Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Derasnya Polemik Jual Beli Skripsi yang Awet Terus, Payung Hukum ke Mana?

Lulu Erzed oleh Lulu Erzed
28 Oktober 2019
A A
Skripsi Molor Bukan Sepenuhnya Salah Mahasiswa, Dosen Juga Terlibat kesalahan dosen terminal mojok.co

Skripsi Molor Bukan Sepenuhnya Salah Mahasiswa, Dosen Juga Terlibat kesalahan dosen terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Esensi skripsi sebagai maha karya otentik intelektualitas seorang sarjana sudah tidak se-wow itu lagi. Skripsi seperti sudah dianggap sesuatu yang dapat diukur dengan jari kelingking saja oleh sebagian orang.

Sejak bertahun-tahun lalu, jual beli tugas akhir ini telah menjadi rahasia publik. Rahasia yang telah gagal menjadi sebuah rahasia, tapi tetap saja ini dikatakan rahasia. “Ssst, jangan bilang siapa-siapa ya, kalau saya beli atau jual skripsi. Ini rahasia,” begitu kiranya.

Lah gimana mau jadi rahasia? Wong pamflet-pamflet info jual skripsi beserta nomor teleponnya aja terpampang jelas di tiang traffic light–yang lampu merahnya bermenit-menit itu.

Saya tidak akan membahas apa itu skripsi dan bagaimana keluh-kesah-resah-gelisah-gundah-gulananya mahasiswa pengabdi tugas akhir. Segala bentuk macam drama (yang itu-itu aja) seakan sudah menjadi hal wajib yang dialami oleh pejuang tugas akhir.

Orang tua yang menuntut anak segera lulus dan tidak mau tahu drama apa yang terjadi selama proses skripsi, ini yang akan menjadikan mereka menghalalkan segala cara. Seperti: asal comat-comot kalimat tanpa referensi yang jelas, plagiarisme, hingga pakai jasa penjual skripsi.

Kesulitan dan drama yang–normal–dihadapi oleh mahasiswa akhir ini, akhirnya dilirik oleh oknum yang akhirnya mencari penghasilan dari permasalahan tersebut. Alih-alih motif ingin membantu orang lain, menjual jasa skripsi juga digunakan sebagai peluang usaha ekonomi bagi mereka yang (mungkin) mahir dalam penulisan ilmiah. Eh, atau jangan-jangan juga yang jual jasa itu asal salin tempel aja? Hayoloh~

Salah satu rekan tim investigasi kami saat itu menemui pelaku penkontribusian jual beli skripsi ini di salah satu warung kopi daerah Sorowajan, Jogja. Sering kali warung kopi dipilih sebagai tempat bertemu keduanya. Dari pertemuan itu, kami mengulik sedikit informasi dari si penjual skripsi.

Skripsi yang digarapnya rata-rata menggunakan metode penelitian kuantitatif. Tidak menyebutkan alasan-alasannnya. Tapi saya pikir mengapa penelitian kuantitatif yang dipilih? Karena tidak perlu susah payah mencari data pustaka, menciptakan argumen, dan interview yang banyak. Kuantitatif hanya membutuhkan kuisioner untuk disebarkan kepada narasumber yang bersangkutan dengan data, kemudian diolah. Iya kalau diisi sesuai kebenaran, kalau cuma asal centang-centang?

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

Pada pertemuan ini juga si X buka-bukaan masalah tarif yang dipasang. Katanya, Rp500 ribu untuk penulisan makalah dan tugas-tugas kuliah. Kemudian Rp1,5 juta untuk tipe penulisan tata bahasa dan pemilihan teori. Bahkan tembus sampai Rp2,5 juta untuk pengerjaan tugas akhir secara penuh. Bisa juga lebih dari itu jika si pembeli jasa meminta lebih detail untuk pengerjaannya.

Btw, kok mereka yang beli skripsi itu pada yakin sih, kalau tugas akhirnya bakal diterima? Pastinya karena para pembeli yakin kalau penjual skripsi sudah mahir dalam penulisan ilmiah. Padahal juga nggak tahu itu mereka bikinnya pada bener-bener atau cuma ngasal.

Kalau orang yang bener-bener pinter, pastinya ya nggak mau ngelakuin yang ilegal lah. Tapi gimana ya Buk, orang sekarang mah kalau BU alias Butuh Uang apa pun juga bakal dilakuin. Tapi mbok ya, kalau jadi orang pinter itu jangan membodohi orang lain. Kalau ada yang mengelak (lagi), kan biar ilmunya manfaat makanya digunain buat bantu orang lain. Iya nggak gitu juga kali caranya, Qaqa~

Sudah menjadi rahasia publik, tapi kok belum ada payung hukum? Lalu kapan pendidikan Indonesia maju? Padahal polemik ini sudah terpampang di mana-mana. Pamfletnya juga blak-blakan terpampang nyata di jalanan. Masa iya dosen-dosen, civitas akademika kampus, aparat pemerintah nggak ada yang tahu? Jelas pasti tahu lah. Cuma nggak peduli aja. Atau mungkin ini masih dianggap masalah sepele?

Mbok ya diberantas sekalian gitu. Misalnya, pasang intel lebih banyak buat nyamar jadi mahasiswa tingkat akhir, terus disidak bareng-bareng gitu. Kan asyik. Buat pihak perguruan tinggi juga seharusnya lebih memperketat lagi dalam pengecekan hasil tugas akhir mahasiswa. Ayolah Pak, Buk, lebih galak lagi kebijakannya. Mau apa kalau mereka terus-terusan terlena dalam kemalasan dan kebodohan?

Banyak dosen yang mengatakan, “Kalau ada yang ketahuan pakai jasa beli skripsi, nanti laporkan ke kami.” Mana ada yang ngaku? Teman yang jelas sudah tahu pun belum tentu berani memberitahukan ke pihak kampus. Jaga privasi teman, misalnya. Atau ada juga yang nggak tega ngelaporin.

Untuk mencapai pendidikan Indonesia lebih baik, hal yang masih dianggap ringan nan sepele semacam ini seharusnya ditindaklanjuti. Katanya misi Indonesia adalah mencerdaskan anak bangsa? Tapi, kok?

BACA JUGA Kenapa Sih Laptop Hilang Sering Dialami Mahasiswa yang Lagi Skripsi atau artikel Lulu Erzed lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Oktober 2019 oleh

Tags: MahasiswaPenelitianSkripsitugas akhir
Lulu Erzed

Lulu Erzed

ArtikelTerkait

6 Kesalahan Saat Seminar Proposal Skripsi yang Bisa Bikin Mahasiswa Dihabisi Dosen Penguji, Catat supaya Mentalmu Aman!

6 Kesalahan Saat Seminar Proposal Skripsi yang Bisa Bikin Mahasiswa Dihabisi Dosen Penguji, Catat supaya Mentalmu Aman!

29 September 2024
Salut Buat Mahasiswa yang Nolak Pulkam Karena Corona

Salut Buat Mahasiswa yang Nolak Pulkam Karena Corona

3 April 2020
Membayangkan Upin Ipin dan Anak Kampung Durian Runtuh Skripsian, Nggak Semuanya Berjalan Mulus Mojok.co

Membayangkan Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh Skripsian, Nggak Semuanya Berjalan Mulus

27 Mei 2024
bendahara pelaksana

Menanggapi Tulisan Panitia yang Paling Capek itu Divisi Perlengkapan: Maaf Mas, Belum Pernah Tahu Rasanya Menjadi Bendahara Pelaksana, ya?

21 Agustus 2019
Memilih Politisi Ganteng: Masih Relevankah bagi Pemilih Muda?

Mahasiswa Sejatinya Adalah Politisi yang Tertunda

16 Juni 2023
Bikin Solid hingga Nggaya dengan ‘Gwajam’, Jaket Angkatan di Kampus Korea Selatan terminal mojok

Bikin Solid hingga Nggaya dengan ‘Gwajam’, Jaket Angkatan di Kampus Korea Selatan

6 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.