Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

Dari Saya yang Sering Patah Hati: Terima Kasih Om Didi Kempot

Fathonah Nur Cholifah oleh Fathonah Nur Cholifah
4 Juli 2019
A A
5 Lagu Sunda yang Maknanya Nggak Kalah sama 'Cidro' dan 'Sewu Kutho' terminal mojok.co didi kempot campursari sunda keroncong sunda

5 Lagu Sunda yang Maknanya Nggak Kalah sama 'Cidro' dan 'Sewu Kutho' terminal mojok.co didi kempot campursari sunda keroncong sunda

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai  penikmat musik yang juga manusia yang seringkali patah hati, saya jadi sering mendengarkan lagu-lagu yang bisa bikin saya nyaman—yang mendukung kegalauan saya. Di kolom pencarian YouTube atau Spotify dengan mudah kita bisa mencari apapun lagu dan penyanyi yang diinginkan hati. Segala cara saya lakukan untuk mendapatkan lirik lagu yang sekiranya pas banget buat hati saya yang sedang galau-galaunya.

Karena saya anak muda, tentu saya mendengarkan lagu-lagu yang kiranya memang sering diputar oleh muda-mudi di Indonesia tercinta ini—apalagi kalau bukan lagu-lagu dari band-band atau penyanyi Indie? Tapi seiring berjalannya waktu, penyebab kegalauan saya juga jadi makin rupa-rupa warnanya, karena sering banget galau, saya jadi bosan untuk mendengarkan lagu yang mainstream. Lama-lama saya nggak  lagi merasapi setiap lirik lagu yang saya dengar, rasanya jadi kurang menyentuh sanubari hati saya. xixi

Akhirnya saya cari-cari alternatif musik lain, selain lagu-lagu mainstream di kalangan orang-orang seumuran saya tentunya. Saat itu saya sedang random mendengarkan lagu di YouTube, terdengarlah suara sang penyanyi yang merdu dengan liriknya yang berhasil menyentuh hati saya, jelas saya tahu siapa penyanyi itu—karena mama saya sering mendengarkannya sejak saya masih kecil—ya, penyanyi itu adalah Om Didi Kempot.

Dengan dunia musik di Indonesia yang kini bersaing dengan banyak menawarkan penyanyi, band serta lagu-lagunya yang beragam, tentunya hal itupun dirasakan oleh Om Didi Kempot. Terbukti ketika saya mencari lagu-lagu beliau di kolom pencarian YouTube, yang muncul bukan hanya musik dari Om Didi, tapi juga dari biduan-biduan yang meng-cover lagunya dengan musik koplo tentunya. Jujur, tetap enak saja di telinga saya, tetapi ada satu hal penting yang hilang—yaitu suara merdu Om Didi Kempot dan liriknya yang sungguh menyentuh hati.  Jika dibawakan dengan musik koplo, bukannya menikmati kegalauan—eh malah kepengen joget saya.

Sebagai penikmat musik Om Didi Kempot yang masih baru, saya masih terbatas mengetahui beberapa lagu saja, nggak semua lagu full album saya hafal tentunya. Seperti yang sudah saya bilang di awal tulisan ini, saya anak muda yang seringkali patah hati, jadi saya suka sekali dengan lagu-lagu dari Om Didi yang memang pas dengan berbagai kisah cinta saya yang tragis. Sebagai contoh ketika saya susah move on, saya jadi sering dengerin lagu Sewu Kutho. Ketika saya ditinggal menikah oleh seseorang, saya jadi suka lagu Jambu Alas. Dan masih banyak lagi yang sudah pasti bakal ada di playlist saya yang sebetulnya nggak terlalu mewakilkan kisah cinta saya, tetapi tetap berhasil mengobrak-abrik hati ini.

Pernah suatu hari saya menonton youtube Om Didi Kempot, saya betul-betul memperhatikan video musiknya, meresapi setiap liriknya, dan tentunya mendengarkan dengan seksama suara merdu Om Didi, tapi kemudian tiba-tiba mulut saya bergumam, Om Didi ini kenapa ya hebat banget bisa nyiptain lagu-lagu yang segininya bisa nyentuh hati jiwa-jiwa manusia yang sering tersakiti seperti saya ini?

Jujur saya malah pengen bertanya langsung jika ada kesempatan, mungkin kurang lebih begini, “Om, emang dulu segitu banyaknya pernah mengalami kisah cinta yang tragis apa cuma iseng saja sampai bisa menciptakan lirik yang sungguh sangat memilukan ini?” hiks

Saya sendiri jadi kagum dan salut sama Om Didi Kempot, musiknya masih sangat bisa diterima oleh anak muda seperti saya di tengah-tengah banyaknya pilihan di dunia musik ini. Bahkan liriknya tetap nyambung  dan tetap bisa mewakili kehidupan asmara  anak-anak muda jaman sekarang yang katanya sudah lebih maju ini—padahal berarti ya masih sama saja tragisnya.

Baca Juga:

3 Ruas Jalan Jogja yang Sebaiknya Dihindari Warga yang Dilanda Patah Hati

Purwokerto, Tempat Ternyaman untuk Merayakan Patah Hati

Dengan tulisan ini, saya ingin bilang terima kasih banyak kepada Om Didi Kempot yang telah menciptakan lagu-lagu yang luar biasa bagusnya, menusuk ke hati tetapi sungguh sangat enak didengarkan.  Saya mewakili anak-anak muda yang mendengarkan musik Om Didi Kempot, cuma ingin berharap Om Didi Kempot tetap terus semangat menciptakan karya-karya. Percayalah, musik Om Didi tak lekang oleh zaman.

Terima kasih Om Didi Kempot, sehat selalu.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: campursaridangdut koplodidi kempotPatah HatiThe Godfather of Broken Heart
Fathonah Nur Cholifah

Fathonah Nur Cholifah

Perempuan yang nekat merantau di Jogja dengan gaji UMK. Kadang nulis, seringnya kerja dan berjualan makanan.

ArtikelTerkait

kamu bahagia

Untuk Mantan yang Masih Saya Cintai: Saya Harap Kamu Bahagia

10 September 2019
lirik kuncung didi kempot masa kecil anak jawa miskin desa mojok

Kuncung, Lagu Didi Kempot yang Mendeskripsikan Kemiskinan dengan Begitu Mewah

7 Mei 2020
putus pacaran Pemilik Patah Hati yang Sebenarnya Adalah yang Mengambil Keputusan dan Pergi

Pemilik Patah Hati yang Sebenarnya Adalah yang Mengambil Keputusan dan Pergi

15 Februari 2020
joget dangdut koplo di diskotik

Terima Kasih Sintyamarisca yang Mempopulerkan Joget Dangdut ke Diskotik

24 Oktober 2019
ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Jogja, Sebaik-baiknya Solusi untuk Mengobati Patah Hatimu

27 Januari 2021
LAGU-LAGUNYA

Kalau Mau Cover Lagu-Lagunya Didi Kempot, Minta Izin Dulu, Lah

9 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Indomaret Tidak Bunuh UMKM, tapi Parkir Liar dan Pungli (Pixabay)

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

6 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.