Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

4 Mekanisme Bertahan Hidup Anak Kos yang Bisa Dicoba Jika Harga Mi Instan Naik Beneran

Mohammad Maulana Iqbal oleh Mohammad Maulana Iqbal
10 Agustus 2022
A A
4 Mekanisme Bertahan Hidup Anak Kos yang Bisa Dicoba Jika Harga Mi Instan Naik Beneran

4 Mekanisme Bertahan Hidup Anak Kos yang Bisa Dicoba Jika Harga Mi Instan Naik Beneran (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sembari menjaga toko fotokopi, saya menyibukkan diri dengan scrolling Instagram untuk mengisi kejenuhan di tengah sepinya pelanggan. Ada satu hal yang menarik diri saya di banyaknya tebaran informasi di media sosial, yakni berita mengenai harga mi instan naik.

Naniii?!

Menurut penuturan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa mi instan akan mengalami kenaikan harga hingga tiga kali lipat, sebagai imbas dari kecamuknya perang Rusia-Ukraina. Jika mi instan hari ini harganya tiga ribuan, harganya akan menyentuh sembilan ribuan untuk satu bungkusnya. Coba bayangkan, harga mi instan sudah setara dengan harga nasi goreng di kampung saya.

Masyarakat kita telah menyadari bahwa mi instan sudah ibarat makanan pokok mereka setelah nasi. Pada 2020 saja, menurut World Instant Noodles Association (WINA) bahwa masyarakat Indonesia menghabiskan 12,64 miliar bungkus mi instan dalam setahun, yang berarti Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara yang paling beringas makan mi instan setelah Cina.

Salah satu elemen masyarakat yang paling beringas dengan mi instan adalah anak kos, lebih tepatnya mahasiswa yang ngekos. Namun, dengan beredarnya berita akan kenaikan harga mi instan, setidaknya memaksa mahasiswa kos untuk melakukan mekanisme bertahan hidup yang lain, selain makan mi instan.

#1 Mandiri alias menanak nasi sendiri

Syarat terpenting menjadi mahasiswa kos adalah harus mandiri, alias menanak nasi sendiri. Mungkin ini merupakan mekanisme bertahan hidup yang cukup klasik, bahkan sudah dilakoni oleh kebanyakan mahasiswa. Namun, cara ini tetap menjadi alternatif di kala naiknya harga mi instan.

Jadi, para mahasiswa kos nggak perlu membeli nasi bungkus lengkap dengan lauknya lagi. Melainkan mereka hanya perlu membeli lauknya aja, sedangkan nasinya masak sendiri. Lebih menguntungkan lagi bagi mereka anak petani, jadi berasnya nggak perlu beli, cukup bawa aja langsung dari rumah untuk perbekalan di kos.

Saya sendiri menjadi sosok mahasiswa kos yang cukup telaten melestarikan rutinitas ini. Selain karena makan mi instan terus-terusan itu nggak menyehatkan, saya sendiri merupakan anak petani yang memiliki sumber daya beras yang cukup untuk kebutuhan saya di kos.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

#2 Sering-sering ikut seminar

Sering mengikuti seminar adalah rutinitas lain saya selama menjadi mahasiswa kos. Selain mendapatkan ilmu, sering mengikuti seminar adalah alternatif lain untuk bertahan hidup sebagai mahasiswa kos dengan modus mendapatkan makan siang gratis dari lembaga atau organisasi di kampus.

Jadi ketika saya mengikuti seminar, setidaknya saya mendapatkan tiga keuntungan, dapat ilmu, dapat makanan gratis, dan dapat sertifikat untuk syarat kelulusan. Sebagaimana kata pepatah “sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui” alias sekali ikut seminar, tiga keuntungan yang didapatkan.

Oh iya, untuk kasus ini, ikut seminarnya yang gratisan aja, asal dapat makanan. Kalau seminarnya bayar terus dapat makanan, berarti sama saja bohong.

#3 Puasa Senin-Kamis

Ini mekanisme bertahan hidup yang paling bagus jika harga mi instan naik. Bagi kalian yang muslim, berpuasa sunnah, khususnya puasa Senin-Kamis adalah metode alternatif untuk bertahan hidup menjadi mahasiswa kos. Lebih beruntung lagi bagi kalian yang tinggal di kota-kota besar seperti Surabaya yang beberapa masjidnya menyediakan makanan gratis setiap ba’da maghrib Senin dan Kamis. Makanan gratis ini memang diperuntukkan bagi mereka yang sedang berpuasa Senin-Kamis.

Jadi, kalian hanya cukup beli makan sekali saja dalam sehari yang diperuntukkan untuk sahur, dan untuk berbukanya tinggal memanfaatkan fasilitas masjid yang menyediakan makanan gratis. Sudah dapat pahala, irit ekonomi pula.

#4 Kurangi makan, perbanyak Promag

Ketika membincangkan mekanisme bertahan hidup mahasiswa kos, saya seketika itu teringat dengan gagasan seorang antropolog asal Amerika yakni James C. Scott mengenai temuan penelitiannya tentang mekanisme survival masyarakat yang kesusahan ekonomi. Salah satu poin mekanisme survival masyarakat yang kesusahan ekonomi itu adalah dengan “mengencangkan ikat pinggang” mereka, alias mengurangi kuantitas makanan.

Cara ini tentu saja dapat dilakukan oleh mahasiswa kos untuk bertahan hidup pasca kenaikan harga mi instan. Jadi, yang awalnya makan tiga kali, ya dikurangi jadi dua kali sehari, yang awalnya makan bisa sampai segunung nggak keliatan piringnya, ya dikurangi jadi makan sewajarnya atau bahkan sedikit saja.

Namun, perlu dicatat bahwa mekanisme bertahan hidup yang semacam ini tentu saja memiliki implikasi kesehatan, salah satunya yakni penyakit asam lambung. Sehingga sangat disarankan untuk menyediakan obat Promag atau obat sejenisnya ketika melakoni rutinitas makan semacam ini.

Jadi itu beberapa mekanisme bertahan hidup jika harga mi instan naik tiga kali lipat. Nggak usah bergumam ini itu terkait harga mi instan naik, toh nggak akan ada yang denger. Lebih baik kita yang bertahan mengadu nasib, karena kita dirawat oleh diri kita sendiri, bukan negara.

Penulis: Mohammad Maulana Iqbal
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 10 Pilihan Rasa Mi Instan Paling Enak dari Pabrikan Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Agustus 2022 oleh

Tags: Anak KoshargaMahasiswaMi InstanPuasa
Mohammad Maulana Iqbal

Mohammad Maulana Iqbal

Terkadang sedikit halu.

ArtikelTerkait

4 Kelemahan Tinggal di Kos Syariah: Dari Luar Tampak Nyaman, tapi Aslinya Bikin Nggak Betah Mojok.co

4 Kelemahan Tinggal di Kos Syariah: Dari Luar Tampak Nyaman, tapi Aslinya Bikin Nggak Betah

10 September 2025
Pak Nadiem, Tolong Bikin Aturan bagi Dosen untuk Balas Chat Mahasiswanya, dong!

Pak Nadiem, Tolong Bikin Aturan bagi Dosen untuk Balas Chat Mahasiswanya, dong!

8 Maret 2020
Tips dan Trik Meningkatkan Pengalaman Makan Mi Instan Terminal Mojok

Tips dan Trik Meningkatkan Pengalaman Makan Mi Instan

28 Desember 2020
3 Hal Nggak Enaknya Tinggal di Kontrakan Bareng Temen terminal mojok.co

3 Hal Nggak Enaknya Tinggal di Kontrakan Bareng Temen

12 Desember 2021
Mengapa Kebanyakan Penerima Beasiswa Kurang Mampu Bergaya Hidup Hedonis?

Mengapa Kebanyakan Penerima Beasiswa Kurang Mampu Bergaya Hidup Hedonis?

1 Februari 2020
Ngumpulin Sumbangan Bencana Alam kok Ngedarin Kardus di Lampu Merah. Kreatif, dong! terminal mojok.co

Aktivis Mahasiswa tuh yang Kayak Gimana sih?

14 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.