Beberapa hari ini saya gabut sekali sehingga memiliki banyak waktu luang untuk nge-scroll TikTok. Mungkin karena suka melihat video kuliner, fyp TikTok saya isinya orang-orang yang bereksperimen dengan makanan. Ada yang membuat puding lele, seblak papeda, hingga mencampur kopi dengan kecap. Tren kopi campur kecap ini dipopulerkan oleh Tasya Farasya dan langsung viral karena diikuti oleh banyak influencer lainnya.
Lantaran penasaran, saya pun ikutan mencoba tren mencampurkan cafe latte dengan kecap Bango. Rasanya memang nggak buruk, tapi tetap lebih enak cafe latte tanpa campuran gula atau apa pun, sih.
Nah, kalau pembaca Terminal Mojok juga suka bereksperimen dengan minuman kopi, saya memiliki beberapa pengalaman mencoba kopi dengan campuran bahan lain yang cukup nyeleneh. Meski campuran bahannya agak nyeleneh, rasanya enak, kok, malah lebih enak ketimbang dicampur kecap.
Tenang, Rek, saya nggak akan menulis kopi campur arang di sini. Kalau yang itu sih kalian pasti sudah familier karena di Jogja banyak yang jual, sekelas Excelso pun jualan Charcoal Coffee.
Daftar Isi
#1 Rarobang
Meskipun mencampur kopi dengan rempah-rempah terlihat nyeleneh, minuman seperti itu ada dan mudah sekali kita temukan di Ambon. Warga setempat menyebutnya rarobang. Maluku memang bukan daerah penghasil kopi, tapi daerah ini sangat kaya akan rempah-rempah. Makanya ada banyak sekali kuliner Maluku yang mengandalkan rempah-rempah sebagai bahan utama.
Rarobang adalah minuman yang terbuat dari bubuk kopi dan campuran rempah (jahe, kayu manis, cengkeh, dan daun pandan). Semua rempah tersebut dicampur dan dimasak dengan air sampai mendidih. Hasil dari cairan rempah tersebut kemudian dicampur dengan bubuk kopi dan gula secukupnya, lalu direbus.
Setelah campuran air rempah dan kopi mendidih, sajikan rarobang di dalam gelas dan beri taburan kenari. Ingat, peran kenari di sini sangat penting, tanpa taburan kenari hasilnya kurang mantap.
Soal rasa jangan ditanya lagi, nikmat pol. Apalagi kalau diminum sambil duduk di teras rumah saat udara sedang dingin. Wajib dicoba, Gaes, saya berani jamin rasa rarobang lebih enak dan masuk akal ketimbang kopi campur kecap.
#2 Kopi kawa
Membuat kopi dari biji kopi tentu sudah biasa. Namun, di Sumatra Barat ada daerah yang terkenal dengan sajian kopi kawa, minuman yang dibuat dari daun kopi. Iya, daunnya yang diseduh, bukan bijinya.
Daun kopi (kawa) dikeringkan dengan cara disangrai. Daun kering tersebut kemudian diseduh dengan cara disiram air panas seperti kalau kita membuat teh. Beberapa warkop biasanya mencampurkan kayu manis agar rasanya lebih nikmat.
Rasa minuman satu ini memang nggak seperti kopi pada umumnya dan lebih seperti artisan tea. Tapi menurut saya, tetap lebih enak minuman satu ini ketimbang kopi campur kecap. Saat ini, daun kawa banyak dijual di e-commerce sehingga kalian bisa mencoba menyeduh sendiri daun kawa ini di rumah.
#3 Cha phe trung
Saya pernah berkunjung ke sebuah desa di Lamongan dan melihat bapak-bapak yang sudah sepuh menuang kopi tubruk di lepek (piring kecil) lalu mencampurnya dengan telur kampung mentah. Campuran kedua bahan tersebut dipercaya bisa meningkatkan stamina.
Ketika saya punya kesempatan melancong ke Vietnam, saya juga menemukan minuman sejenis, tapi cara pembuatannya berbeda. Di Vietnam, campuran kopi dan telur mentah itu disebut cha phe trung. Meskipun kedengarannya aneh dan nggak meyakinkan secara tampilan, cha phe trung memiliki rasa yang nikmat, nggak ada bau amis telur, dan teksturnya lembut.
Cara membuat cha phe trung sedikit ribet, tapi nggak mustahil untuk dilakukan kok, Rek. Cha phe trung dibuat dengan cara mengocok kuning telur dan kental manis sampai teksturnya lembut. Kemudian kocokan telur tersebut dituang ke atas kopi tubruk. Kalau kita memesan cha phe trung di kafe yang fancy, biasanya kocokan telur akan dituang ke atas espreso.
Ada satu catatan penting yang wajib diperhatikan. Selalu gunakan kopi robusta saat mencampurkan kocokan telur ini. Sebab, robusta memiliki rasa yang lebih pahit dan rendah lemak. Di Vietnam, sajian cha phe trung umumnya juga dibuat dengan biji robusta.
Silakan kalian mencoba membuat sendiri cha phe trung di rumah, saya jamin rasanya mantap. Kalau urusan cita rasa kopi, kalian nggak perlu meragukan selera orang Vietnam, deh. Warga Negeri Naga Biru memiliki kultur ngopi yang kuat. Saking kuatnya budaya ngopi tradisional di Vietnam, Starbucks yang populer di dunia membuka gerai di Vietnam malah nggak laku, lho.
#4 Kopi campur sirup markisa
Berikutnya, ada resep kopi yang nggak kalah nikmatnya dengan yang lain, yaitu dicampur dengan sirup markisa. Secara khusus saya merekomendasikan sirup markisa UMKM Makassar. Jangan pakai sirup markisa botolan yang diproduksi pabrik besar ya karena rasanya akan berbeda.
Pertama kali saya mencoba kopi campur markisa di Fore. Sayangnya, minuman tersebut nggak dijual reguler, alias hanya minuman seasonal. Lantaran rasanya segar sekali, saya terobsesi dengan kopi campur sirup markisa ini dan mencoba berkali-kali membuat campuran tersebut di rumah.
Dari hasil trial and error tersebut, saya akhirnya menemukan formula yang paling enak. Yakni dengan mencampurkan cold brew dengan sirup markisa dari Makassar, kalau bisa yang merek Tiara.
Saya merekomendasikan sirup Tiara ini bukan karena namanya sama kayak nama saya, ya, Rek. Sirup markisa Tiara memiliki rasa manis, kecut, dan tekstur sirupnya kental dengan sedikit buliran markisa. Makanya sirup Tiara ini sangat pas dicampur dengan cold brew.
Coba deh resep ala saya ini di rumah. Campurkan cold brew 300 ml dengan dua sendok makan sirup markisa, lalu beri es batu. Percayalah, udara panas Surabaya akan terasa dingin seketika saat kita menyesap minuman satu ini. Segeeer…
#5 Kopi campur obat batuk atau Antangin
Di Jakarta ada Yatta Coffee yang mencampur kopi dengan sirup obat batuk herbal (Pei Pa Koa). Meskipun kabarnya mencampur obat dengan kopi nggak dianjurkan oleh dokter, minuman yang terbuat dari campuran kopi dengan obat herbal menang jamak kita temukan di beberapa negara.
Di Indonesia sendiri, saya pernah melihat orang tua yang mencampur kopi dengan Antangin. Lantaran saya mudah fomo kalau urusan minuman satu ini, akhirnya saya pun mencoba mencampur kopi dengan Antangin.
Di luar dugaan, campuran tersebut rasanya enak, lho. Ada aroma mint dan cukup menghangatkan tenggorokan. Malah lebih enak dicampur Antangin ketimbang dicampur kecap. Akan tetapi, jangan terlalu sering mencoba minuman satu ini ya, Rek, takutnya bisa berdampak buruk pada tubuh kita jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.
Itulah rekomendasi campuran kopi yang nyeleneh tapi nikmat yang pernah saya cicipi selain campur kecap. Kalau kalian punya resep campuran lainnya, coba dong kasih tahu saya agar saya juga bisa mencobanya. Tulis di kolom komentar, ya.
Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Panduan Menu di Coffee Shop agar Nggak Bingung Saat Pesan.