Perlahan Circle K menjadi tempat nongkrong yang populer menyaingi kafe dan warung kopi. Selain tersedia makanan dan minuman yang terjangkau, di beberapa Circle K tersedia meja dan kursi yang nyaman untuk mengerjakan tugas dan nongkrong. Belum lagi fasilitas stop kontak dan wifi yang tersebar.
Di balik semua keunggulan itu, Circle K juga memiliki beberapa kekurangan. Nyatanya, Circle K memiliki beberapa dosa terhadap pelanggan. Dosa-dosa yang sudah tergolong besar karena sangat mengganggu kenyamanan.
Daftar Isi
#1 Kasir cuek terhadap pembeli Circle K
Dibanding minimarket lain, kasir Circle K cenderung lebih cuek. Ini berdasar pengalaman pribadi saya. Pada saat itu saya hendak memesan minuman ke kasir. Saat saya panggil-panggil, “Mas, mas”, kasirnya malah tidak menghiraukan saya. Saya perhatikan, oh ternyata sedang sibuk mempersiapkan pesanan pembeli. Saya kemudian mencoba untuk memaklumi dan bersabar menunggu. Pantas saja tidak merespons, toh kasirnya sedang sibuk.
Singkat cerita, setelah merasa cukup lama menunggu, saya kemudian berinisiatif untuk memesan minuman ke kasir yang satunya lagi. Namun, kasir yang satunya lagi tersebut juga sedang siap-siap untuk pulang. Barangkali waktu istirahatnya sudah sampai dan akan digantikan oleh kasir yang lainnya yang mungkin masih di jalan. Ya, memang hanya ada dua kasir saat itu.
Melihat kondisi yang seperti itu, saya sempat berkeinginan untuk pulang saja, tidak jadi membeli. Namun, saya urungkan niat itu. Saya kemudian kembali ke kasir yang pertama dan ternyata masih saja sibuk. Saya panggil-panggil lagi, tetap saja tidak direspon. Si kasir malah asyik sibuk sendiri, mondar-mandir ke sana ke mari, tanpa sedikitpun memedulikan beberapa pelanggan yang sedari tadi menunggu.
Maksud saya, kalau memang sedang ada urusan tolong sempatkan untuk berbicara kepada pelanggan yang lain untuk menunggu dulu sejenak. Jangan malah hanya diam saja dan asyik sendiri. Kasihan tuh pengunjung yang sejak tadi menunggu dan malah diabaikan.
Lantaran sudah sangat muak melihat tingkah laku kasirnya, dengan keyakinan penuh saya pun membulatkan tekad untuk pulang saja. Buang-buang waktu saja rasanya jika tetap berada di sana. Sambil melangkahkan kaki ke luar toko, saya misuh-misuh dalam hati.
#2 Kasir lupa pesanan pembeli
Kasir Circle K lupa pesanan pembeli. Entah apa yang sedang dialami kasir Circle K hari itu, yang jelas mereka lupa pesanan pembeli. Jadi, saat itu teman saya memesan Iced Coffee Latte dan saya pesannya Ubetaro Cheese. Sambil menunggu pesanan selesai, kami kemudian memilih untuk nongkrong di area luar toko saja. Tidak lama kemudian, terlihat seorang kasir berjalan ke arah kami sambil membawa sebuah minuman yang ternyata itu adalah pesanan saya.
Sontak saja teman saya bertanya kepada saya pas setelah kasirnya kembali masuk, “Lho, punya saya mana? Kok nggak ada?” “Tunggu aja. Mungkin sedang dibikin.” Jawab saya.
Setelah cukup lama menunggu, minuman yang dipesan teman saya tidak datang-datang juga. Dia pun masuk untuk bertanya kepada kasir. Dan, kalian tahu apa jawaban teman saya setelah saya tanya mengapa pesanannya lama? Ternyata kasirnya yang lupa. Mendengar jawabannya itu, saya hanya bisa geleng-geleng kepala.
Ketiga, tidak semua minuman yang ada di menu bisa dipesan. Dosa besar berikutnya Circle K terhadap pelanggan yang ini datang dari kesalahan pihak tokonya. Jadi, faktanya semua minuman dengan berbagai rupa rasa yang ada di menu di Circle K itu belum tentu benar-benar tersedia dan bisa dipesan.
Saya bisa bilang begitu karena saya pernah berkunjung ke Circle K di Makassar, dan saat memesan minuman dengan rasa tertentu ternyata minumannya tidak tersedia. Saat itu ada beberapa minuman yang kata kasirnya sudah habis. Kalau tidak salah ingat, di antaranya adalah Iced Lemonade, Iced Pinacolada, dan Strawberry Korean Latte.
Entah, apakah karena minuman-minuman tersebut permintaannya tinggi sehingga cepat habis atau karena apa. Yang jelas, hal ini benar-benar bikin pelanggan kecewa lantaran mereka jadi terpaksa harus memesan minuman dengan rasa yang lain yang mungkin saja kurang disukai.
Selain itu, hal ini juga menunjukkan kurangnya perhatian Circle K terhadap preferensi konsumen. Itu mengapa penting bagi Circle K untuk terus memantau stok dan memastikan ketersediaan produk yang diminati pelanggan.
#4 Banyak nyamuk
Kalau kita melihat foto-foto Circle K yang ada di Google, mungkin kita akan langsung berkesimpulan bahwa tempatnya begitu bersih, nyaman, dan enak untuk nongkrong di sana. Sebab, memang foto-foto yang ditampilkan nampak sangat bagus dan seolah tidak memiliki cacat sama sekali. Namun, beda cerita jika kita melihat Circle K secara langsung. Faktanya, foto-foto yang ditampilkan oleh Google sangat jauh berbeda dengan Circle K yang ada di dunia nyata.
Alih-alih merasa nyaman dan betah berlama-lama untuk nongkrong, sering kali kita justru terganggu dengan kondisi halaman tokonya yang berhiaskan sisa bungkusan makanan, minuman, tisu, dan tak lupa juga dengan kehadiran kawanan nyamuk yang tidak segan-segan menghisap habis darah korbannya. Beberapa kali saya merasa tidak nyaman dan betah untuk duduk-duduk di sana lantaran diganggu oleh para nyamuk.
Itulah 4 dosa besar Circle K. Tentu saja saya tidak menggeneralisir semua gerai Circle K seperti itu. Saya yakin masih banyak di luar sana yang memiliki pelayanan yang baik dan tempatnya nyaman untuk nongkrong. Dan, untuk semua Circle K di manapun berada, jika merasa memiliki salah satu dosa di atas, saran saya baiknya segera tobat, deh.
Penulis: Riad
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Circle K Sedayu Bantul Enak untuk Nongkrong dan Nugas, Nggak Kalah dari Kafe
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.