Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Ada Bus Pink untuk Perempuan, tapi Kenapa Nggak Ada Transjakarta Khusus Laki-laki?

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
27 Januari 2023
A A
Ada Bus Pink untuk Perempuan, tapi Kenapa Nggak Ada Transjakarta Khusus Laki-laki Terminal Mojok

Ada Bus Pink untuk Perempuan, tapi Kenapa Nggak Ada Transjakarta Khusus Laki-laki (Rantemario via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Ada bus pink khusus untuk penumpang perempuan, tapi kenapa nggak ada Transjakarta khusus penumpang laki-laki, ya?

Dulu saya pernah punya keinginan, suatu saat jika berkesempatan ke Jakarta, saya ingin naik Transjakarta. Silakan sebut saya norak atau ndeso. Nggak apa. Toh, nyatanya, keinginan itu memang pernah begitu membuncah. Namun begitu ke Jakarta dan melihat betapa sesaknya moda transportasi ini, saya mendadak ciut. Males. Entahlah, mungkin itu hanya kebetulan. Kebetulan saja Transjakarta yang saya lihat memang sedang sesak penumpang.

Nah, beberapa waktu lalu saya melihat ada video di Twitter yang menampakkan bus pink. Belakangan saya tahu kalau bus tersebut adalah bus Transjakarta khusus perempuan yang kembali dioperasikan. Seperti de javu, rasa ingin mencoba bus Transjakarta pun datang lagi. Saya jadi membayangkan, seperti apa ya rasanya naik bus khusus untuk perempuan itu, ya?

Sialnya, lagi asik-asik membayangkan naik bus pink, saya menemukan komentar netizen yang auto bikin overthinking. Komentar itu berbunyi, kalau ada Transjakarta khusus perempuan, kenapa nggak ada Transjakarta khusus laki-laki?

Hayoloh… Apa ya jawabannya?

Sejarah Transjakarta

Berbicara tentang bus pink khusus perempuan, tentu kurang afdal jika tidak menengok ulang sejarahnya. Kita mulai dengan bibitnya dulu, yaitu Transjakarta. Dilansir dari laman transjakarta.co.id, Transjakarta adalah sebuah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (208 km).

Transjakarta pertama kali beroperasi pada 1 Februari 2004. Saat itu, kehadiran bus ini diharapkan menjadi solusi untuk mengubah wajah transportasi umum di ibu kota. Sehingga kemacetan yang selama ini menjadi pemandangan khas jalanan ibu kota dapat terurai.

Namun, malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Seiring berjalannya waktu, PT Transportasi Jakarta selaku pengelola Transjakarta kerap mendapatkan banyak aduan terkait pelecehan yang terjadi di dalam Transjakarta.

Baca Juga:

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

Pelecehan di Transjakarta

Pada Agustus 2022 lalu, misalnya. Pelecehan seksual terjadi di rute 13E Puri Beta-Kuningan. Modus pelecehan yang dilakukan oleh bapak-bapak tersebut adalah dengan menggesek-gesek alat kelaminnya ke korban.

Setali tiga uang, hal yang sama juga terjadi di Transjakarta 1A jurusan Pantai Maju pada awal November tahun lalu. Beruntung, ada penumpang laki-laki yang berani speak up hingga akhirnya pelaku dibawa ke pemberhentian terakhir untuk diproses oleh pihak berwenang.

Duh. Beneran deh, saya tuh suka heran kalau baca ada kabar pelecehan di tempat umum. Di dalam kepala para pelaku itu isinya apa sih sebenarnya? Otak bukan? Bisa-bisanya nggak kenal rasa malu.

Nah, untuk meminimalisir adanya tindak pelecehan di Transjakarta, dibuatlah suatu terobosan bus pink khusus perempuan. Bus ini kali pertama diluncurkan pada tanggal 21 April 2016. Cocok nih pemilihan tanggalnya, disesuaikan dengan peringatan Hari Kartini supaya kesan “perempuan”-nya lebih dapat. Apalagi bus Transjakarta tersebtu juga dicat menggunakan warna yang identik dengan perempuan: pink.

Prinsip Adil

Sekarang kita kembali ke pertanyaan awal, kenapa ada Transjakarta khusus perempuan tapi tidak ada bus khusus laki-laki? Saya yakin pertanyaan retoris ini lahir dari adanya tuntutan keadilan. Tapi, keadilan yang seperti apa dulu?

Begini. Adil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memang memiliki arti sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar dan tidak sewenang-wenang. Namun, definisi tersebut tidak bisa ditelan mentah-mentah.

Berlaku adil bukan berarti harus sama rata dalam membagi sesuatu. Namun, adil lebih condong kepada meletakkan sesuatu sesuai tempatnya. Sederhananya begini. Apa adil namanya jika anak TK dan anak SMA uang sakunya disamakan? Apa adil juga jika umbi-umbian disamakan gajinya dengan pejabat eselon? Kan tidak. Harus dilihat dulu kebutuhannya, kepentingannya, urgensinya, dll.

Nah, sekarang soal Transjakarta khusus perempuan. Dilansir dari laman website komnas perempuan, tercatat ada 12 kasus pelecehan seksual di Transjakarta sejak Januari hingga Agustus 2022. Mayoritas korbannya adalah perempuan. Jangan tanya saya “mayoritas” itu berapa. Lha wong di sana tidak disebutkan, kok. Ngubek-ngubek referensi lain di Google (termasuk data terbaru) pun saya tidak menemukan statistiknya.

Sudah, sudah, tidak usah negative thinking, apalagi berpikir bahwa pelecehan di Transjakarta sebenarnya tidak ditangani dengan sungguh-sungguh. Mungkin saja datanya sebenarnya ada. Hanya data tersebut tidak untuk dipublikasikan. Lagian, apa artinya data kalau nggak ada action, ygy~

Berkaca pada fakta bahwa mayoritas korban pelecehan adalah perempuan, maka dapat disimpulkan bahwa perempuan lebih membutuhkan ruang aman dalam hal pemanfaatan moda transportasi. Tujuannya agar mereka terhindar dari laki-laki yang cuma mikir selangkangan. Jadi, adil dong jika kemudian lahir Transjakarta khusus perempuan?

Klir, ya? Adanya Transjakarta khusus perempuan tapi tidak ada yang khusus laki-laki itu sudah adil, kok. Sudah sesuai dengan urgensinya. Meskipun masih jauh dari sempurna, tapi sebagai perempuan, saya sih optimis keberadaan bus pink ini bisa menekan tindak pelecehan yang terjadi di dalam Transjakarta. Kalau kamu?

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Halte Transjakarta yang Bikin Stres Penumpang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Januari 2023 oleh

Tags: bus pinkPelecehan SeksualPerempuantransjakartatransportasi publik
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Separuh Wajah

Alasan Kami Para Cewek yang Hobi Foto Separuh Wajah

14 Agustus 2019
Melihat Perempuan sebagai Pelaku Kekerasan terminal mojok.co

Melihat Perempuan sebagai Pelaku Kekerasan

6 April 2021
halte bus transjakarta

Jangan Naik Transjakarta Jika Terburu-buru

17 November 2021
Perempuan Belanja Online dengan Shopee, Laki-laki  dengan Tokopedia. Bukan Kebetulan Aja, Ada Alasan di Baliknya Mojok.co

Perempuan Belanja Online dengan Shopee, Laki-laki dengan Tokopedia. Bukan Kebetulan Aja, Ada Alasan di Baliknya

5 November 2023
komunikasi perempuan laki-laki feminis tapi tukang selingkuh feminisme perjuangan gender mojok.co

Mengupas Jawaban Terserah Perempuan hingga Tujuan Komunikasi Mereka

26 Mei 2021
4 Halte Transjakarta yang Bikin Stres Penumpang

4 Halte Transjakarta yang Bikin Stres Penumpang

31 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.