Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Darurat Asap itu Bisa Jadi Berkah, Bukan Musibah

Muhammad Adam Khatamy oleh Muhammad Adam Khatamy
19 September 2019
A A
Susahnya Punya Dosen yang Pro Presiden, tapi Selalu Merasa Netral mojok.co/terminal

Susahnya Punya Dosen yang Pro Presiden, tapi Selalu Merasa Netral mojok.co/terminal

Share on FacebookShare on Twitter

Benar-benar sangat berisik aksi yang mengungkit-ungkit dampak asap kebakaran hutan kali ini. Ha mbok uwis to, karena kejadian kebakaran hutan ini rutin terjadi apabila musim kemarau sejak 2 dekade lalu je. Bukannya witing tresna jalaran saka kulina? Sebaiknya warga di Palangkaraya dan Riau itu haruslah mulai terbiasa dan banyak-banyaklah bermuhasabah diri. Seperti apa yang pemerintah galakkan melalui BNPB—living harmony with disaster—yang mau tidak mau kita ini harus terbiasa dengan bencana apalagi bencana kabut asap ini. Karena terjadi musiman, maka mulailah mengatasi keadaan dengan melakukan restorasi lahan gambut menimbun masker N95 sejak jauh-jauh hari misalnya.

Kebakaran hutan memang sudah rutin sejak 2 dekade lalu kok! Masa pemerintah yang harus terus bertanggung jawab atas hal ini? Apa ya nggak bosen? Padahal hasil dari kajian paleoekologi mengenai kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan ini sudah berlangsung sejak 60.000 tahun lalu, hal ini karena karakteristik lahan gambut yang mengandung banyak karbon sangat mudah terbakar. Lagi-lagi penyebab kebakaran hutan disana memang bukan karena sengaja dibakar oknum guna membuka lahan hutan untuk dijadikan kebun sawit , tetapi ya memang lahan ini rentan terbakar. Jadi tetap pemerintah nih yang harus tanggung jawab?

Cuk, kubilangin nih sebelum kalian koar-koar pakai hashtag #DaruratAsap, kebakaran ini memanglah sudah terjadi sejak lama dan sebagian besar warga disana masih betah-betah tuh tinggal dan nggak memilih mengungsi karena tidak ada biaya. Mengamini kata Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan cum Menteri Agama  ini berkata bahwa masyarakat Palangkaraya dan Riau ini harus banyak-banyak berdoa karena ini adalah musibah besar yang diakibatkan takdir tuhan. Makanya, segera tuh digelar salat Istisqa’ untuk meminta hujan atau jika perlu anggarkan melalui APBD untuk mengadakan seminar publik atau workshop intensif bersama pawang hujan, sebagai bentuk mitigasi bencana kabut asap. Gaskeun~

Sebenarnya, wabah bencana asap ini menguntungkan banyak pihak selain pemilik HGU atau pengusaha sawit terutama pelajar atau mahasiswa. Hya karena bencana asap ini sekolah dan kampus diliburkan, bahkan keberkahan ini juga dialami pelajar di negara serumpun nun jauh disana, Malaysia turut meliburkan 400 sekolah karena asap kebakaran hutan juga merebak disana. Mantap lur, sesok prei!

Enyahlah mereka yang selalu nyinyir dan julid terhadap rezim baik ini karena terselip kebanggaan bahwa kita mampu mengekspor salah satu produk hasil turunan kelapa sawit yakni kabut asap. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal juga mengingatkan  kita dan negara tetangga untuk selalu mengucap syukur, bahwa Kalimantan dan Sumatera ini kan salah satu paru-paru dunia dan oksigen tersebut dapat kita dapatkan secara gratis. Lho kok dikasih 1 bulan asap saja rewel sih? Apa hya 11 bulan udara bersih itu tidak cukup sih?

Alangkah baiknya warga-warga disana mulai bersyukur, ya karena kejadian ini mereka jadi ikut berperan aktif merawat bumi. Asap yang memangkas jarak pandang menjadi sekitar 5 meter turut mengganggu jalur lalu lintas. Ditambah dengan sekolah diliburkan dan jarak pandang terbatas maka warga disarankan tetap dirumah sehingga dapat diartikan semakin minim aktivitas maka semakin sedikit energi yang dikeluarkan. Terimakasih, sudah turut menjaga bumi dari percepatan dampak perubahan iklim, meski pemerintah turut menandatangani konvensi Paris tahun 2015 meski tanpa diikuti aksi nyata. Selain warga negara yang gemar rebahan,  warga di Palangkaraya dan Riau ternyata sudah memulai gerakan hemat energi dengan mengurangi aktivitas outdoor mereka.

Indikator AQI (Air Quality Indicator) memang sempat menunjukan angka 2000 dengan kategori ‘hazardous’ 3 hari lalu untuk kota Palangkaraya. Padahal kondisi di lapangan tidak se-berbahaya itu kok, ini dibuktikan dari postingan Instagram di hari yang sama Presiden Joko Widodo malah mengunggah postingan dengan caption tentang penekanan investasi harus diperluas dan hal-hal penghalangnya harus dilibas. Beliau sangat yakin investasi mandeg akan lebih berbahaya daripada dampak asap kebakaran hutan. Buktinya 73% luas lahan di Kalimantan Timur merupakan konsensi tambang yang merupakan lahan basah bagi investor, pokoknya jangan sekali-kali menghalangi investasi deh, kalau nggak mau terjerat RKUHP ‘dihajar’ Presiden. Mamam tuh!

Kita pantas mahfum, bahwa kita dipimpin oleh sarjana kehutanan alumnus salah satu universitas pentolan di Indonesia. Karena berasal dari kampus rakyat yang pasti segala ilmunya didedikasikan untuk rakyat dan jangan khawatir bahwa beliau ini sangat paham betul tentang hutan. Apalagi perkara sepele macam kebakaran hutan itu. Coba lihat, beliau bahkan tidak perlu masker atau baju khusus ketika sidak di Riau kemarin. Cukup pakai pantofel dan kemeja putih macam peserta orientasi mahasiswa baru, beliau berjalan sendirian dan santuy di lokasi bekas kebakaran hutan dengan kepulan asap. Beliau begitu gagah macam Randhy Orton sebelum memasuki ring WWE .

Baca Juga:

Realitas Pahit di Kabupaten Bengkayang: Tidak Punya Akses Listrik, Mau Charge HP Harus Jalan Sejam

4 Hal yang Bikin Saya Menderita Tinggal di Palembang

Saya yakin sambil berjalan kaki di tengah lahan bekas kebakaran hutan beliau sedang memikirkan bagaimana cara menghijaukan lahan ini kembali. Entah akan dihijaukan dengan variasi tanaman hutan hujan tropis seperti dahulu atau menggantinya dengan kelapa sawit, ah intinya aku padamu ahlul kehutanan alumnus kampus rakyat. (*)

BACA JUGA Celaka Betul Kalau Revisi UU KPK Dianggap Upaya Pelemahan atau tulisan Muhammad Adam Khatamy lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 September 2019 oleh

Tags: bnpbdarurat asapkabut asapkebakaran hutanliving harmony with disastermaskersawit
Muhammad Adam Khatamy

Muhammad Adam Khatamy

ArtikelTerkait

Problem Kekinian yang Menyebalkan: Masker Copot Saat Memakai Helm terminal mojok.co

Kiat Sukses Menghilangkan Embun di Kacamata saat Memakai Masker

17 Agustus 2020
minyak goreng

Kok Bisa sih Harga Minyak Goreng Naiknya Ugal-ugalan?

6 November 2021
virus corona masker sampah kesehatan bekas pakai operasi masker mojok.co

Apa Jadinya Jika Masker-Masker yang Terjatuh di Jalanan Dibuat Mainan Anak Kecil Lalu Dipakai

1 Juni 2020
Yuk Sama-Sama Siaga Sebelum Virus Corona Memasuki Indonesia!

Yuk Sama-Sama Siaga Sebelum Virus Corona Memasuki Indonesia!

29 Januari 2020
7 Produk Mustika Ratu yang Bagus untuk Perawatan Diri di Rumah Terminal Mojok

7 Produk Mustika Ratu yang Bagus untuk Perawatan Diri di Rumah

17 September 2022
Hari Sawit Nasional

Apa Pentingnya Memperingati Hari Sawit Nasional?

15 November 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis Mojok.co

Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis

29 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.