Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Di Indonesia, Ganti Nama Klub Itu Semudah Membalik Telapak Tangan

Riza Afthoni oleh Riza Afthoni
19 Desember 2020
A A
jadi presiden selama sehari lambang negara jokowi nasionalisme karya anak bangsa jabatan presiden tiga periode sepak bola indonesia piala menpora 2021 iwan bule indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Carut marut kompetisi sepak bola Indonesia sepertinya tiada habisnya, mulai dari kepengurusan PSSI yang kadang-kadang nggak jelas juntrungannya, suporter yang barbar (red:oknum) hingga yang terbaru saat ini adalah ketidakjelasan kapan kompetisi akan bergulir kembali pasca virus corona mewabah.

Jika di beberapa negara Asia Tenggara masih sanggup menjalankan kompetisi, mungkin hanya Indonesia, yang gagal menyelenggarakan kompetisi hingga saat ini, dari gagal keluar izin bertanding hingga masih tinggi angka penyebaran Covid-19 masih menjadi suatu polemik yang tiada berujung.

Namun dari beberapa masalah tersebut, ada satu masalah yang hingga saat ini, bahkan beberapa berganti kepengurusan, masih menjadi perdebatan hingga saat ini, yaitu pergantian nama suatu klub.

Namanya juga Indonesia, mesti beberapa ada yang bertanya, kok bisa ya, dengan mudah klub sepak bola Indonesia berganti nama. Kalau berganti nama dan tanpa meninggalkan rekam jejak suatu klub mungkin tidak masalah, namun apa jadinya mereka ganti nama suatu klub, ganti pemilikan dan tiba-tiba bermain di kompetisi tertinggi dengan santainya, wehehehei….

Memang, pergantian nama suatu klub di belahan dunia manapun sebenarnya lumrah-lumrah saja, selagi memang regulasi yang dipakai jelas, jelas tidak salah. Semacam Red Bull Leipzig, membeli sebuah klub divisi lima bernama SSV Markranstadt, mengubah segalanya dari nol, ingat ya dari nol. Walaupun banyak pertentangan dari banyak klub-klub Jerman lainnya, nyatanya proses tidak mengkhianati hasil bukan.

Sayangnya di Indonesia, kefanatikan terhadap sepakbola seakan-akan membutakan segalanya. Ketika klub tersebut dibeli untuk ke arah lebih maju, para suporter dari kubu tersebut seakan tidak terima dengan alasan merusak sejarah, namun beda hasil ketika klub hasil pembelian tersebut mentas di kompetisi tertinggi, dengan bermodalkan kata-kata merger, apa itu tidak munafik.

Okelah, beberapa klub sepak bola Indonesia berganti nama ditengarai banyak faktor, entah klub tersebut memang berada di ujung tanduk, macam Persijatim yang berubah menjadi Sriwijaya FC hingga sekarang dan beberapa klub lainnya. Atau klub tersebut kurang mendapatkan atensi suporter dari kota tersebut, macam kasusnya yang terbaru Bhayangkara, yang pindah homebase ke kota Solo.

Sebenarnya masih ada lagi, Bogor FC menjadi Sulut United, lalu yang terbaru adalah dibelinya Putra Sinar Giri yang bermarkas di Gresik. Usut punya usut yang membeli adalah orang nomor satu di Pati, yakni Saiful Arifin. Beliau menganggap dengan membeli Putra Sinar Giri, yang baru saja promosi ke Liga 2, diharapkan menambah persaingan di Liga 2, terlebih Pati belum merasakan atmosfer di kompetisi tertinggi di Liga Indonesia.

Baca Juga:

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Pengalaman Melepas Penat dengan Camping ala Warlok Queensland Australia

Tapi, seperti yang pernah diberitakan portal olahraga, para Patifosi, julukan suporter Persipa belum bisa menerima hal tersebut, mereka menganggap Pati ya Persipa Pati.

Kurang tegasnya regulasi pergantian nama dan beberapa peraturan lainnya menjadikan aturan harus dibikin lebih kuat. Padahal tahun lalu Ratu Tisha pernah mengatakan, jangan sampai ada pergantian nama klub lagi di 2020, namun fakta di lapangan, tetap saja masih ditemukan. Jika sesuai regulasi dan mengikuti peraturan yang tertera, mungkin bisa ditolerir.

Namun, apa jadinya bila sebaliknya? Salah satu contohnya bisa dilihat dari Lampung Sakti FC, yang sekarang entah kemana dan tidak jelas arahnya ke mana. Ya itu tadi, kita perlu adanya ketegasan regulasi ganti nama atau apalah itu dalam sebuah klub.

Sebab, jika tidak adanya ketegasan, orang-orang yang memiliki kuasa, akan dengan seenaknya membeli suatu klub tanpa adanya pondasi yang kuat dalam mewadahi klub tersebut. Ingat, Bung, kelas kita sudah tertinggal jauh dari beberapa negara Asia. Kita menang dari segi suporter, namun dari segi apa pun, klub Indonesia masih kalah segalanya, ya karena itu tadi, regulasi yang amburadul.

Begini saja, sambil berdoa dan berharap Liga Indonesia akan berjalan, untuk semua elemen yang berada yang bernaung di klub manapun, benahi aspek yang kurang secara perlahan, tidak perlu ganti nama, beli klub yang sudah yang kemudian di-rebranding jadi klub baru.

Sepak bola Indonesia terlalu sepele jika cuma diisi dengan klub-klub baru dengan modal membeli suatu klub yang bangkrut atau apa pun itu tanpa membenahi berbagai macam aspek yang ada di dalamnya, demi kemajuan sepakbola Indonesia.

BACA JUGA Udah Bener James Rodriguez Pindah ke Everton, daripada Nganggur di Real Madrid dan artikel Terminal Mojok lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Desember 2020 oleh

Tags: IndonesiaSepak Bola
Riza Afthoni

Riza Afthoni

Penyuka hardcore yang mencintai Spongebob Squarepants. Kalau bisa sih mencintai Mojok juga.

ArtikelTerkait

Membayangkan Mogok Kerja Buruh Kereta Api di Inggris Terjadi di Indonesia

Membayangkan Mogok Kerja Buruh Kereta Api di Inggris Terjadi di Indonesia

24 Juni 2022
Hal yang Dilakukan Tsubasa Ozora hingga Taro Misaki Saat Sepak Bola Libur terminal mojok.co

Daftar Serial Manga Sepak Bola dari yang Paling Mistis Sampai Paling Realistis

8 Mei 2020
livi zheng

Mewawancarai Livi Zheng Before It Was Cool

28 Agustus 2019
liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Melihat Sepak Bola Amerika Serikat Bikin Saya Sedih sama Negeri Sendiri

22 Januari 2021
hewan kurban

Jual Hewan Kurban Online dan Usaha Lain yang Harus Kamu Coba

11 Agustus 2019
Jepang Bikin Standar Transportasi Umum Jadi Terlalu Tinggi

Jepang Bikin Standar Transportasi Umum Jadi Terlalu Tinggi

5 November 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.