Beberapa waktu terakhir, ada banyak pembahasan hangat di media sosial. Selain hitung-hitungan soal biaya membeli atau menyewa pesawat jet pribadi, roti seharga Rp400.000 turut mewarnai jagad maya. Bukan soal rasa atau harga, roti yang diunggah di stories Instagram akun pribadi Erina Gudono itu dianggap tidak peka alias tone-deaf.
Saya coba jelaskan lagi konteks kenapa unggahan di Instagram Stories Erina itu dianggap tone deaf dan menyulut sebagian besar warga Indonesia. Iya, saya merasa perlu menuliskannya sebab masih banyak netizen yang membela Erina, terutama netizen TikTok. Mereka justru mewajarkan tindakan tersebut karena Erina mantu presiden. Beberapa beranggapan, Erina yang berangkat dari keluarga mampu dianggap wajar saja membeli roti tersebut.
Mau dilihat dari segi manapun, membeli roti seharga setara Rp400.000 di Los Angeles dan mengunggahnya di Instagram Stories, adalah tindakan yang kurang peka. Pertama, bagi sebagian besar warga di Indonesia uang Rp400.000 tidaklah sedikit. Kedua, momentum mantu Jokowi mengunggah sangat tidak tepat. Sepasang suami-istri itu berada ke Negara Paman Sam ketika masyarakat Indonesia berjuang mengawal UU Pilkada. Salah satu poin yang dikawal adalah soal batas usia calon kepala daerah yang berkaitan dengan Kaesang Pangarep, anak Jokowi sekaligus suami dari Erina.
Saya rasa, dua alasan itu saja cukup untuk menjelaskan kenapa Erina Gudono kemudian dilabeli tone deaf. Bahkan, dia disamakan dengan next Marie Antoinette, ratu Perancis yang membakar amarah warga Perancis dan memicu Revolusi Perancis.
Kalau dua alasan itu masih belum cukup. Saya coba berikan perbandingan yang lebih ekstrem. Perbandingan yang membuat kalian akan merasa eman-eman kalau Rp400.000 hanya dibelanjakan untuk sepotong roti yang ukurannya tidak seberapa itu.
Daftar Isi
Bisa membayar puluhan porsi warteg bagi anak kos Jogja
Roti lobster roll seharga Rp400.000 yang dibeli Erina di Los Angeles setara dengan 25-30 porsi makanan di warteg di Jogja. Asal tahu saja,rata-rata makanan di warteg bisa didapat dengan Rp10.000-Rp15.000, bahkan ada yang harganya dibawah Rp10.000. Porsi nasi sudah pasti mengenyangkan, hanya saja untuk lauk pauknya memang perlu menyesuaikan. Namun, kalau kalian mendatangi warteg atau rumah makan murah di Jogja, harga belasan ribu sudah memungkinkan dapat lauk daging ayam kok.
Bayangkan saja, satu roti mungil di Los Angeles itu bisa memberi makan puluhan mulut anak kos di Jogja. Sangat lumayan kan?
Bisa jajan 40 porsi mie ayam
Jogja terkenal dengan penjual mie ayam yang menggoyang lidah dengan harga yang ramah di kantong. Kalian masih bisa menjumpai mie ayam di bawah Rp10.000, walau banyak juga mie ayam yang harganya mencapai belasan ribu. Kalau mengambil harga tengahnya, seporsi mie ayam varian biasa di Jogja bisa dinikmati dengan merogoh kocek Rp10.000 saja.
Nah, kalau duit Rp400.000 itu dibelanjakan untuk mie ayam di Jogja, setidaknya kalian bisa mendapat sekitar 40 mangkok mie ayam.
Dapat ratusan porsi nasi kucing di angkringan
Harga nasi kucing di angkringan memang murah, sekitar Rp3.000 saja per bungkusnya. Bayangkan saja duit Rp400.000 itu dibelanjakan nasi kucing di angkringan jogja, kalian bisa mendapat lebih dari 100 porsi nasi. Memang nasi kucing porsinya sangat kecil, orang dewasa setidaknya harus makan 2 bungkus supaya kenyang. Setidaknya duit ratusan ribu itu bisa memberi makan sekitar 60 mulut orang dewasa.
Ratusan kali naik bus Trans Jogja
Kalau perbandingan dengan makanan belum cukup menggugah hati kalian untuk merasa eman. Saya ajak kalian untuk membayangkan kalau duit itu dibelanjakan untuk mengakses transportasi umum Trans Jogja. Tarif Trans Jogja per Januari 2024 adalah Rp3.600 untuk pembayaran tunai dan QRIS. Bayangkan saja, apabila duit ratusan ribu yang dikeluarkan Erina Gudono itu dikonversikan untuk membayar TransJogja, kalian bisa mendapatkan kesempatan naik transportasi publik itu hingga ratusan kali. Setidaknya 111 kali.
Kalau sehari kalian menggunakan transportasi publik ini dua kali untuk berangkat dan pulang kerja. Setidaknya duit itu bisa bermanfaat hingga hampir 2 bulan penuh. Lumayan kan?
Di atas beberapa perbandingan yang bisa jadi bahan renungan bersama. Duit ratusan ribu untuk membeli seporsi roti lobster roll itu nyatanya bisa bermanfaat untuk hal yang lebih besar. Dan sekali lagi, sebenarnya bukan sekedar soal duit Rp400.000-nya ya. Lebih buruk dari itu, unggahan Erina Gudono itu momentnya sangat tidak pas. Ibarat kata, nominal Rp400.000 adalah apinya dan momentum yang tidak tepat adalah bensinya. Perpaduan yang pas untuk membakar amarah sebagian besar masyarakat Indonesia.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 3 Alasan Jet Pribadi Adalah Kendaraan yang Paling Bisa Memberi Makan Gengsi Busuk Manusia Brengsek
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.