Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Cara Berdamai dengan Tempat yang Penuh Kenangan Bersama Mantan

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
13 Januari 2021
A A
Rekomendasi Tempat Berpikir dan Mencari Inspirasi Selain Nongkrong di WC terminal mojok.co

Rekomendasi Tempat Berpikir dan Mencari Inspirasi Selain Nongkrong di WC terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dua tahun hilang kontak, saya blas nggak berpikiran bahwa tiap sudut Jogja itu berisi senyumnya. Padahal tiap sudut Jogja sudah pernah kami lewati bersama. Entah ngguya-ngguyu ketika melintasi Tugu, atau saling cemberut ketika melewati Lempuyangan. Semua kenangan bersama mantan rasanya biasa saja bagi saya.

Di suatu malam ada kawan mencurahkan hatinya kepada saya. Katanya, ia merasa benci dengan tempat-tempat tertentu, bahkan ia emoh melewati jalan yang penuh kenangan bersama mantan itu. “Hambok tenan, aku merasa sedih, keinget setiap kata yang pernah ia lepaskan untuk aku,” begitu katanya.

Saya yakin, wajah kawan saya ini pasti ndembek walau kami berhubungan via Discord kala main Genshin Impact. Ia bertanya kepada saya, selama empat tahun pacaran sama yang telah lalu, kok ya etel-etel saja melewati jalan atau tempat yang biasa saya lalui. Setelah saya pikir, iya juga ya. Kok saya blas nggak ngerasa ada yang aneh.

Alasannya bukan karena nggak terlalu sayang atau tetek bengek khas percintaan lainnya. Akan tetapi karena saya punya kiat-kiatnya. Kiat yang semoga saja berguna bagi handai tolan move-on sekalian.

Pertama, kebutuhan. Coba pikir, kalau tempat itu adalah tempat yang kudu dilalui atau disinggahi tiap hari, kemudian kita membenci, ya kojor, Dab!

Misal stasiun, entah berapa kali saya dan mantan singgah di tempat itu. Pikir saya, kalau saya membenci stasiun, lantas emoh menginjakkan kaki di Lempuyangan atau Tugu lagi, ya bisa jebol dompet saya. Lha naik pesawat itu mahal. Iya kalau tujuannya Jakarta, lha kalau cuma Solo dan kebetulan pegal-pegal naik motor dan memeng naik bus, bisa edan naik pesawat.

Nih ya, dari Adisucipto ke Adi Sumarmo masak naik Lion Air. Eh, sekarang bandara di Jogja sudah pindah nding. Adoh e ra ngetang-ngetang. Nah untuk ke NYIA, ada rute yang memudahkan, yakni naik kereta. Bagaimana kita kudu mengelola perasaan, kadang kebutuhan itu porsinya harus lebih besar dari kenangan bersama mantan. Itu.

Kedua, tutup dengan kenangan baru. Yang ini memang agak jahat, tapi sebagai pelepasan luka dan masa lalu yang kelam, nggak ada salahnya. Misal Ring Road kadung penuh dengan kenangan bersama mantan, ajak teman atau pacar baru kamu ke sana. Buat sejarah baru, buat kenangan baru entah itu bahagia, kemekelen, atau mengharukan.

Baca Juga:

5 Rekomendasi Lagu yang Bikin Cepat Move On dari Mantan

Glimpse of Us dan Jahatnya Mencintai Pasangan Tak Sepenuh Hati

Saya pernah mengajak kawan untuk ngobrol di Perpustakaan UGM guna menghapus kenangan bersama mantan di masa lampau. Dan cara itu worth-it banget karena ketika ke Perpustakaan UGM, yang saya ingat justru kawan saya, bukan mantan. Lha gimana nggak ingat, suasana sepi, semua khusyuk baca buku, tiba-tiba kawan saya—sebut saja Doli—tiba-tiba ngentut dengan berdesibel-desibel kerasnya. Doli hanya prengas-prenges dan melanjutkan baca buku.

Ketiga, sing uwis ya uwis atau nama lainnya nrimo ing kenangan. Urusan nrimo me-nrimo, saya yakin orang Jogja jagonya. Namun, ini bukan perkara UMR Jogja lho ya, ini perihal bagaimana kita menyikapi masa lalu. Perkara menghapus kenangan bersama mantan itu ya paling enak memang nrimo. Ketika melewati tempat penuh kenang, saya hanya bisa senyum dan mengucapkan sayonara seperti anak Pramuka yang habis pulang kemah.

Lha mau apalagi coba? Waktu itu berjalan maju, kecuali kita adalah Marty McFly, itu beda cerita. Daripada kembali bersama dengan mantan dan menciptakan luka baru bak upgrade dari masa lalu, yo mendingan nrimo ing kenangan mawon to, Buos! Wes to, sing tenang, ada orang baru yang siap menemani penyembuhan ingatan kelam akan suatu tempat. Entah cepat atau lambat.

Keempat, berdiam diri di tempat penuh luka itu dan rasakan sensasinya. Saya pernah berdiam diri di Stasiun Solo Balapan. Saya datang ke sana ya hanya diam sampai jam 5 sore, lalu pulang dengan Prameks rute paling akhir. Dari jam 12 sampai jam 5, saya hanya ngalamun seperti orang kena gendam.

Saya sengaja duduk di tempat-tempat di mana saya dan mantan pernah bersama. Walau bentuknya dan tata letak sudah sama sekali berbeda, tapi atmosfernya sama saja. Setelah saya pulang naik kereta, saya akhirnya merasakan efek luar biasa dari tindak tanduk saya. Ya, saya tertawa lepas. Amat lepas. Sampai-sampai beberapa orang di kereta mendelik ke saya.

Saya tertawa bukan karena mbajingi masa lalu, tapi sampai pada satu titik pemikiran, lantas mak sliwer sebuah petuah. Begini petuahnya, “Nganggur sih ya nganggur, tapi mbok ya jangan kelihatan banget-banget gitu lho selo-nya, Buos, Buos!”

Melupakan masa lalu terhadap tempat atau jalan bersama mantan, kadang memang butuh effort lebih, Mylov. Salah satunya ya itu tadi, terlihat goblok dan pekok seakan pamer sebagai pengangguran.

BACA JUGA Bahasan ‘Ditinggal Nikah Mantan’ Makin Usang dan Sudah Saatnya Ditinggalkan dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Januari 2021 oleh

Tags: kenangan bersama mantanmove on
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Heran Saya, Kenapa Harus Pacaran Online kalau Bisa Offline? terminal mojok.co dating online situs cari jodoh online

Move On dari Bayang-bayang Mantan: 5 Cara untuk Orang Baru Putus Cinta

3 April 2020
move on

3 Mindset Nih yang Perlu Kamu Terapkan Untuk Move On dari Mantan

11 September 2019
5 Rekomendasi Lagu yang Bikin Cepat Move On dari Mantan Terminal Mojok

5 Rekomendasi Lagu yang Bikin Cepat Move On dari Mantan

31 Agustus 2022
Glimpse of Us dan Jahatnya Mencintai Pasangan Tak Sepenuh Hati

Glimpse of Us dan Jahatnya Mencintai Pasangan Tak Sepenuh Hati

19 Juni 2022
silaturahmi

Cukup Berbalas Sapa Jika Bertemu Mantan, Tidak Perlu Sampai Saling Silaturahmi Berkunjung

9 Oktober 2019
move on PDKT gagal cinta kandas mojok.co

Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Orang yang Butuh Waktu Lama untuk Move On?

30 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.