Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Cancel Culture dan Betapa Pelupanya Orang Indonesia

Ayu Octavi Anjani oleh Ayu Octavi Anjani
22 Oktober 2021
A A
Cancel Culture dan Bagaimana Pelupanya Orang Indonesia terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Melihat skandal artis yang sempat viral beberapa hari belakangan ini, saya jadi ingin membandingkan bagaimana cancel culture bekerja. Kebetulan sekali artis yang terkena skandal ini berasal dari dua negara yang berbeda. Korea Selatan dan tentu saja negara kita tercinta, Indonesia.

Beberapa hari bahkan hingga hari ini saja skandal Rachel Vennya masih saja ramai diperbincangkan netizen Indonesia. Apalagi warga Twitter yang cepat tanggap kalau ada informasi terbaru dari sang artis. Nggak perlu deh saya jelaskan panjang lebar skandal apa yang menimpa Rachel Venya ini ya, Mylov, cukup intinya saja.

Jadi, Rachel Vennya yang biasa dipanggil Buna ini terciduk “kabur” dari masa karantina di Wisma Atlet. Rachel Vennya seharusnya melakukan karantina selama kurang lebih 8 hari, namun dia malah kabur dari Wisma Atlet dengan “jalur belakang”.

Jelas saja masyarakat Indonesia murka. Siapa sih yang nggak sebal? Namanya saja karantina, lha kok dia malah seenaknya kabur, pakai jalur belakang pula. Hal ini bikin banyak orang emosi, terutama bagi mereka yang berada di posisi sama seperti Buna, alias sama-sama sedang karantina juga. Mereka yang menaati aturan pemerintah soal karantina ini merasakan ketidakadilan. Apalagi alasan si Buna kabur gara-gara rindu dengan anak-anaknya di rumah.

Kita tinggalkan Buna dan beralih pada aktor Korea Selatan yang tengah naik daun akhir-akhir ini, Kim Seon Ho. Kalau kalian mengikuti drakor Hometown Cha-Cha-Cha, kalian tentu sudah nggak asing lagi dengan sosoknya yang memerankan Hong Du Shik. Sayangnya, sejak beberapa hari lalu, Seon Ho terlibat dalam skandal yang nggak sedap.

Ia disebut-sebut menyuruh mantan pacarnya di masa lalu untuk melakukan tindakan aborsi. Beberapa netizen percaya dengan isu tersebut, akan tetapi banyak juga penggemarnya yang nggak serta merta menelan isu tersebut mentah-mentah. Mereka menunggu rilis resmi dari agensi yang menaungi Seon Ho sembari berharap itu hanya gosip semata. Hingga pada akhirnya sang aktor mengakui tindakannya yang salah tersebut. Sudah jelas gimana setelahnya? Yak, tamat sudah karier sang aktor.

Berkaca dari dua skandal di atas. Terdapat perbedaan cara masyarakat menanggapi isu yang beredar. Keduanya sama-sama dihujat, tapi sanksi sosial yang diterima keduanya cukup berbeda.

Korea Selatan termasuk negara yang sadis kalau membicarakan soal sanksi sosial. Aktor, aktris, dan para idol yang diterpa isu tak sedap dan terbukti melakukan kesalahan langsung mendapatkan “hukuman”nya. Biasanya, cancel culture di Korea berarti si aktor/aktris/idol nggak bakal diterima di mana-mana lagi. Kontrak iklan batal, drama batal, film batal, jadwal manggung batal. Setelah itu, biasanya akan berakhir dengan hiatusnya si aktor/aktris/idol hingga hengkang dari dunia hiburan Korea Selatan. Jujur saja, ngeri banget.

Baca Juga:

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

3 Drama Korea Terbaru yang Sebaiknya Jangan Ditonton demi Kesehatan Mental  

Cancel culture ini membuat para figur publik di Korea Selatan lebih berhati-hati saat bertindak di depan maupun belakang layar. Hal ini jelas beda dengan Indonesia di mana figur publik yang tersangkut skandal bakal semakin banyak job dan diundang ke berbagai acara gosip di stasiun-stasiun TV nasional.

Akan tetapi, akhir-akhir ini, sejak ramainya kasus Rachel Vennya dan Kim Seon Ho, banyak orang yang mulai menyadari betapa pentingnya cancel culture bagi industri hiburan Indonesia. Eits, tunggu dulu, jangan lupakan bahwa orang Indonesia itu pelupa abis. Kemarin artis A dipuja-puja hari ini dihujat habis-habisan, eh besoknya sudah dielu-elukan oleh banyak orang seperti sebelumnya. Nah, lho, lupa kaaan.

Contohnya Nikita Mirzani. Beberapa bulan lalu kita masih teringat bagaimana blio membela Gofar Hilman yang dilaporkan terkait pelecehan seksual. Gara-gara itu Nikita Mirzani dihujat habis-habisan oleh netizen. Lalu, sekarang saat dia menyindir Rachel Vennya seakan menyuarakan ketidakadilan masyarakat Indonesia pada pemerintah, eh dibilang pahlawan sama warga Twitter lantaran dianggap mewakili aspirasi mereka.

Orang Indonesia seakan lupa dengan hujatan-hujatan yang mereka lontarkan sebelumnya saat Nikita Mirzani membela Gofar Hilman. Duh, orang Indonesia ini sudah pelupa, standar ganda pula.

Saya yakin mungkin setelah ini beberapa orang akan lupa dengan skandal Rachel Vennya dan mulai memuji-mujinya lagi karena kekayaannya yang nggak habis-habis itu. Paling setelah ini kalau Rachel Vennya mengadakan giveaway lagi, mereka yang awalnya menghujat habis-habisan, bakal ikutan giveaway dengan senang hati. Biasaaalaaah~

Sumber Gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Oktober 2021 oleh

Tags: artis indonesiacancel cultureKim Seon-hoKorea SelatanRachel Vennya
Ayu Octavi Anjani

Ayu Octavi Anjani

Mahasiswa akhir yang hobi makan dan nulis.

ArtikelTerkait

In the Name of God: A Holy Betrayal, Saat Manusia Berdosa dengan Menjual Agama dan Mengaku Tuhan

In the Name of God: A Holy Betrayal, Saat Manusia Menjual Agama dan Mengaku Tuhan

12 Maret 2023
Membayangkan Dunia Tanpa Drama Korea, Mungkin Ini yang Akan Terjadi Mojok.co

Membayangkan Dunia Tanpa Drama Korea, Mungkin Ini yang Akan Terjadi

5 Maret 2025
6 Channel YouTube untuk Jalan-jalan Virtual di Korea Selatan

6 Channel YouTube untuk Jalan-jalan Virtual di Korea Selatan

18 Januari 2022
4 Kuliner Korea yang Kurang Cocok di Lidah Orang Indonesia

4 Kuliner Korea yang Kurang Cocok di Lidah Orang Indonesia

17 Desember 2024

Meski Nol Kalori, Konten Mukbang Ternyata Berbahaya

1 Juni 2021
7 Drama Korea Populer Karya Penulis Naskah Perempuan Terminal Mojok

7 Drama Korea Populer Karya Penulis Naskah Perempuan

4 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.