Fakta Menarik tentang Yakuza Jepang yang Perlu Kamu Ketahui
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Luar Negeri

Fakta Menarik tentang Yakuza Jepang yang Perlu Kamu Ketahui

Primasari N Dewi oleh Primasari N Dewi
26 Maret 2022
0
A A
5 Fakta Menarik tentang Yakuza Jepang yang Perlu Kamu Ketahui Terminal Mojok

5 Fakta Menarik tentang Yakuza Jepang yang Perlu Kamu Ketahui (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dulu seorang teman pernah bertanya pada saya, “Udah ketemu yakuza belum di Jepang?” Saya tahu maksud blio bercanda, tapi beneran deh saya nggak berharap ketemu rombongan Genji Suzuran Crows Zero versi dewasa, alias yakuza. Dalam bayangan saya, yakuza itu bertato, seram, dan menakutkan. Senggol sithik, bacok.

Lho, memangnya gitu? Bukankah prinsip yakuza nggak mengganggu penduduk biasa? Tubuh bertato pun bisa ditutupi baju, jadi mana bisa ketahuan dia yakuza atau bukan, kan? Lantas, yakuza beneran masih ada nggak sih di Jepang? Simak fakta berikut, ya.

Daftar Isi

  • #1 Yakuza adalah mafia Jepang
  • #2 Perkelahian antaryakuza
  • #3 Pemasukan yakuza
  • #4 Anggota geng yakuza
  • #5 Yakuza, riwayatmu kini

#1 Yakuza adalah mafia Jepang

Banyak yang bilang yakuza itu mafia. Nggak salah sih, yakuza memang mafia, gangster. Kalau istilah mafia ada di Italia, yakuza ada di Jepang. Keduanya merupakan organisasi “bawah tanah” dan nggak resmi, tetapi damage-nya bisa membuat orang ketakutan dan polisi kewalahan.


Meski demikian, yakuza dianggap istimewa, lho. Orang Jepang umumnya nggak berani membicarakannya, tetapi nggak membantah kenyataan kalau yakuza beneran ada dan disegani. Dulu, anak kecil sering ditakut-takuti agar nggak sembarangan memandang orang yang tak dikenal, sebab kalau orang itu ternyata anggota yakuza, bisa jadi ia akan marah. Nah, image buruk tentang yakuza ternyata sudah diajarkan ke anak Jepang sejak kecil.

#2 Perkelahian antaryakuza

Biasanya yakuza di Jepang akan menguasai sebuah daerah, dan perkelahian antargeng yakuza disebabkan oleh rebutan daerah operasi. Saat dua geng berkelahi, mereka berusaha sebisa mungkin nggak melibatkan penduduk biasa. Namun, ada juga peristiwa penduduk yang tertembak karena perkelahian ini. Kalau sudah begini, keberadaan yakuza jadi dianggap sangat meresahkan dan mengganggu ketertiban umum.

Tahun 1980 ada kejadian tertembaknya pimpinan geng yakuza terbesar di Jepang (Unsplash.com)

Tahun 1981-an, ada peristiwa tertembaknya pemimpin geng Yamaguchi-gumi (yakuza terbesar di Jepang). Pelakunya nggak diketahui, tetapi biasanya yang dituduh ya musuh bebuyutannya. Benar saja, lantaran nggak merasa melakukan penembakan tersebut, geng musuhnya pun mengadakan konferensi pers. Sampai disiarkan melalui televisi, lho.

#3 Pemasukan yakuza

Kalau dianggap sebagai profesi, nyatanya yakuza memang bisa menghasilkan uang dari pekerjaan gelap dan “bawah tanah”nya. Mereka mendapat pemasukan dari uang iuran “keamanan” dari tempat ilegal di Jepang seperti pachinko, bar, sopurando, dan tempat prostitusi.

Selain uang “keamanan”, mereka juga bekerja sebagai buzzer, pemain saham, atau menjadi sokaiya (orang yang dibayar agar membela sebuah kepentingan). Intinya, jadi tukang adu domba juga dilakukan agar meraup keuntungan.

Mendapat pemasukan dari uang iuran “keamanan” dari tempat ilegal di Jepang seperti bar atau pachinko (Unsplash.com)

Selain kedua hal tersebut, yakuza Jepang pada tahun 1980-an juga melakukan praktik perdagangan manusia dari luar negeri. Dengan iming-iming gaji besar dan kehidupan mapan, mereka bisa mendatangkan laki-laki untuk dijadikan pekerja sangat murah (cikal bakal kenshuusei) dan perempuan untuk dijadikan pelacur. Yakuza nantinya akan mendapat uang dan persenan dari uang gaji pekerja ilegal tersebut.

#4 Anggota geng yakuza

Anggota yakuza baru biasanya akan dilantik dengan minum sake bersama-sama. Keterikatan dan loyalitas kelompok yakuza sangat kuat. Mereka rela mati demi menjalankan tugas dari pimpinannya. Junior pun harus melayani seniornya.

Untuk menjadi anggota yakuza, biasanya seseorang akan diuji mental dan fisiknya. Dia juga harus belajar banyak aturan, termasuk kebersihan. Ada juga aturan yakuza tersendiri yang harus dijalankan agar menjadi anggota yakuza yang baik. Anggota yakuza juga rela memotong jari kelingkingnya dengan pisau untuk menunjukkan komitmen, tanggung jawab, harga diri, dan kesetiaan pada pimpinannya. Mungkin bisa diumpamakan seperti semangat bushido zaman samurai dulu kali, ya? Vibesnya mirip, sih.

Ada juga yakuza perempuan. Mereka digambarkan sebagai sosok yang punggungnya penuh tato. Tato anggota yakuza punya ciri khusus dan disebut irezumi. Sebenarnya tato ini ilegal dan orang Jepang rata-rata nggak bertato lantaran perusahaan biasanya melarangnya.

#5 Yakuza, riwayatmu kini

Dulu anggota yakuza di Jepang bisa mencapai ratusan ribu. Orang berlomba-lomba ingin menjadi anggota geng yakuza karena ingin terlihat keren di mata wanita. Kadang, yakuza digambarkan sebagai sosok yang membantu orang kecil juga. Namun, image itu berubah karena banyak peristiwa perkelahian dan kriminal yang meresahkan masyarakat.

Hebatnya polisi dan pemerintah Jepang menangani yakuza dengan cara yang sangat halus. Mereka nggak angkat senjata dan berkelahi dengan yakuza. Sebab, kalau itu terjadi, mereka mungkin akan kalah.

Lantas, bagaimana cara pemerintah Jepang menangani yakuza? Pemerintah Jepang memakai cara memperketat aturan dan regulasi untuk anggota yakuza. Anggota yakuza nggak bisa mengakses asuransi kesehatan dan uang pensiun. Jenis pekerjaan pun dibatasi, artinya mereka nggak boleh bekerja di bidang tertentu. Akibat ancaman ini, banyak anggota yang keluar dari geng dan anak muda Jepang pun jadi nggak tertarik untuk bergabung. Kalaupun ada, biasanya mereka hanya coba-coba dan akan keluar setahun setelahnya.

Pemerintah Jepang memperketat aturan dan regulasi yakuza sehingga muda-mudi di sana enggan bergabung (Unsplash.com)

Yakuza di Jepang kini sudah kehilangan peminatnya. Akibatnya, jumlah anggota yakuza pun berkurang drastis dari tahun ke tahun. Sekitar 10% anggota yakuza sekarang juga sudah berusia lanjut. Regenerasi gagal. Sesuai prediksi pemerintah Jepang, akhirnya yakuza akan hilang dengan sendirinya.

Regulasi tempat hiburan pun lebih bebas di Jepang. Bar dan rumah bordil tetap ada, dikemas menarik tapi aksesnya tetap tertutup. Pachinko terbuka untuk umum meski image-nya tetap tak baik. Mendatangkan kenshuusei juga sudah menjadi program pemerintah, bukan lagi “sumber pemasukan” yakuza.


Nah, bisa jadi karena berkurangnya pemasukan dari berbagai sektor ini, banyak anggota yakuza yang memilih bekerja sebagai orang biasa. Namun, tetap saja kalau ada panggilan dari pimpinan yakuza, mereka akan langsung berkumpul dan rela mempertaruhkan nyawa mereka.

Sekarang, membicarakan yakuza bersama orang Jepang mungkin tak semenakutkan dulu. Berbeda dengan keadaan sekitar 30 tahun yang lalu. Keberadaan yakuza yang semakin berkurang juga kini membuat masyarakat Jepang merasa lebih aman.

Penulis: Primasari N Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Maret 2022 oleh

Tags: jepangyakuza
Primasari N Dewi

Primasari N Dewi

Guru bahasa Jepang tapi suka drakor.

Artikel Lainnya

Kamagasaki, Kota yang 'Dihapus' dari Peta Jepang

Kamagasaki, Kota yang ‘Dihapus’ dari Peta Jepang

22 Mei 2022
7 Fakta Sisi Gelap Negara Jepang: Dari Industri Seks hingga Gelandangan Terminal Mojok.co

7 Fakta Sisi Gelap Negara Jepang: Dari Industri Seks hingga Gelandangan

18 Mei 2022
Perbedaan Starbucks di Jepang dan Indonesia Terminal Mojok

Perbedaan Starbucks di Jepang dan Indonesia

17 Mei 2022
Isu Pernikahan yang Jadi Masalah Negara Jepang Terminal Mojok

Isu Pernikahan yang Jadi Masalah Negara Jepang

15 Mei 2022
8 Fakta Menarik tentang Sumo, Olahraga Tradisional Jepang yang Masih Lestari Hingga Kini Terminal Mojok

8 Fakta Menarik tentang Sumo, Olahraga Tradisional Jepang yang Masih Lestari Hingga Kini

12 Mei 2022
Pachinko: Perjuangan Bertahan Hidup Zainichi Korea di Jepang Terminal Mojok.co

Pachinko: Perjuangan Bertahan Hidup Zainichi Korea di Jepang

9 Mei 2022
Pos Selanjutnya
5 Peringkat Teratas Topik Gibah PNS di Kantor Instansi Pemerintah Terminal Mojok

5 Peringkat Teratas Topik Gibah PNS di Kantor Instansi Pemerintah

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan

18 Mei 2022
4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja Terminal Mojok.co

4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja

19 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa

17 Mei 2022
Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Harapan untuk 'Gubernur Baru' Jogja yang Akan Dilantik

Harapan untuk ‘Gubernur Baru’ Jogja yang Akan Dilantik

22 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Muncul Sinyalemen Dukungan dari Jokowi, Ganjar Pranowo Nggak Mau Kegeeran
    by Yvesta Ayu on 23 Mei 2022
  • Affandi dalam Pusaran Bulan Mei dan PKI
    by Ali Ma'ruf on 23 Mei 2022
  • Berhasil Merajut Transportasi Nusantara, Menhub Dianugerahi Gelar Doktor Hc dari UGM
    by Yvesta Ayu on 23 Mei 2022
  • Sultan Lantik Pj Walikota Jogja dan Pj Bupati Kulon Progo
    by Yvesta Ayu on 22 Mei 2022
  • 46 Tahun PSS Sleman: Masuk Dunia Metaverse tapi Manajemen Masih Lelet 
    by Gusti Aditya on 22 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In