perundungan tersebut pantas diterima? Apakah menjadi viral dan dihardik oleh banyak orang kurang dirasa? Apakah diproses secara hukum kurang baginya? Silahkan jawab sendiri dan mungkin anda akan menemukan rasa keadilan bagi diri anda sendiri.

BACA JUGA Dear Ferdian Paleka, YouTuber yang Udah Ngerjain Transpuan atau tulisan Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2021 oleh

Tags: aparat keamananFerdian Palekamain hukum sendiri
Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma

Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma

Pemerhati isu hukum dan sosial yang suka nonton film dan baca buku.

ArtikelTerkait

Ferdian Paleka

Tak Ada yang Lebih Sial dari Ferdian Paleka

10 Mei 2020
Sukarno Bilang 'Jangan Lupakan Sejarah' Bukan 'Pelajarilah Sejarah' pelajaran sejarah ditiadakan kemendikbud terminal mojok.co

Ferdian Paleka Kelakuannya Seperti Orang Kerasukan Arwah Tokoh-tokoh Sejarah

5 Mei 2020
Dear Ferdian Paleka, YouTuber yang Udah Ngerjain Transpuan terminal mojok.co

Dear Ferdian Paleka, YouTuber yang Udah Ngerjain Transpuan

4 Mei 2020
Dear Ferdian Paleka, YouTuber yang Udah Ngerjain Transpuan terminal mojok.co

YouTuber yang Kontennya Nyampah Cukup Dihadapi dengan 4 Hal Ini

8 Mei 2020
Bagi Rakyat Miskin, Pemerintah Memang Tak Pernah Lebih Baik Ketimbang Acara Bedah Rumah

Bagi Rakyat Miskin, Pemerintah Memang Tak Pernah Lebih Baik Ketimbang Acara Bedah Rumah

20 Desember 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.