Azzarudin bin Saharudin, kalian mungkin pernah mendengar atau membaca nama itu, tapi tidak tahu persis siapa orangnya. Sekarang saya beri tahu ya, Azzarudin bin Saharudin adalah nama asli ayah Ehsan dalam serial Upin Ipin. Iya, dia adalah ayah dari Ehsan yang terkenal kaya raya di Kampung Durian Runtuh.
Ayah Ehsan memang jarang muncul dalam serial Upin Ipin. Namun, penonton mengenalnya dengan baik lewat cerita-cerita dari Ehsan. Ayah Ehsan digambarkan sebagai sosok laki-laki atau ayah yang sempurna. Dia kaya raya, dermawan, baik hati kepada semua warga Kampung Durian Runtuh, termasuk pada teman-teman Ehsan. Dia juga sangat sayang pada Ehsan hingga kadang sedikit memanjakannya. Namun, terlepas dari itu, kita seakan merasakan betapa baiknya sosok Azzarudin ini.
Highlight dari sosok Azzarudin ini tentu saja soal kekayaannya. Di Kampung Durian Runtuh, rumah keluarga Ehsan ini bisa dibilang rumah paling bagus. Selain itu, ayah Ehsan ini juga jadi satu dari sedikit orang di Kampung Durian Runtuh yang punya mobil bagus. Azzarudin juga bisa dengan mudah membelikan Ehsan mainan dan barang-barang mahal lainnya. Kekayaannya memang sudah nggak perlu diragukan lagi.
Ya gimana nggak kaya, ayah Ehsan ini punya pekerjaan yang keren. Dia bekerja sebagai desainer (pembuat) mobil listrik di perusahaan energi, Suruhanjaya Tenaga, yang bergerak langsung di bawah pemerintah Malaysia. Ibaratnya, ayah Ehsan ini kerja di BUMN, bidang energi, mengurus mobil listrik yang bisnisnya sedang menjanjikan. Lahan basah banget itu. Kebayang kan betapa kayanya ayah Ehsan dalam Upin Ipin?
Sebenarnya, agak susah mencari tahu berapa gaji seorang desainer/pembuat mobil listrik di Malaysia. Apalagi gaji seorang desainer mobil listrik yang bekerja di perusahaan energi di bawah pemerintah Malaysia. Nggak ada angka pasti yang bisa diketahui orang awam. Tapi, satu hal yang pasti kita tahu, gaji seorang desainer mobil listrik di perusahaan energi Malaysia jelas nggak kecil.
Memperkirakan gaji ayah Ehsan sebagai desainer mobil listrik
Mari kita memperkirakan berapa gaji dan pendapatan Azzarudin atau ayah Ehsan ini. Sebagai starting point, kita perlu tahu dulu berapa gaji rata-rata pegawai BUMN di Malaysia. Kalau kita cari di internet, kita akan menemukan angka gaji para pegawai BUMN di Malaysia ini ada di kisaran minimal RM 2000 (Rp7,3 juta) belum termasuk tunjangan dan lain-lain. Ini baru batas bawahnya ya dan nggak mungkin gaji ayah Ehsan segini, kan?
Lalu kita coba cari tahu berapa gaji seorang desainer/pembuat mobil listrik secara global. Setelah kita cari, kita akan menemukan fakta bahwa untuk seorang desainer mobil listrik, misalnya di Amerika Serikat, mereka bisa mendapatkan gaji sekitar $117.745 per tahunnya, atau sekitar $9.812 per bulannya. Angka $9.812 per bulan itu sama dengan RM 43.511 per bulan di Malaysia. Ini tinggi banget, mengingat rata-rata gaji per bulan di Malaysia yang ada di kisaran angka RM 2.500-5.000.
Akan tetapi, angka $117.745 itu gaji seorang desainer mobil listrik di Amerika Serikat. Desainer mobil listrik di Malaysia jelas gajinya nggak sebesar itu. Karena gaji desainer mobil listrik di Malaysia ini nggak tercantum di mana-mana, maka kita ambil saja gaji desainer mobil listrik di Amerika, lalu kita potong sekitar setengahnya saja. Jadi, anggap saja gaji seorang desainer mobil listrik di Malaysia seperti ayah Ehsan ini ada di angka $50.000 per tahun.
Dari sini kita bisa memperkirakan kekayaan sosok Azzarudin, ayah Ehsan. Sebagai seorang desainer mobil listrik di perusahaan energi milik Malaysia, ayah Ehsan dapat gaji sekitar $50.000 atau RM 221.812 per tahun. Jadinya, ayah Ehsan mendapat gaji sekitar $4.166 atau RM 18.483 per bulannya (dirupiahkan sekitar Rp 68,6 juta). Angka ini memang gede banget, apalagi dibandingkan dengan rata-rata gaji pekerja di Malaysia. Tapi, angka ini bisa jadi masuk akal kalau melihat bagaimana perkembangan mobil listrik di Malaysia.
Pendapatan dari sektor lain
Sebenarnya, penghasilan ayah Ehsan sebagai desainer mobil listrik saja sudah cukup untuk membuatnya jadi orang terkaya di Kampung Durian Runtuh. Tapi, orang seperti Azzarudin atau ayah Ehsan, yang punya penghasilan tinggi tapi tinggal di pedesaan, rasanya nggak mungkin kalau dia nggak punya pendapatan dari sektor-sektor lain.
Walau nggak pernah diceritakan secara gamblang dalam Upin Ippin, saya curiga ayah Ehsan ini juga punya bisnis dan investasi di Kampung Durian Runtuh. Bisa jadi, ayah Ehsan ini ikut investasi atau ikut memiliki kebun karet di Kampung Durian Runtuh yang dikelola oleh Uncle Ah Tong. Bisa juga ayah Ehsan ini punya berhektar-hektar kebun (durian, pisang, dsb) di sekitar Kampung Durian Runtuh. Duit dari kebun karet atau kebun lainnya nggak mungkin sedikit, kan?
Kira-kira seperti itulah gambaran betapa kayanya sosok Azzarudin. Hidup keluarga Ehsan pasti makmur banget itu. Kerja sebagai desainer mobil listrik di perusahaan energi, gajinya tinggi, (kemungkinan) masih punya bisnis dan investasi lain. Apalagi tinggalnya di Kampung Durian Runtuh yang biaya hidupnya nggak begitu tinggi. Hartanya mungkin nggak bakal habis hingga tujuh turunan.
Kekayaan ayah Ehsan membuatnya layak menyandang julukan sebagai “crazy rich” atau “sultan” dari warga Kampung Durian Runtuh. Udah kaya banget, baik, dan dermawan pula. Dan pastinya, kelakuan ayah Ehsan ini nggak norak kayak crazy rich atau sultan-sultan yang ada di Indonesia.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Menebak Pekerjaan Orang Tua Susanti “Upin Ipin” di Malaysia
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.