Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Dilema Anak Mama yang Pergi Merantau untuk Pertama Kalinya

Iqbal AR oleh Iqbal AR
3 Juli 2019
A A
anak mama

anak mama

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelumnya, perlu saya tegaskan bahwa frasa ‘anak mama’ bukan mengacu pada anak yang nempel terus sama ibunya. Bukan. ‘Anak mama’ saya gunakan karena saya belum nemu padanan untuk anak yang selalu homesick. Jadi, bukan berarti saya anak mama seperti yang kebanyakan orang pikir. Saya hanya selalu rindu rumah dan pingin pulang. Oke, kita masuk ke pokok pembahasannya saja.

Kalau saya bilang bahwa saya adalah anak yang selalu homesick, orang-orang tidak akan percaya. Terlebih dengan tampilan saya yang sebelas-duabelas dengan preman ini. Tapi itulah kenyataannya. Saya akan selalu rindu rumah ketika saya bepergian jauh. Bahkan belum berangkat pun, saya sudah rindu rumah—pingin pulang.

Homesick ini seakan jadi borgol dalam diri saya. Di usia dan tampang yang tidak bisa dibilang remaja lagi, saya selalu mencoba lepas dari “penyakit” ini, meski selalu berakhir dengan kegagalan. Sering kali saya menolak ajakan teman-teman untuk liburan ke luar kota, bahkan ke luar pulau. Pilihannya hanya dua—ikut liburan tapi rindu rumah dan akhirnya tidak menikmati liburan, atau memilih di rumah dan tidak ikut liburan lalu akhirnya menyesal.

“Penyakit” ini juga tidak ada obatnya. Saya juga bingung, apa yang membuat saya selalu rindu rumah. Padahal di rumah juga tidak ada kegiatan apapun, ngobrol sama Ibuk juga tidak sering, ngobrol sama adik juga jarang, mau ngobrol sama ayah, eh baru ingat kalau ayah sudah lama meninggal. Aneh banget, kan?

Terkadang saya juga memaksakan untuk pergi, tapi untuk waktu yang singkat-singkat saja. Maksimal dua malamlah kalau sampai menginap. Itu pun sudah pasti gelisah tiap malam. Nggak bisa tidur, sampai pingin nangis hanya karena rindu rumah. Jadinya, momen terbaik saya ketika liburan ya ketika perjalanan pulang sampai ke rumah.

Saya yakin banyak orang yang mengalami hal serupa seperti ini, dan banyak pula yang tak bisa “sembuh.” Memang tidak ada obatnya, setahu saya. Sebenarnya homesick ini mirip dengan alergi. Sama-sama tidak ada obatnya. Misalnya kamu alergi ikan, ya coba aja makan ikan terus—lawan alergimu. Sama juga dengan homesick ini—kalau kamu selalu rindu rumah, ya sering-seringlah liburan. Pergi yang agak lama gitu. Lawan!

Tapi akhirnya saya punya kesempatan untuk melawan “penyakit” ini. Kebetulan sekali, bulan ini adalah jadwal saya untuk magang. Kira-kira dua bulan ke depan. Jauh-jauh hari, saya sudah mencoba untuk mantap memilih tempat magang di luar kota—bahkan luar provinsi. Saya secara yakin dan dengan kesadaran penuh memilih untuk pergi jauh—sendiri pula. Mungkin bagi sebagian orang, ini adalah hal biasa. Tapi bagi saya, ini hal yang sangat menantang. Mencoba tinggal sendiri di kota orang, tanpa teman. Ada sih, cuma beda tempat. Tapi konteksnya sendiri dong?!

Singkat cerita, keyakinan saya mulai goyah ketika mendekati waktu keberangkatan saya. Sempat terpikir untuk membatalkan apa yang sudah saya pilih sebelumnya. Tapi pikiran itu segera saya singkirkan. Ndak baik. Jadilah saya berangkat dan fix tinggal di kos sendiri—meskipun hanya dua bulan.

Baca Juga:

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

Kambuh pertama muncul di dalam kereta api. Belum berangkat nih—masih 15 menit lagi berangkatnya, tapi saya sudah rindu rumah. Akhirnya saya menyibukkan diri dengan mikir-mikir hal lain. Kambuh kedua ketika sudah sampai di tujuan. Agak ragu ketika kaki sudah menginjak kota orang. Rasa ingin pulang terasa lebih tinggi dan hampir mengalahkan saya. Tapi saya lanjut saja—anggap saja ini demi masa depan saya.

Kambuh yang paling parah muncul semalam. Di kamar kos sendiri, saya mulai dari tidak bisa tidur, sampai ingin nangis karena rindu rumah. Rokok sebungkus sudah habis, kopi dua gelas juga sudah habis, mau tidur tidak bisa, mau nangis tapi malu. Untuk ukuran laki-laki seperti saya, nanges karena rindu rumah adalah hal yang nggak banget.

Karena obatnya tidak ada, jadi saya pakai prinsip sederhana saya—“dilakoni wae, pasti bakal e mari.” Dijalani saja, pasti nanti selesai dan pasti pulang ke rumah. Tapi kapan, lur? Wis ambyar iki.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: anak mamaCurhatMahasiswamerantauMudik
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

pelecehan seksual

Waspada, Pelecehan Seksual Masih Terjadi dan Merajalela di KRL

28 Agustus 2019
uang jajan

UKT Bayar, Kost Bayar, tapi Uang Jajan Dihentikan, Ah Dasar Pandemi Menyebalkan!

17 Juni 2020
warung kopi

Ke Warung Kopi: Pamitnya Ngopi, Tapi Pesannya Teh Jumbo

28 Mei 2019
KKN Itu Asyik dan Menyenangkan, tapi Tidak untuk Diulang

KKN Itu Asyik dan Menyenangkan, tapi Tidak untuk Diulang

8 Maret 2023
Pemira Online: Kontestasi Politik Mahasiswa yang Ngauzubillah Ribet terminal mojok.co

Pemira Online: Kontestasi Politik Mahasiswa yang Ngauzubillah Ribet

7 Desember 2020
Keresahan Saya terhadap Pegawai Kampus yang Memperlakukan Mahasiswa seperti Sampah

Keresahan Saya terhadap Pegawai Kampus yang Memperlakukan Mahasiswa seperti Sampah

3 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.