• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
ADVERTISEMENT
Home Nusantara

Cari Transportasi Publik di Kota Mataram Itu Sulit

Atanasius Rony Fernandez oleh Atanasius Rony Fernandez
21 Januari 2022
A A
Cari Transportasi Publik di Kota Mataram Itu Sulit terminal mojok.co

Cari Transportasi Publik di Kota Mataram Itu Sulit (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sistem transportasi publik yang memadai di sebuah kota tentu saja akan memudahkan perpindahan orang dan barang setiap harinya. Jika hanya mengandalkan kendaraan pribadi untuk transportasi di tengah kota, bisa dipastikan dalam beberapa tahun ke depan kota tersebut mulai terasa sesak, padat, dan rawan kemacetan. Sayangnya, di Kota Mataram, Pulau Lombok yang merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sistem transportasi publiknya sangatlah buruk. Di sini hanya mengandalkan satu jenis angkutan umum yaitu angkutan kota (angkot) yang bahkan semakin sulit ditemui.

Bagi siapa saja yang akan mampir ke Mataram dan mengharapkan adanya sistem transportasi publik yang memudahkan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, sebaiknya jangan berharap banyak.

Tentu saja yang saya maksud di tulisan ini yaitu sistem transportasi publik yang dibangun oleh pemerintah, bukan moda transportasi seperti ojek daring atau taksi. Gampangnya, yang saya maksud yaitu transportasi yang ada “trayeknya”, ada jalur khusus dan tersistem.

Angkot di Mataram biasanya disebut sebagai bemo kuning. Warna angkot ini memang kuning cerah. Ia cukup mencolok kalau di jalan raya. Masa kejayaan angkot di Mataram berakhir sekitar tahun 2010 dan mulai berangsur-angsur menurun, sampai di saat-saat ini sangat sulit menemukan angkot berkeliaran di jalan raya.

Jika dirunut, banyak penyebab yang bikin angkot di Mataram tidak lagi jadi primadona transportasi umum. Mulai dari mudahnya seseorang bisa memiliki sepeda motor pribadi. Lantas, ini memunculkan jenis usaha baru yaitu tukang ojek sebagai pesaing angkot di sekitar awal 2000-an. Pertumbuhan ekonomi yang terus merangkak naik, memudahkan banyak orang bisa membeli kendaraan pribadi, baik itu sepeda motor atau mobil. Sebagai seorang yang lahir dan besar di Kota Mataram sampai hampir menginjak angka kepala tiga saat ini, saya bisa merasakan jalanan di Mataram mulai sesak oleh kendaraan pribadi.

Angkot di Mataram juga harus bersaing dengan mulai munculnya aplikasi transportasi daring, seperti Gojek dan Grab. Dengan kemudahan akses dan bebasnya memilih rute, ini bikin orang lebih memilih menggunakan transportasi dari aplikasi daring itu. Belum lagi, kita bisa terbebas dari membuang-buang waktu akibat angkot yang nge-tem berjam-jam.

Selama beberapa tahun terakhir, memang dimunculkan Bus Rapid Transit (BRT) di Mataram sebagai solusi transportasi publik. Hanya saja, rencana itu tidak pernah benar-benar berhasil. Pasalnya, muncul penolakan dari pengusaha angkot. Selain itu, seperti yang sudah disampaikan di atas tadi, banyak masyarakat yang lebih memilih naik kendaraan pribadi. Di samping, jalanan Kota Mataram masih relatif sempit untuk bus yang harus lalu lalang sepanjang hari.

Solusi transportasi publik di Mataram bukan saja soal perbaikan dari sisi moda transportasinya seperti mengganti angkot dengan bus berpendingin. Walau ini penting, mengingat semua orang pasti ingin menaiki alat transportasi yang nyaman dan tidak bikin lepek selama perjalanan. Namun, yang terpenting justru adanya sistem trayek angkutan umum yang bisa menyentuh semua wilayah Kota Mataram.

Contohnya, angkot di Mataram hanya beredar di sepanjang jalan protokol. Masyarakat yang datang dari wilayah pinggiran Kota Mataram terpaksa harus mencari kendaraan lain untuk mencari angkot. Jika ingin ke wilayah pinggiran Mataram, penumpang yang naik angkot terpaksa harus mencari lagi ojek atau cidomo (sebutan untuk dokar di Lombok) agar bisa sampai ke lokasi tujuan.

Angkutan umum yang ada saat ini tidak benar-benar bisa menjangkau seluruh wilayah Kota Mataram. Alasan ini mau tidak mau semakin menguatkan orang untuk memiliki kendaraan pribadi atau menggunakan transportasi daring yang bisa mengantarkan seseorang sampai ke lokasi tujuan.

Jika sistem transportasi publik tidak benar-benar dibenahi, angkot di Mataram bisa benar-benar hilang dari peredaran dan hanya bisa dikenang keberadaannya. Namun, yang lebih buruk dari itu, kemacetan akan kian menghantui. Saat jam pulang sekolah atau kantor, jalanan terasa jauh lebih padat, dan kemacetan mulai muncul di beberapa titik. Sekarang kekhawatiran itu mulai terasa. Banyak jalan raya yang diperlebar untuk mengantisipasi kian ramainya kendaraan pribadi.

Sebelum lebih menyulitkan di masa depan, sebaiknya pemerintah Kota Mataram memikirkan konsep sistem transportasi publik yang terintegrasi dan menjangkau seluruh wilayah. Wilayah Kota Mataram memang tidak terlalu luas. Kita bisa mengelilingi Kota Mataram dalam beberapa puluh menit saja dengan mengendarai sepeda motor. Namun, jika terus menerus menyepelekannya, kekhawatiran menghadapi kemacetan parah di masa depan bakal benar-benar terwujud. Apalagi Pulau Lombok juga bakal jadi tuan rumah MotoGP 2022 dan tahun-tahun ke depan. Mau tidak mau, Kota Mataram akan turut didatangi banyak orang yang pengin nonton MotoGP secara langsung. Iya, kan?

Penulis: Atanasius Rony Fernandez
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Februari 2022 oleh

Tags: KemacetanKota MataramLombokmotogptransportasi publik

Atanasius Rony Fernandez

Atanasius Rony Fernandez

ArtikelTerkait

Supeltas Solo: Hadir Raganya, Terabaikan Jasanya

Supeltas Adalah Simbol Betapa Nggak Becusnya Polisi Lalu Lintas Kita

29 Mei 2023
5 Kesalahan Angkot di Bandung yang Bikin Penumpang Mengelus Dada

5 Kesalahan Angkot di Bandung yang Bikin Penumpang Mengelus Dada

25 Mei 2023
Kiat Menghindari Macet di Jogja selain dengan Rebahan Terminal Mojok

Evolusi Kemacetan Jogja: Macetnya di Luar Nalar

12 Mei 2023
Plis deh, Pencet Klakson Terus-terusan Nggak Bikin Kemacetan Hilang!

Pengendara Motor yang Sering Membunyikan Klakson Itu Justru Pengendara yang Paling Waspada

9 Mei 2023
Kota Malang

Selamat Ulang Tahun Kota Malang, Jangan Jadi Kota yang Problematik

1 April 2023
Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!

Mati Tua di Jalanan Kota Malang

28 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Timnas Putri Indonesia, Bawa Piala Asia ke Bumi Pertiwi!

Timnas Putri Indonesia, Bawa Piala Asia ke Bumi Pertiwi!

First Love, Cinta Pertama Saya pada Film Thailand

First Love, Cinta Pertama Saya pada Film Thailand

3 Alasan Kita Sulit Move On dari Seseorang yang Tak Pernah Kita Miliki

3 Alasan Kita Sulit Move On dari Seseorang yang Tak Pernah Kita Miliki

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Dad Shoes, Jenis Sepatu yang Cocok Buat Orang Gemuk (Unsplash)

Dad Shoes, Jenis Sepatu yang Cocok Buat Orang Gemuk

oleh M. Guntur Rahardjo
4 Juni 2023

Strategi Tukang Sayur Keliling agar Tidak Rugi

Strategi Tukang Sayur Keliling agar Tidak Rugi

oleh Audina Hutama Putri
30 Mei 2023

5 Tipe ASN Kesayangan Atasan, Ternyata Bukan yang Paling Pintar!

5 Tipe ASN Kesayangan Atasan, Ternyata Bukan yang Paling Pintar!

oleh Fytrya Arys Sandi
1 Juni 2023

Kak Ros, Figur Perempuan Melayu Idaman

Kak Ros, Figur Perempuan Melayu Idaman

oleh Erma Kumala Dewi
30 Mei 2023

5 Rekomendasi Merek Sarung buat Kamu yang Hipster Abiezzz madura

Sejarah dan Alasan Laki-laki Madura Suka Pakai Sarung

oleh Akbar Mawlana
31 Mei 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=lzHUMXKyXus

DARI MOJOK

  • Polisi Sudah Tangkap Tiga Tersangka, PSHT dan Brajamusti Diminta Tahan Diri
  • Menengok Bunda Maria, Yesus, Kaligrafi Allah dan Muhammad di Masjid Hagia Sophia  
  • Awal Penyesalan Terburu-buru Menikah Muda
  • Bukan Warung Bakmi Pak Pele, Dua Warung Bakmi di Jogja Ini Pernah Jadi Langganan Presiden RI
  • Uneg-uneg Lulusan S1 Keguruan tentang Regulasi Guru yang Ribet
  • Mungkin Tuhan Menamparku, Cinta Perempuan itu Bukan Untukku
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!