Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Contoh Kediktatoran yang Sering Dilakukan Kakak kepada Adik

I Wayan Bayuadiguna oleh I Wayan Bayuadiguna
27 Agustus 2020
A A
kakak diktator menindas adik mojok.co

kakak diktator menindas adik mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Semua orang, nggak semua juga sih, biar dramatis aja, bilang kalo punya adik itu membuat kamu jadi anak tiri secara tidak sadar. Pernyataan itu tidak sepenuhnya salah. Setiap kali ada pekerjaan pasti yang disuruh sama mama adalah kakaknya. Dan setiap kali kita para kakak mengoper pekerjaan itu kepada adik, mama pasti langsung bilang, “Adik itu masih kecil, kamu ajalah kan udah besar.”

Kalimat itu kayak udah jadi tradisi di dunia perkakak-adikan. Padahal adik itu nggak selalu kecil kan. Ini aku alami sendiri di kehidupan. Adikku yang udah SMP kelas IX masih dimanja dan dibilang masih kecil kayak masih baru lahir sebulan yang lalu. Eits, tapi ketika orang tua lagi nggak ada, di situlah muncul sisi nikmat dari punya adik.

Aku punya adik cowok yang selisih umurnya cuma enam tahun. Kalian bisa bayangin, aku udah bisa ngaduk semen sama masang batu bata, dia belum bisa megang dot susunya sendiri. Wkwkwk, bercanda! Nggak ngaduk semen juga sih. Adikku ini orang penurut banget sama aku. Aku lagi pengen makan ciki atau snack, tinggal voice command aja. “Hey, adikku, tolong belikan kakakmu snack ke warung.” Perintah itu langsung dijalankan. Aku suruh dia ngambilin remote yang ada di depan mataku aja dia mau. Sedang merasa dahaga tinggal voice command. “Dek, ambilin air,” langsung datang airnya. Berasa punya smart home gitu.

Lagi gabut-gabutnya di rumah, adik adalah teman bermain terbaik. Apalagi kalo main PS, adikku adalah lawan yang paling sempurna. Aku tuh suka banget main Naruto lawan adik di PS 3 (pengennya sih PS 4 Pro, tapi apalah daya, aku cuma mahasiswa miskin tanpa beasiswa Bidikmisi).

Skill main PS kami kami berdua hampir seimbang. Ya, dia emang dia lebih jago dikit. Setiap kali dia menang, aku akan paksa dia agar main terus sampai aku yang menang. Dia pun akhirnya mengalah demi bisa menyudahi pertandingan kami yang tidak ada ujungnya. Setiap kali temennya datang main ke rumah, kami biasanya main remi dan di sinilah aku bertindak seperti diktator Korut. Setiap kali aku terpojok, aku akan membuat peraturan sendiri yang sekiranya menguntungkan diriku. Saking polosnya mereka, mereka percaya aja kalo itu emang peraturannya. Jadi Kim Jong-un KW emang nikmat.

Bapak kami bisa dibilang agak sering melakukan tugas ke kota. Setiap pulang ia sering membawa makanan, entah itu martabak, gorengan, nasi bungkus, dll. Kalau udah kayak gitu, kita tahu siapa yang menguasai semua makanan itu. Tenang, aku nggak jahat banget kok, pasti membagi juga ke adik). Namun, untuk mendapat bagian makanan dariku dia harus melakukan sumpah di atas kitab suci agar selalu menuruti semua yang aku suruh. Urusan nanti beneran nurut apa nggak, sebodo amat, yang penting bilang dulu.

Adikku itu selalu dinomorsatukan oleh mamaku selain karena anak bungsu, dia juga bisa dibilang ganteng. Jadi semua yang dia mau selalu dituruti. Adikku memang putih, ganteng, dan manis. Orang yang nggak tahu dia adalah adikku bakal nggak percaya dia adikku. Mamaku bahkan punya panggilan sendiri untukku, yaitu “Kalat”, artinya mungkin iblis warna hitam, karena kulitku yang gelap.

Kalau aku butuh sesuatu dari orang tua, kadang aku menyuruh adik yang memintanya. Soalnya pasti dikasih mama. Mamaku bahkan selalu membawa oleh-oleh dari pasar hanya dan hanya untuk adikku. Di situasi seperti itu, yang akan muncul adalah jiwa komunisku. Misal dia tanya, “Mah, es cendolnya buat aku ya?”, maka aku akan langsung menjawanya “Es cendol kita!” Kalau kuota lagi abis juga tinggal minta tethrering ke dia. “Kak, kok dipakek nonton YouTube sih? Nanti kuotaku habis,” keluh adiku. Langsung saja kujawab itu kuota kita. Di amah cuma pasrah.

Baca Juga:

Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

Saatnya Berhenti Menyuruh Orang Lain untuk Tambah Anak, Donatur Juga Bukan, tapi Ngaturnya Kelewatan!

Namun, dari semua perlakuanku terhadap adikku, aku sebenarnya sangat sayang kepadanya. Aku juga sering membantunya. Saat dia punya tugas Matematika yang susah, dia tinggal menyuruhku mengerjakannya. Aku nggak jago-jago banget matematika, tapi bisalah ngerjain soal Matematika SMP. Selain itu aku juga pernah ikut olimpiade Matematika sampe tingkat kabupaten.

Selain matematika, dia sering meminta bantuanku mengerjakan PR bahasa Inggris. Tentu saja aku dengan mudah mengerjakannya. Ya gimana, aku kan kuliah Pendidikan Bahasa Inggris, PR anak SMP mah upil. Yang ngajarin dia naik motor sampe bisa kebut-kebutan juga aku. Intinya, walau aku terkesan diktator, sebenarnya dia juga memanfaatkan aku. Ya, bisa dibilang kami ini saling membantu.

BACA JUGA Wahai Adik Perempuan Sedunia yang Punya Kakak Perempuan, Kuatkan Hatimu! 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Agustus 2020 oleh

Tags: adikdiktatorkakakKeluarga
I Wayan Bayuadiguna

I Wayan Bayuadiguna

Cuma mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris yang mager dan gabut.

ArtikelTerkait

asisten rumah tangga

Asisten Rumah Tangga yang Tak Kunjung Kembali Setelah Idul Fitri

11 Juni 2019
Magang di Pengadilan Agama Bikin Saya Lebih Realistis dalam Memandang Pernikahan broken home

Sulitnya Menjadi Anak Broken Home

18 Februari 2023
Sebagai Anak Tengah, Saya Muak pada Glorifikasi Sulung dan Bungsu terminal mojok.co

Sebagai Anak Tengah, Saya Muak pada Glorifikasi Sulung dan Bungsu

19 Februari 2021
anti-natalitas

Anti-Natalitas : Sebuah Gaya Pikir Kontras Untuk Mengembalikan Kualitas

25 Mei 2019
bunga terakhir

Perjumpaan Terakhir: Pada Akhirnya Kita akan Menyusul Mereka

9 Agustus 2019
keinginan orang tua pisah rumah dari orang tua pengalaman manfaat mojok.co

Menebak Keinginan Orang Tua Lebih Rumit daripada Menolaknya

6 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.