Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Desa Rajun Memang Banyak Kekurangan, tapi Paling Nyaman Se-Sumenep

Zubairi oleh Zubairi
3 Mei 2024
A A
Desa Rajun Memang Banyak Kekurangan, tapi Paling Nyaman Se-Sumenep Mojok.co

Desa Rajun Memang Banyak Kekurangan, tapi Paling Nyaman Se-Sumenep (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Desa Rajun Sumenep punya banyak keterbatasan. Fasilitas daerah ini jauh dari kata lengkap. Desa Rajun tidak punya pom bensin, minimarket, konter ponsel. Desa ini juga jauh dari pasar tradisional dan rumah sakit. Hiburan semacam kafe atau rental PES pun nggak ada. 

Akan tetapi warga Desa Rajun Sumenep bersyukur tinggal di desa ini. Bagi mereka desa ini aman dan nyaman. Warganya pun menyenangkan dan kompak. Kekurangan-kekurangan desa jadi nggak terasa. 

Desa Rajun Sumenep nggak pernah dilanda kekeringan

Kekeringan adalah ketakutan dan kutukan. Orang bisa tak berdaya ketika air tak lagi ada. Di Desa Rajun, beruntung nggak pernah mengalami kekeringan yang mencekam. Setidaknya, meski musim kemarau cukup panjang. Sumber mata air masih bisa menghidupi warga desa. 

Saat El Nino kemarin bukti nyatanya. Desa sebelah dilanda kekeringan hingga perlu bantuan pasokan air dari pemerintah. Sementara Desa Rajun Sumenep masih santai-santai saja mengandalkan mata airnya yang melimpah. Bahkan, mereka turut membantu warga desa sebelah yang kekurangan air. 

Warga masih memiliki lahan-lahan di sana

Kalau kalian bertanya apa yang paling ditakutkan penduduk desa, saya yakin salah satu jawabannya adalah kehilangan petak sawah atau tegalan. Wajar saja, itu merupakan sumber penghidupan mereka. Ada banyak faktor warga kehilangan petak sawah, salah satunya yang paling miris adalah tiba-tiba diklaim milik pemerintah. 

Biasanya kejadian semacam ini bisa terjadi karena tanah dinilai menguntungkan untuk pemerintah atau pihak-pihak tertentu. Masalah legal bisa dipelintir dan dipikir belakangan. Fenomena semacam ini sudah rahasia umum. 

Bersyukurnya, selama ini tanah-tanah di Desa Rajun tidak menjadi korban kerakusan orang-orang besar itu. Nggak ada campur tangan dari pemerintah atau pihak asing untuk merebut tanah warga setempat. Itu mengapa warga bisa leluasa bercocok tanam hingga mewariskan tanahnya ke anak cucunya. 

Kalaupun terpaksa menjual tanahnya karena kebutuhan mendesak atau terlilit utang. Warga Desa Rajun biasanya akan menjual pada kerabat atau tetangga dekat. Mereka jarang menjualnya ke pemerintah atau orang asing.   

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Masyarakatnya kompak

Masyarakat yang kompak menjadi salah satu alasan hidup di Desa Rajun Sumenep patut disyukuri. Kekompakan inilah yang membuat desa ini menjadi aman dan nyaman bagi warganya. Salah satu kejadian yang paling sering ditemui, penduduk desa akan langsung mengepung orang-orang yang dianggap mencurigakan. 

Ini serius lho, benar-benar warga sekampung akan mengepung. Mereka nggak kenal waktu, mau jam 12 malam atau 2 pagi, warga akan bangun kalau mendengar kabar desa dalam bahaya. Kejadian pencurian apapun akan langsung viral di desa. 

Saking amannya desa ini, jangan heran bila kau datang ke sini, banyak motor warga berada di halaman rumahnya hingga malam hari. Bahkan, motor tersebut ditinggal dengan kuncinya. Rumah-rumah sini juga banyak yang tanpa pagar. Benar-benar terlihat tidak aman, tapi warga santai saja karena desa benar-benar aman. Orang luar malas berbuat onar di Desa Rajun Sumenep karena takut menghadapi kekompakan warganya. 

Hal-hal di atas yang membuat warga yang hidup di Desa Rajun Sumenep merasa aman dan tentram. Walau desa ini banyak kekurangan, warganya tetap betah tinggal di sana. Bahkan, mereka merasa bersyukur. 

Penulis: Zubairi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Masjid Mal Trans Studio Bandung Bikin Pengunjung Terheran-heran Saking Mewahnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Mei 2024 oleh

Tags: desa rajundesa rajun sumenepmadurasumenep
Zubairi

Zubairi

Pemuda asli Sumenep, Madura yang biasa makan nasi jagung dan gengan kelor.

ArtikelTerkait

7 Hal Biasa tapi Pemkab Bangkalan Madura Nggak Bisa Kasih buat Warga, Bukti kalau Kabupaten Ini Nggak Punya Apa-apa

7 Hal Biasa tapi Pemkab Bangkalan Madura Nggak Bisa Kasih buat Warga, Bukti kalau Kabupaten Ini Nggak Punya Apa-apa

9 Juni 2025
Tugu Keris dan Terminal Sumenep Proyek Buang-buang Uang: Sudah Tak Menarik, Kualitasnya Jelek pula

Tugu Keris dan Terminal Sumenep Proyek Buang-buang Uang: Sudah Tak Menarik, Kualitasnya Jelek pula

20 Agustus 2025
Warga Bangkalan Madura Lebih Butuh Transportasi Antar Kabupaten di Madura daripada Bangkalan-Surabaya Mojok.co

Warga Bangkalan Madura Lebih Butuh Transportasi Antar Kabupaten di Madura daripada Bangkalan-Surabaya

19 Juli 2024
Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

Menjadi Haji Mabrur di Madura Itu Susah, Harus Berani Menentang Kultur yang Mengatur

23 Juni 2025
Suka Duka Tinggal di Rumah Adat Madura Taneyan Lanjhang

Suka Duka Tinggal di Rumah Adat Madura Taneyan Lanjhang

31 Agustus 2023
Meluruskan Pandangan tentang Carok: Sisi Humanis di Balik Tindakan yang Dianggap Sadis madura

Tak Ada Lagi Carok di Madura, Kalau Ada yang Bilang Masih Ada, Itu Jelas Bohong!

16 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.