Derita Mahasiswa Untidar Magelang: Lahan Parkir Sedikit, Cari Parkiran Sulit

Derita Mahasiswa Untidar Magelang: Lahan Parkir Sedikit, Cari Parkiran Sulit

Derita Mahasiswa Untidar Magelang: Lahan Parkir Sedikit, Cari Parkiran Sulit (Unsplash.com)

Sejak tahun ajaran baru 2023 Universitas Tidar (Untidar) Magelang membuka program studi baru di beberapa fakultas dengan jumlah mahasiswa yang cukup banyak. Mendengar berita ini saya cukup kaget. Masalahnya, fasilitas kampus seperti ruang kelas dan lahan parkir masih sangat minim jumlahnya padahal kuota mahasiswa tiap tahun semakin bertambah.

Kondisi seperti ini jika nggak dibarengi dengan peningkatan fasilitas yang mumpuni hanya akan memicu banyak masalah. Misalnya, akhir-akhir ini kampus Untidar ramai diperbincangkan di media sosial. Gara-garanya terkait fasilitas parkiran yang sulit. Makin ke sini, isu soal parkiran sulit itu menjadi konsumsi publik karena memang mencari parkiran di kampus ini memang sulit.

Sejujurnya sebagai mahasiswa Untidar Magelang yang nggak pakai motor ke kampus saya ikutan kesal. Gimana nggak kesal, saya bergerak ke mana saja pasti ketemu parkiran motor saking sedikitnya lahan parkiran.

Gedung parkir kampus Untidar Magelang penuh

Sebenarnya kampus Untidar Magelang sudah punya gedung parkir tiga lantai. Tapi, siapa sangka gedung parkir tersebut nggak mampu menampung motor mahasiswa yang jumlahnya banyak itu.

Berdasarkan pengalaman saya ketika mencari parkiran bersama teman, gedung parkir ini memang penuh banget. Saking penuhnya, kami harus naik ke lantai paling atas untuk menemukan tempat parkir kosong. Saya pikir kalau naik ke lantai paling atas, kami bisa langsung menemukan tempat parkir kosong. Tapi nggak semudah itu, Gaes. Kami tetap harus berebut parkiran kosong dengan mahasiswa lain.

Perkara rebutan parkiran kosong ini sudah seperti pertarungan yang sengit. Masalahnya, kalau nggak kebagian parkir di sini, mahasiswa harus rela turun lagi dan mencari tempat parkiran lain. Tentu saja ini bakal memakan waktu lama.

Tahun lalu, Untidar Magelang membuka beberapa prodi baru dengan jumlah mahasiswa yang lumayan banyak. Totalnya sekitar 3.569 mahasiswa. Jika dibandingkan dengan kampus lain, jumlah segitu mungkin nggak ada apa-apanya, karena ya kampus lain sudah diperlengkapi dengan fasilitas yang cukup untuk menampung ribuan mahasiswa. Sementara di sini, fasilitas seperti lahan parkir saja masih terbatas.

Padahal lahan parkir yang memadai itu penting banget, lho. Bayangin jika mahasiswa harus berebut parkir setiap hari dan berakhir nggak dapat parkiran kosong. Pasti males banget kan jadinya mau pergi ke kampus?

Makanya melalui tulisan ini saya ingin menjelaskan keresahan-keresahan yang dialami kebanyakan mahasiswa Untidar Magelang yang berjuang mencari parkiran kosong setiap hari. Seharusnya masalah lahan parkir ini nggak dianggap remeh dan segera dicarikan solusi yang tepat.

Lahan parkir di Untidar Magelang yang terbatas menyiksa mahasiswa

Coba bayangkan seandainya kamu berada di ruangan yang sempit dan sesak? Rasanya tentu nggak enak banget, kan? Mungkin begitulah yang dirasakan motor-motor mahasiswa Untidar Magelang setiap hari. Terbatasnya lahan parkir memaksa mahasiswa untuk parkir mepet dengan motor mahasiswa lain. Tujuannya untuk efisiensi lahan.

Masalahnya, parkir mepet-mepet begitu risikonya besar, lho. Kalau nggak hati-hati, pilihannya cuma dua: motormu lecet atau motor orang lain yang lecet. Keduanya tentu bukan pilihan yang baik, ygy.

Telat sedikit, cari parkiran kosong makin sulit

Sebagai mahasiswa Untidar Magelang, wajib hukumnya datang lebih awal ke kampus. Sebab, kalau datang mepet, risikonya ada dua: sulit dapat tempat parkir dan berakhir terlambat masuk kelas. Nggak mau kan sampai kayak gitu?

Soalnya di kampus ini, kalau kamu nggak kebagian parkir di gedung parkir yang saya ceritakan di atas, kamu bakal disuruh parkir di tempat lain. Tentu saja parkir di tempat lain nggak seenak di gedung parkir yang sudah jelas motor bakal aman dari terik matahari atau hujan. Tentunya helm mahasiswa juga akan aman dari tangan-tangan jahil maling. Sebab, akhir-akhir ini motor-motor yang nggak diparkir di gedung parkir kehilangan helm.

Mengalihkan parkiran ke area sekitar gedung kuliah bukan solusi tepat

Seperti yang saya katakan diatas, apabila kamu nggak kebagian parkir di gedung parkir. Kamu akan dialihkan untuk parkir di dekat gedung-gedung kuliah. Di mana ada lahan kosong, di situ jadi parkiran mahasiswa. Saya rasa satpam kampus Untidar Magelang juga sudah pusing harus mengakali agar motor mahasiswa tetap bisa parkir di gedung parkir. Tapi, hal ini mustahil, makanya semua lahan kosong di kampus dimanfaatkan jadi lahan parkiran.

Saya saja yang seringnya naik transportasi umum ke kampus mulai kesal ketika jalan memasuki gerbang kampus. Sebab, begitu sampai kampus langsung disambut deretan motor mahasiswa yang penataannya awur-awuran. Kondisi tersebut selain mengganggu pejalan kaki seperti saya, juga bikin pemandangan nggak menarik karena di mana-mana ada parkiran motor.

Sebelum tahun ajaran baru, dulu mencari parkiran di Untidar Magelang bukan hal sulit. Namun sekarang, mencari parkiran di kampus ini bak mencari jarum dalam tumpukan jerami. Benar-benar sesulit itu. Saya jadi kasihan sama mahasiswa yang tiap hari naik motor ke kampus dan harus berebut parkiran kosong. Sabar sabar ya, Gaes.

Penulis: Fitrotin Nisak
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Untidar Magelang Bukan Kampus Anak Manja yang Sukses Menanamkan Karakter Kewirausahaan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version