Masih tersimpan dengan manis ingatan mengenai Benteng Takeshi. Masih ingat pula betapa kasihannya Kapten Pemberontak yang selalu kalah dan Yang Mulia sialan yang suka ngeplaki wakilnya itu. Ketika itu, Benteng Takeshi naik bersama dengan PS 2 yang harum akan gim-gim RPG dan open world. Sempat tersimpan keinginan, kenapa Benteng Takeshi nggak dibuat gim saja?
Beberapa tahun berikutnya, doa saja didengar. Sayangnya, kali ini, yang muncul bukan segelintir manusia-manusia dalam jagad Benteng Takeshi, melainkan makluk-makluk lucu—yang terlihat amat menggiurkan untuk diemut. Kalian tahu perman yupi? Nah, seperti itu. “Fall Guys: Ultimate Knockdown” adalah nama gim nyebelin ini.
Saya sejujurnya nggumun, kok gim seperti ini bisa meraih 1,5 juta pemain dalam tempo 24 jam. Dari wujudnya, memang terlihat gim ini diperuntukan kepada bocah-bocah. Namun setelah membelinya, saya hanya mbatin “jiangkriiik!”. Sudah dua hari ini saya main, kok ya rasanya sulit jadi last man standing.
Fall Guys, gim yang mengusung tema halang rintang ini bukan seperti Ninja Warrior yang mempersilakan pesertanya satu per satu unjuk gigi. Gim ini mengusung battle royale seperti Fortnite atau Free Fire. Namun, gim ini tidak menyediakan nembak menembak. Kita hanya bisa tarik-menarik, dan melihat larinya mereka yang super menyebalkan tetapi menggemaskan. Piye jal?
Gim ini terhubung secara online, membutuhkan 60 player yang masing-masing bisa mengedit aksesori mereka. Ada yang bentuknya permen, hotdog, burung, dan masih banyak. Di sini, perserta bebas memilih tampilan bergantung dengan tingkatan level. Kembali lagi, 60 peserta tersebut, tiap obstacle yang diliwati, hampir akan berguguran satu demi satu. Tiap obstacle tantangnya berbeda dan juga kian menantang adrenalin.
Ada beberapa tipe permain ini, pertama adalah balapan, yang mengharuskan para peserta untuk adu cepat sampai garis finis. Di antaranya ada “Dizzy Heights” yang paling bedebah. Lalu ada “Fruit Chute” yang biasanya digunakan sebagai tantangan terakhir atau menyisakan beberapa peserta. Saya suka ketelingsut di bagian akhir, beriringan dengan buah-buah yang jatuh berguguran ke dalam arena.
Kedua ada obstacle yang bertipikal survival. Biasanya, hanya setengah yang akan melaju ke babak selanjutnya. Misalnya “Tail Tag” di mana para peserta mewajibkan berebut buntut dan yang nggak memakai buntut sampai pelut dibunyikan, mereka akan gugur. Yang tersulit, menurut saya, ada di obstacle “Block Party”, damage-nya lebih kerasa dari pada makan daging kambing 20 tusuk. Cekot-cekot.
Ketiga adalah berkelompok. Semisal ada tiga kelompok, ada satu kelompok yang akan gugur. Misalnya “Rock n’ Roll” yang begitu mengutamakan kerja sama dan kebejatan. Tujuannya memang simpel, yakni menurunkan bola kelompok kita dan yang finish pertama menang. Namun, kelompok kita akan terbagi menjadi dua, yang satu mendorong bola, satunya akan menahan bola milik lawan. Jadi, bakal ada satu kelompok yang akan menjadi tumbal, biasanya kelompok yang bolanya ada di tengah.
Keempat, obstacle yang dipergunakan untuk final. Kita bersepakat bahwa “Hex-A-Gone” adalah tantangan yang dibenci namun dinanti. Kita akan berjalan di sebuah arena hexagonal yang rapuh dan bertingkat. Pemain terakhir yang bertahan akan diakui sebagai jawara. Dan juga “Fall Mountain” yang membutuhkan strategi berlari agar mendapatkan posisi pertama di puncak.
Jangan tergoda oleh kelucuan mereka, lantaran tiap player, punya akal busuk semisal menjegal kita di garis finis. Ini saya cuma bisa mbatin, di saat para player berguguran, di balik layar ada yang bilang “kini peserta tinggal setengahnya, Yang Mulia” atau ketika sedang main, ada yang bilang begini, “bodoh sekali dia, Yang Mulia.”
Puncak dari kebiadaban Fall Guys adalah para cheater yang super menyebalkan. Ini kalau nge-cheat untuk dirinya sendiri nggak masalah, sih, nggak rugi juga. Namun, banyak di antara mereka, tujuannya bukan berebut mahkota utama, melainkan hanya menganggu dan menjadi beban player lain saja. misalkan dalam obstacle berkelompok, ia akan mejadi beban dan seluruh anggota akan meng-carry satu beban sialan ini. Pengen tak hiiih!
Bagi kalian yang menyukai gim dengan visual realita, nampaknya agak kurang sreg dengan visual yang ditawarkan oleh pihak developer, Devolver Digital. Namun tenang saja, dalam segi permainan, Fall Guys tidak akan membuat cepat bosan. Uang seratus ribu yang dikeluarkan, setimpal dengan kata-kata penuh pisuhan yang akan kalian haturkan.
BACA JUGA Teror Andong Pocong di Sidoarjo dan tulisan Gusti Aditya lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.