Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Cerita Happy Ending dan Sad Ending Orang-orang yang Menggunakan Aplikasi Tantan

Aly Reza oleh Aly Reza
28 Mei 2020
A A
aplikasi tantan dating app aplikasi kencan pengalaman testimoni jodoh menikah pacaran ditipu mojok.co

aplikasi tantan dating app aplikasi kencan pengalaman testimoni jodoh menikah pacaran ditipu mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Nggak punya pasangan alias jomblo menahun—bagi sebagian orang—di satu titik kadang menjadi satu perkara yang amat pelik. Status jomblo akut sampai di usia 20-an ke atas bisa bikin seseorang jadi pusat bulan-bulanan di antara temen-temen setongkrongan. Seperti lirik lagu “Lagi-lagi Sendiri”-nya Tipe-X: “Percuma banyak orang bilang nggak usah bersedih kalau nyatanya berat kualami. Sendiri setiap hari cuma bengong sambil gigit jari.”

Beberapa orang bisa jadi memilih bodo amat, tapi beberapa yang lain ada lah yang sampai ngerasa tekanan batin. Akhirnya ngerasa insecure sama diri sendiri: Apa, sih, yang kurang dari dirinya sampai nggak laku-laku? Padahal ya nggak jelek-jelek amat. Siapa sangka, seret jodoh ini ternyata menyasar tanpa pandang bulu. Mau jelek, rupawan, tajir, melarat, semua bisa saja mengalaminya. Termasuk orang-orang yang sudi berbagi cerita sama saya ini sebenernya kalau boleh dibilang ya cakep-cakep semua, loh.

Kalau orang zaman dulu, nih, opsi paling mentok mungkin minta dicariin jodoh sama temen sendiri atau malah juga orang tua, setelah dirasa segala daya upaya yang dilakukan tak kunjung membuahkan hasil. Bahkan kalau sudah ngerasa berada di titik nadir betul, memasang susuk kecantikan juga nggak ada salahnya buat dicoba. Ngeri, Nder. Tapi beda kasusnya dengan serba-serbi online seperti sekarang ini. Jika nyari pasangan di dunia nyata agak keteteran, masih ada peluang buat nyari-nyari pasangan jalur maya—melalui beragam jenis aplikasi kencan yang tersedia, Tantan salah satunya.

Apakah dengan begitu urusan pelik ini bakal begitu saja teratasi? Nyatanya tidak demikian, Diajeng. Nggak semua pengguna Tantan bisa ketiban ndaru (nasib mujur): nemu pasangan yang bener-bener idaman. Tapi lebih banyak lagi yang nyatanya masih saja berkalang kemalangan. Cerita ini saya dapat dari beberapa teman saya, yang kebetulan—dari yang iseng sampai yang serius bertekad nyari jodoh—merupakan pengguna aplikasi Tantan. Saya akan membaginya ke dalam dua kelompok, kelompok pertama (kelompok happy ending) dan kelompok kedua (kelompok sad ending).

Cerita happy ending pengguna aplikasi Tantan

Teman cowok saya ini, sebut saja Naryo, sempat suatu kali iseng mengunduh aplikasi Tantan, sekadar buat iseng-iseng berhadiah. Sebab, Naryo ini bukannya nggak laku, sih, tapi kadang suka gonta-ganti pasangan. Katanya belum nemu yang sesuai selera. Hla ndilalah, si Naryo malah bener-bener dapet hadiah. Lewat aplikasi ini dia ditemukan dengan gadis impiannya, gadis yang seperti dalam penggalan lirik lagu “Lubang Hati”-nya Letto, “Selama ini kucari tanpa hati.” Maka mongkoklah hati Naryo. Sekarang dia bisa belagu ngalor-ngidul bawa ceweknya. Sementara sebagian kami, teman tongkorongannya, cuma bisa gigit jari.

Ada juga teman cewek saya, sebut saja Popon, yang ceritanya agak drama dikit. Mulanya—melalui Tantan—dia mengenal salah seorang cowok yang kemudian langsung dipacari. Tapi eh tapi, hubungan mereka nggak berlangsung lama. Si cowok ketahuan selingkuh. Maka, pupuslah harapan Popon. “Sebenere tatu, kecewa. Tapi kudu piye maneh, pancen iki wis nasibe, kudu nandhang lara kaya mengkene (Tapi harus gimana lagi, emang sudah begini nasibnya, terluka kayak gini),” ratap Popon.

Bukannya trauma, Popon kembali mengundi peruntungan, masih lewat aplikasi yang sama. Hasilnya, dia justru dipertemukan dengan seorang pegawai bank yang nggak cuma ganteng, tapi juga nyah-nyoh kalau urusan duit. Maka, sekarang nggak heran jika terjadi perubahan dari diri Popon. Dari segi fisik, dia kelihatan makin subur dan glowing aja. Maklum, kebutuhan pangan dan skincare lancar, og, piye? Dia juga kelihatan selalu semringah, tanda bahagia. Oke, selamat, deh, Pon.

Cerita sad ending pengguna aplikasi Tantan

Cerita pertama yang saya dengar adalah dari Titin, bukan nama asli. Dia mengaku sudah sangat kepayahan buat nyari pasangan dari dunia nyata. Bukannya nggak laku, dia sih sudah beberapa kali berpacaran, tapi menurutnya, belum ada satu cowok yang bener-bener punya komitmen seperti yang dia harapkan. Maka, jatuhlah keputusan untuk menggunakan layanan Tantan, siapa tahu nemu satu aja cowok yang lulus sensor.

Baca Juga:

Alasan Mengapa Anak Madura yang Kuliah di Jakarta Lebih Sulit Menemukan Pasangan ketimbang yang Kuliah di Jogja

Pengalaman Pertama Kali Mencoba Dating App Bumble: Dapat Pasangan sih, tapi Zonk

Nggak berselang lama, Titin berkenalan dengan seorang cowok yang kalau diamati sekilas dari profilnya sepertinya oke. Lama ngobrol, bertukar pesan via chatting, mereka berdua akhirnya menjadwalkan untuk dinner. Dan bedebah, sial betul nasib Titin. Ketika tiba waktu kencan yang sudah ditentukan, betapa kagetnya dia karena ternyata cowok yang dikencaninya adalah tetangganya sendiri. “Lhah pekoknya saya, saya kok pangling gitu, loh, nggak mengenali wajahnya di profil,” keluh Titin. “Maklum, saya kan emang jarang di rumah.” Maka, kandaslah hubungan mereka bahkan sebelum melangkah lebih jauh. Karena, si cowok yang ternyata tetangga Tintin sendiri ini kata Titin nggak masuk kriteria banget.

Kisah pun berlanjut. Masih dengan  gigih Titin mencoba mengeliminasi satu per satu cowok yang mengantre. Akhirnya, pilihan jatuh pada sosok cowok yang dari profilnya kelihatan gagah gedhe dhuwur. Mereka akhirnya bertukar WA, sering chat dan video call, sampai akhirnya mengagendakan kencan pertama. Sayang sekali, belum juga kencan itu terlaksana, Titin kembali harus memupus harapan, kali ini dengan marah bersungut-sungut.

“Hla kurang ajar, tho, masa iya minta VCS. Hajingaaannn!!!” dengus Titin. “Kenal aja baru kemarin eh udah berani kurang ajar. Sekarang cuma VCS, besok-besok bisa jadi malah booking hotel beneran.” Ya udah lah, Tin, cari lagi, gaaasss~

Selanjutnya ada Santi, juga nama samaran, yang mengaku bukannya dapet lelaki yang bertanggung jawab, eh malah dapet cowok yang kerjaannya cuma morotin dan manfaatin dia. Baru tiga bulan berpacaran sejak pertama kali berkenalan di Tantan, Santi langsung milih putus karena kalau dirasa-rasain, dia ini kayak jadi mesin ATM buat si cowok. Mumet, Pakdhe.

Sementara kalau teman saya yang terakhir ini, panggil saja Bagiyo, kasusnya malah konyol. Dari hasil seleksi, dia menjatuhkan pilihan pada seorang perempuan yang kalau dilihat dari foto profilnya, lagi-lagi kelihatan kayak mahasiswi kedokteran yang cerah dan semringah kayak mataharinya Teletubbies. Pas ketemu, baru dah tuh dia tahu, kalau ternyata si cewek ini adalah janda beranak satu. “Walaupun cantik, tapi aku ogah. Nggak ikut bikin anak, eh kebagian ngurusin.” Hmmm, dasar si Bagiyo ini masih suka main.

BACA JUGA Alih Fungsi Tinder: dari Aplikasi Kencan Jadi Aplikasi Pesan dan tulisan Aly Reza lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Mei 2020 oleh

Tags: aplikasi kencandating appjodohTantan
Aly Reza

Aly Reza

Muchamad Aly Reza, kelahiran Rembang, Jawa Tengah. Penulis lepas. Bisa disapa di IG: aly_reza16 atau Email: [email protected]

ArtikelTerkait

6 Alasan PNS Nggak Perlu Cari Jodoh di Media Sosial

6 Alasan PNS Nggak Perlu Cari Jodoh di Media Sosial

13 Mei 2022
pria kpop

KPop, Pria, dan Jodoh

13 Juli 2019
pernikahan jawa terhalang weton mitos mbangkel ponorogo suro mojok.co

Selain Weton Tak Cocok, Mitos Mbangkèl Juga Bisa Menggagalkan Pernikahan Orang Jawa

13 Juli 2020
Memangnya Kenapa Kalau Orang Jelek Pilih-Pilih Pasangan?

Memangnya Kenapa Kalau Orang Jelek Pilih-Pilih Pasangan?

15 November 2019
Pengalaman Pertama Kali Mencoba Dating App Bumble: Dapat Pasangan sih, tapi Zonk Mojok.co

Pengalaman Pertama Kali Mencoba Dating App Bumble: Dapat Pasangan sih, tapi Zonk

11 Mei 2024
4 Orang yang Harus Dihindari di Aplikasi Kencan, Langsung Swipe Left Aja Terminal Mojok

4 Orang yang Harus Dihindari di Aplikasi Kencan, Langsung Swipe Left Aja

19 Desember 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.