Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Membedah Berbagai Metode Petani Bantul saat Membawa Gabah

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
18 Mei 2020
A A
cara petani bantul membawa gabah kronjot Starter Pack Wajib Perempuan Saat Lockdown dengan Kearifan Lokal aka Menjemur Padi

cara petani bantul membawa gabah kronjot Starter Pack Wajib Perempuan Saat Lockdown dengan Kearifan Lokal aka Menjemur Padi

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai remaja Bantul yang mbois dan penerus trah mahzab mBantulan, yakni manusia yang sudi mendalami segala hal mengenai Bantul, barang tentu mata ini selalu mengeluarkan stigma positif bagi kabupaten ini. Padahal, membedakan jiglog dan tibo saja saya belum becus. Tapi, asalkan paham sejarah QZRUH dan JOXZIN, maka dirimu adalah pemegang mahzab mBantulan yang kaffah.

Jika Babarsari sering disamakan dengan Gotham City, maka Bantul adalah Metropolis dengan segala “kemajuannya”. Banyak hal yang bisa dikulik dari Bantul. Selain sisi romantis Bantul yang jarang dibahas, tempat-tempat pacaran yang di Bantul yang menentukan ciri gombalannya, hingga Pak Lik dan Bu Lik petani yang biasanya membawa gabah di kronjotnya ketika panen tiba dengan segala ciri khasnya.

Yang terakhir, adalah fenomena yang acap kali ditemukan dan menimbulkan pertanyaan. Kadang hanya berputar sejenak di otak, kemudian menguap entah ke mana. Dalam tesis sebagai syarat lulus dari Mojok Institute, saya akan membahas menggunakan pola penalaran khas filsuf Amerika, yakni sak karepku dewe.

Analisis metode petani Bantul membawa gabah #1 Metode konvensional: dipanggul

Model membawa gabah seperti ini memiliki titik tekan pada kekuatan punggung dan kaki, yang memang membuat Pak Lik dan Bu Lik Tani terhindari dari sawah yang ceblok. Namun, kekurangannya adalah pegal-pegal ketimbang membawa gabah menggunakan motor atau sepeda. Kekurangan metode ini, beban yang diangkut mestilah lebih rendah dari tenaga yang tersimpan.

Analisis cara petani Bantul membawa gabah #2 Metode mekanis modern: pakai motor

Metode ini umumnya dipraktikkan para Pak Lik Tani yang kadung nyaman mengendarai motor. Tangan kanan dan kiri yang megang stang mencirikan sebuah raga yang tidak ingin lepas dari hasil panennya, atau bahasa Jermannya, eman-eman. Tangan yang teteg dan ajeg menggambarkan Pak Lik Tani ini bertujuan untuk merekonsiliasi interpretasi dan realita.

Kakinya yang menggelayut ke bawah ini bermaksud mempercayai universalitas kekuatannya per se tanpa perlu melibatkan buruh tani lain. Hal ini diperkuat dengan motor yang tidak dilengkapi rem. Mungkin, sembari ngisep udud, ndronjong losss di Selo Pamioro, blio ini bakal mbatin, “Pendekar ngerem nggo sikil, buos!”

Makin banyak karung gabah yang dibawa dengan motor, maka makin top player pula Lik Tani tersebut. Pol mentok, dengan metode kadung nyaman ini, jumlah gabah yang bisa dibawa sekitar dua sampai empat karung. Jika lebih dari itu, takutnya nanti Pak Lik Tani malah njengkelit. Menggunakan metode seperti ini, jelas ketika ngegas motor, gaya nyetirnya seperti Superman yang sedang mabur.

Hal ini sangat berpengaruh dari faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal tentu saja laju angin yang mak sliwer mengikuti arah angin yang berhembus. Perlu keahlian navigasi yang tinggi, salah satunya adalah mata angin. Pak Lik dan Bu Lik Tani biasanya melihat gaya terbang burung kuntul terlebih dahulu sebelum memutuskan menyeberangi galengan sawah yang terbilang liar.

Baca Juga:

Sate Klatak Pak Jupaini Jogja: Rasanya Nggak Kalah dengan Pak Bari dan Pak Pong, dan Amat Cocok untuk Pekerja Kantoran

Orang Bantul Kalau ke Sleman Rasanya Dekat, tapi Orang Sleman ke Bantul Rasanya Jauh Banget: Penderitaan Mahasiswa Nglaju PP

Faktor internal tentu saja skill dari Pak Lik dan Bu Lik Tani yang terkadang mengundang decak kagum. Bukan adegan tong setan atau atraksi di Stadion Pacar, melainkan rasionalisme terjebak ke dalam abstraksi yang mewujud dalam tiap tikung petak angkler.

Analisis cara petani Bantul membawa gabah #3 Metode mekanis old school: nggeret gabah/bawa gabah pakai sepeda

Metode ini biasa dipraktikkan Pak Lik dan Bu Lik Tani yang memiliki jiwa selow, layaknya nyiur yang melambai di Pantai Parangendong. Indikasinya adalah tiap melewati rumah kolega atau sanak saudara, pemilik model penalaran old ways of nggeret gabah ini pasti akan mampir dan bercerita akan hasil panen tahun ini.

Karakteristik utama metode ini adalah keharusan memiliki kronjot atau meletakkan gabah di bagian belakang. Entah itu sepeda atau motor. Metode ini bertujuan sebagai jalan tengah antara metode mekanis modern dan konvesional. Sebab, tingkat kesulitan metode bawa gabah pakai motor hanya bisa diatasi beberapa Pak Lik dan Bu Lik Tani.

Analisis cara petani Bantul membawa gabah #4 Metode Extreme Legend

Metode extreme legend adalah metode membawa gabah menggunakan truk. Biasanya gabah bakal ditumpuk-tumpuk semaksimal mungkin hingga berpotensi truk agak oleng saat membelok. Membawa gabah dengan metode seperti ini berhubungan dengan jarak. Misalnya, metode ini tak perlu dipakai jika hanya membawa gabah ke desa sebelah. Lain soal jika jaraknya memang jauh dan medannya berat, semisal dari Imogiri menuju Banguntapan, barulah metode ini akan digunakan.

Metode ini memungkinkan muatan untuk nyamplak apa pun yang ditemui sepanjang perjalanan. Jangankan pepohonan, tiang listrik saja terkadang disampar oleh gunungan muatan di bak truk. Metode extreme legend biasanya meninggalkan jejak berupa beberapa gabah yang jatuh ke aspal. Tingkat efisiensi metode pengangkutan ini memang tinggi, tapi jika melebihi muatan, akan membahayakan pengguna jalan yang lain.

Terlepas dari beberapa metode pengangkutan gabah yang saya jelaskan di atas, tidak satu pun bisa menjelaskan betapa berjasanya Pak Lik dan Bu Lik Tani dalam memproduksi beras pulen yang tersaji di meja makan kita. Kesulitan, halang rintang, canda tawa ketika nderep pari menggunakan ani-ani sampai proses ngebaske, kadang luput dari perhatian kita sebagai penikmat nasi.

Saya juga yakin bahwa Pak Lik dan Bu Lik Tani tidak ingin sebagian dari kita mengerti betapa sulitnya memproses sawah. Yang mereka inginkan adalah perutmu bisa kenyang dan blio-blio mendapatkan upah agar dapur tetap ngepul. Akhir kata, sehat terus nggih, Pak Lik dan Bu Lik Tani.

BACA JUGA Starter Pack Wajib Saat Lockdown dengan Kearifan Lokal alias Menjemur Padi atau tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Mei 2020 oleh

Tags: BantulGabahPetani
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Kue Adrem, Kue Khas Bantul yang Tenggelam di Antara Camilan Kekinian Mojok.co

Kue Adrem, Kue Khas Bantul yang Tenggelam di Antara Camilan Kekinian 

25 Agustus 2025
Tinggal di Kos-kosan Adalah Kesempatan Mewah bagi Warga Asli Bantul seperti Saya Mojok.co

Tinggal di Kos-kosan Adalah Kesempatan Mewah bagi Warga Bantul seperti Saya

4 Januari 2025
Bantul, Sebuah Kabupaten yang Terasing dari Kemajuan Jogja. (Unsplash)

Bantul, Sebuah Kabupaten yang Terasing dari Kemajuan Jogja

5 Maret 2024
4 Jalan Berbahaya di Bantul yang Nggak Disadari Banyak Pengendara

Stop Mencibir Mahasiswa Asal Bantul yang Ngekos di Sleman, Kami Ngekos karena Kami Masih Sayang Punggung!

3 Juli 2024
Circle K Sedayu Bantul Enak untuk Nongkrong dan Nugas, Nggak Kalah dari Kafe Mojok.co

Circle K Sedayu Bantul Enak untuk Nongkrong dan Nugas, Nggak Kalah dari Kafe

4 Oktober 2024
Masih Pantaskah Sewon Bantul Menyandang Sebutan Sewonderland? Mojok.co

Sewon, Kecamatan di Bantul yang Ajaib dan Punya Banyak Pedukuhan Bernama Tumbuhan

16 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.