Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Bus Trans Jatim: Ekonomis dan Nyaman, tapi Nggak Ramah untuk Penumpang Pendek seperti Saya

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
5 Agustus 2024
A A
Trans Jatim: Bus Mungil yang Ekonomis dan Nyaman, tapi Nggak Ramah untuk Penumpang Pendek seperti Saya

Trans Jatim: Bus Mungil yang Ekonomis dan Nyaman, tapi Nggak Ramah untuk Penumpang Pendek seperti Saya (Mujiono Ma'ruf via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Sedikit awal kemunculannya, bus Trans Jatim adalah salah satu moda transportasi yang ingin saya coba. Dan bulan lalu, kebetulan saya harus pergi ke Surabaya. Tentu saja kesempatan mencoba bus mungil ini tak boleh saya lewatkan.

Sungguh mungil. Itulah kesan pertama ketika saya menaiki bus ini. Saya merasa moda transportasi ini memang berukuran cukup mungil padahal penumpangnya banyak sekali. Alhasil banyak penumpang yang terpaksa berdiri sepanjang perjalanan, termasuk saya sendiri. Apalagi kebetulan kala itu weekend. Sungguh pemandangan penumpang berdesakan ala-ala Jakarta yang cukup bikin saya kaget.

Bus Trans Jatim cukup nyaman

Saya berpikir, mungkin bus Trans Jatim ini banyak diminati karena ongkosnya cuma Rp5 ribu. Mungkin juga karena sopir bus nggak kejar setoran jadi cukup nyaman dinaiki, nggak ugal-ugala layaknya bus kota. Atau mungkin juga karena busnya ber-AC dan ada rasa aman untuk dinaiki siapa saja.

Sejujurnya sebagai angkutan umum, bus Trans Jatim memang cukup nyaman. Apalagi kalau dapat temput duduk. Duh, siap diajak ke mana saja, deh. Tapi kalau sedang penuh penumpang, ya harus menahan rasa capek.

Gimana ya, tempat duduk di dalam bus ini memang berada di bagian pinggir saja. Bagian tengah bus untuk penumpang yang berdiri. Selain itu, ukuran busnya juga mungil, jadi kalau sedang jam-jam padat, hampir mustahil untuk mendapat tempat duduk.

Petugasnya ramah, tapi pegangan di dalam bus nggak ramah orang pendek

Satu hal yang membedakan Trans Jatim dengan bus kota lain adalah petugas yang ramah dan terlihat sumringah. Mereka tak segan memberi bantuan kepada penumpang disabilitas dan lansia, atau sekadar menjelaskan ketika penumpang bingung halte mana yang harus dituju. Pokoknya aman, deh. Kalau bingung, mending tanya petugas, daripada nyasar, kan?

Sayangnya, meski petugas yang berjaga ramah, pegangan bus ini nggak ramah orang pendek. Seakan-akan pegangan di dalam bus nggak didesain untuk para penumpang yang tinggi badannya nggak sampai 160 cm. Sungguh amat merepotkan.

Eh, tapi ini nggak cuma saya rasakan di bus Trans Jatim, Suroboyo Bus pun demikian. Saya nggak paham siapa yang merancang moda transportasi ini, tapi mbok tulung dipikirkan juga kenyamanan para penumpang yang tinggi badannya di bawah 160 cm. Kasihan kan jadi kesulitan berpegangan erat di dalam bus.

Baca Juga:

Pertama Kali Naik Bus Harapan Jaya dari Semarang ke Blitar: AC Bocor, Ban Pecah, tapi Snack Melimpah

Sopir Trans Jatim yang Ngebut Ini Ngapain Sih, Mau Cari Apa? Kan Sistemnya Bukan Kejar Setoran!

Belum terintegrasi dengan semua terminal, khususnya Terminal Osowilangun

Satu hal lagi yang saya sayangkan dari bus Trans Jatim adalah belum sepenuhnya terintegrasi dengan terminal bus lainnya. Di Terminal Osowilangun misalnya, halte terdekat ini jaraknya ya nggak dekat. Jadi misalnya kita mau ke sana, ya harus naik ojek dulu.

Kata penjaga parkir motor di sana, rebutan penumpang dengan angkutan konvensional menjadi penyebabnya. Angkot sering kali menggelar demonstrasi menolak kehadiran bus Trans Jatim karena merasa terancam oleh kehadiran transportasi modern ini.

Yah, sebuah masalah klasik yang sering kali menghambat kemajuan genre transportasi umum. Sama seperti kasus ojek online yang dilarang ada di terminal atau stasiun hanya karena ojek pangkalan merasa kalah saingan. Persis. Alasan klasik yang susah diselesaikan. Atau jangan-jangan memang nggak berani diselesaikan?

Saya nggak paham, yang jelas masalah ini memang ada. Padahal Trans Jatim punya penumpang yang beragam, lho, mulai dari lansia, anak kecil, hingga disabilitas. Artinya, potensi penumpangnya cukup luar biasa. Seharusnya pengelola bisa memaksimalkan pelayanan bus ini. Syukur-syukur bisa terintegrasi juga dengan moda transportasi lainnya.

Harapan saya semoga bus hijau mungil ini bisa berbenah. Sebab, transportasi umum yang terintegrasi adalah mimpi yang diidamkan para pekerja UMR yang nggak bisa membeli kendaraan pribadi.

Pun jika banyak masyarakat beralih ke transportasi umum, tentu saja memberi dampak positif terhadap lingkungan. Apalagi rencananya di akhir Agustus nanti akan ada penambahan koridor baru bus Trans Jatim. Jadi, semoga saja kekurangan tadi bisa diperbaiki, khususnya masalah pegangan tangan. Tulung banget ituuu.

Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Mempertanyakan Keputusan Trans Jatim yang Merugikan Penumpang dan Tidak Ada Kejelasan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Agustus 2024 oleh

Tags: Bustrans jatimtransportasi umum
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Seorang tenaga pendidik lulusan UIN Malang dan UIN Jogja. Saat ini tinggal di Lamongan. Mulai suka menulis sejak pandemi, dan entah kenapa lebih mudah menghapal kondisi suatu jalan ketimbang rute perjalanan.

ArtikelTerkait

Restu Panda Sebaik-baiknya Bus untuk Pulang Kampung Terminal Mojok

Restu Panda Surabaya-Ponorogo, Sebaik-baiknya Bus untuk Pulang Kampung

13 Januari 2023
Servis Makan, Pelayanan Lumrah yang Ada di Bus Jawa tapi Langka di Sumatra

Servis Makan, Pelayanan Lumrah yang Ada di Bus Jawa tapi Langka di Sumatra

16 Juli 2024
Trans Jogja di Mata Pendatang, Transportasi yang Berguna walau Awalnya Saya Kira Bus Wisata Mojok.co

Trans Jogja di Mata Pendatang, Transportasi yang Berguna walau Awalnya Saya Kira Bus Wisata

22 Maret 2024
Naik Transportasi Umum di Surabaya Adalah Simbol Kemiskinan, tapi Saya Tidak Malu Menggunakannya

Naik Transportasi Umum di Surabaya Adalah Simbol Kemiskinan, tapi Saya Tidak Malu Menggunakannya

14 Juni 2023
3 Kesalahan Sepele KRL Jogja Solo yang Cukup Mengganggu Penumpang

3 Kesalahan Sepele KRL Jogja Solo yang Cukup Mengganggu Penumpang

15 Mei 2024
Aturan Tidak Tertulis Ketika Naik Batik Solo Trans agar Selamat dari Semprotan Supir

Aturan Tidak Tertulis Ketika Naik Batik Solo Trans agar Selamat dari Semprotan Supir

8 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.