Desain grafis atau rancang grafis adalah proses komunikasi menggunakan elemen visual. Misalnya tipografi, fotografi, serta ilustrasi yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual dan desain komunikasi. Profesi yang berkaitan dengan ilmu ini sempat dipertanyakan masa depannya.
Sejak dulu, orang-orang sudah mengenal yang namanya desain grafis. Namun, sedikit orang yang bisa desain karena keterbatasan alat atau perangkat komputer yang mumpuni. Khususnya perangkat untuk menjalankan aplikasi desain.
Aplikasi yang sering digunakan untuk melakukan proses desain grafis yang terkenal sejak dulu adalah Adobe Photoshop dan CorelDraw. Masalahnya, dua aplikasi ini cukup berat dioperasikan di beberapa komputer atau PC yang spesifikasinya terbilang kentang. Padahal, aktivitas desain grafis perlu “alat tempur” yang mumpuni.
Untungnya, seiring perkembangan teknologi yang terbilang sangat cepat, lahir banyak aplikasi untuk melakukan kegiatan desain grafis. Enaknya, nggak cuma di komputer, banyak aplikasi bisa dijalankan di smartphone. Para desainer grafis jadi lebih mudah bekerja. Template yang ada memudahkan kita untuk menggunakan aplikasi tersebut.
Bakal tetap dicari
Meski kini sudah berkembang soal AI yang bisa melakukan kerja desain grafis, profesi yang terkait masih akan tetap dibutuhkan. Sentuhan manusia itu, menurut saya, tidak bisa digantikan oleh mesin dan kecerdasan buatan. Makanya, zaman sekarang, orang-orang yang memiliki kemampuan desain grafis akan tetap dicari.
Dunia freelance atau platform menjual karya akan tetap ramai. Beberapa website freelance desain grafis yang bisa dicoba antara lain: Project.co.id, Sribulancer, Sribu, Fiverr, UpWork, Freelancer, Toptal, PeoplePerHour, Guru, Simply Hired, Writer Access, 99Design, dan masih banyak lain. Intinya, berbekal kerja keras dan dedikasi, profesi desainer grafis akan tetap ramai.
Bahkan, saat ini, sejauh pandangan saya ya, profesi desainer grafis masih memiliki peluang kerja yang besar. Apalagi jika dibandingkan dengan desainer yang kerja di digital printing. Berdasarkan pengalaman pribadi saya, pendapatan yang didapat oleh orang dengan kemampuan desain grafis masih lebih besar ketimbang pekerja honorer kantoran.
Profesi dengan peluang kerja yang besar
Tidak sedikit juga desainer grafis asal Indonesia yang mendunia. Misalnya, pada 2013 yang lampau, 99designs mencatat bahwa dari 225.000 desainer grafis dari 192 negara, 17.000 di antaranya berasal dari Indonesia. Tak salah kemudian sebutan raja desainer grafis dunia disematkan untuk Indonesia. Tidak sedikit pula, yang kemudian namanya mendunia karena karya-karyanya.
Pada akhirnya, semua kembali ke diri sendiri. Kalau mau kerja keras dan mau mencoba banyak kesempatan, pasti bisa menemukan titik terbaiknya. Sama seperti profesi lain, bukan? Lawan orang yang jago desain grafis kini nggak cuma manusia. Namun, percayalah, kerja keras manusia itu pasti jauh “lebih hidup”.
Penulis: Muhammad Saidun Umar
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Menjadi Desainer Grafis Akar Rumput: Waktu itu Fana, Revisi Abadi