Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menjadi Bucin dan Penikmat Lagu Galau adalah Passion Kita (Hah, Kita?)

Theo oleh Theo
5 Oktober 2019
A A
bucin dan lpiagu galau

bucin dan lagu galau

Share on FacebookShare on Twitter

“Kalau nggak suka galau, mending kita jangan temenan deh.”

Tanpa mengamati dunia jagad media sosial pun semua orang juga pada tahu, kok lagu-lagu galau zaman nyokab gue laku lagi ya? Benar sekali, fenomena cover song menjadi begitu akrab dalam nadi pemuda pemudi hari ini. Begitulah kiranya awal negara api menyerang kenapa lord of brokenheart Didi Prasetya dan Abid Ghofar Aboe DJa’far mendapatkan panggungnya kembali. 

Sebenarnya sudah lama sekali lagu percintaan sudah sangat akrab dengan kehidupan kita. Contoh saja Dewa 19 dengan lagu kangennya di kisaran tahun 2000-an. Alm. Chrisye dengan Cintaku di kisaran tahun 1990-an. Mungkin Ida Laila dengan sepiring berduanya di kisaran tahun 1980-an. Maaf Ani dan Roma irama sebenarnya ingin saya sebutkan, tapi untuk menghormati KPI, makanya tidak jadi. 

Memasuki tahun 2010-an ke atas, rasa-rasanya telinga ini belum bisa move on dari lagu cinta yang mendayu-dayu. Benar memang kata Cholil Mahmud, lagu cinta melulu, apa memang karena kuping melayu. Suka mendayu-dayu. 

Benar sepanjang tahun-tahun berikutnya Anji dengan “Dia” padahal nggak tahu dia siapa sempat mewarnai jagad viral dan cover dunia maya. Lantas Payung Teduh menyusul dengan pengen “Akad”-nya, karena mungkin di balik payung yang teduh itu, banyak yang harus diselamatkan dari dosa-dosa indah. Menyusul pula Starla dengan sepucuk “Surat Cinta untuk Starla”, meskipun Starla ini sebenarnya adalah anaknya Virgoun Putra Tambunan. 

Lantas Sa Su Sayang menampakkan warnanya dengan tema kesetiaannya. Beralih lagi Andmesh dengan Cinta yang Luar Bisanya. Semakin ke sini, tiba-tiba Pamer Bojo, Layang Kangen, dan tidak boleh dilupakan Katonyono Medot Janji dengan Sahabat Ambyarnya, mana suaranya…

Sorry terbawa suasana…

Ehm.! Baik-baik. Kita fokuskan kepada pembahasan kali ini. Pemuda-pemudi hari ini sangat akrab dengan sebutan milenials. Sebuah kiseki no sedai generasi keajaiban yang katanya Analisa Widyaningrum seorang Psikolog Klinis generasi milenials di mata generasi sebelumnya itu generasi yang idealis? Punya visi yang tidak realistis? Yang terpenting asal bisa gaya? Padahal gak sepenuhnya bener sih. 

Baca Juga:

Tidak Ada yang Lebih Menggelikan ketimbang Milenial Fosil Wannabe yang Ngejekin Gen Z Tiap Saat, Situ Iri?

Electone Hajatan Pernikahan yang Bawain Lagu Galau Itu Merusak Momen Bahagia. Ingat, Kalian Disewa Empunya Hajat, Bukan Mantannya Pengantin!

Faktanya generasi ini diisi oleh kalian yang berumur 18-38 tahun. Ciri khas generasi ini sebenarnya mereka itu cari nyaman dalam urusan-urusannya, baik hoby, passion, pekerjaan, dan lain sebagainya. Baiklah sepertinya kita dapat 2 poin penting di sini. Pertama, penilaian generasi tua itu semuanya salah, dan kedua faktor suka cari kenyamanan. Nah, coba distabilo garisbawahi 2 poin dan akan kita ulas.

Generasi milenials adalah generasi idealis? Kurang tepat mungkin generasi egois lebih cocok. Maaf generasi kami tidak kenal dengan idealis, yang kami tahu bahwa kami cukup egois mementingkan diri kami sendiri dengan kenyamanan versi kami. Tapi kami begini ini sebenarnya niru dari generasi sebelumnya lo, yang katanya baby boomers itu orang-orangnya idealis banget. 

Generasi milenials punya visi yang nggak realistis? Salah besar, kami sebenarnya tidak nyaman saja menceritakan visi-visi kita-kita iya nggak? Biar kami dan generasi kami saja yang tahu, kalian cukup tunggu dan bersabar. Tunggu revolusi gebrakan-gebrakan dari generasi paling kreatif, inovatif dan inspiratif ini. 

Generasi milenials penting asal bisa gaya dan terkesan luarnya aja, dalamnya kosong? Salah besar, sebenarnya itu semua adalah bentuk literasi kami dalam passion-passion yang kami ketahui melalui foto, video dan bahan-bahan bacaan yang menurut kami renyah dan bergizi, macam rumah uya, cumi-cumi, katakan putus kompas muda, narasi entertainment, atau mungkin watchdoc. 

Keseluruhan alasan ini sebenarnya didominasi oleh faktor kami yang ingin mencari kenyamanan. Kalau kami nyaman sama passion-passion kami, lantas generasi baby boomers mau apa? 

Maaf saya tidak bermaksud untuk tidak sopan disini, saya hanya mencoba meyakinkan bahwa generasi kami ini generasi yang paling dinanti-nantikan. Kalau nggak percaya, mari kita buktikan fakta-fakta akibat perbuatan kami. 

Fakta pertama. Atta Halilintar masuk nominasi Youtuber terkaya ke-8 dunia. Kalau seandainya ada nominasi mengharumkan bangsa menjadi Youtuber, saya orang pertama yang merekomendasikan Atta Halilintar sebagai nominasi pahlawan Milenials pertama Indonesia. Pahlawan yang berjasa memperkenalkan Indonesia di mata dunia. Suatu saat saya bermimpi foto Atta akan terakomkdir di uang 50 ribuan. Bukan begitu sahabat Ahsyiaaap?

Fakta kedua. Pasca baby boomers generasi kami membuat hampir separuh penduduk Indonesia sudah melek internet lo. Menurut rilis BPS sih, saya tinggal percaya aja. Bayangkan sudah 64% nih penduduk Indonesia telah melek internet. Mayoritas dari angka itu, kita generasi milenials yang paling mendominasi. Jadi kita-kita, generasi milenials yang punya potensi memviralkan segala sesuatu yang bersebaran di dunia maya. Semua bentuk berita viral, pasti kita-kita yang bikin. Mau contoh nih? KKN di Desa Penari, Mawang-Kasih Sayang kepada Orangtua.  Masih kurang? Pamer Bojo Didi Prasetyo karena kalau nggak di cover sama Guyon Waton dan Via Valen, pasti ndak seramai sekarang. 

Fakta ketiga. Istilah bucin adalah bentuk proses riil kebudayaan kami. Kalau kata analisa widyaningrum pada channel youtubenya yang masih 48k subscriber sih bilang, generasi milenials itu sebenarnya suka terhadap hal yang membikin mereka nyaman. Nah, atas dasar asumsi inilah saya berani berpendapat bahwa mengejar cinta itu sama dengan mengejar kenyamanan. Alhasil semuanya akan dikorbankan mulai dari tenaga, pikiran, uang, jiwa, raga, mimpi, cita-cita, sampai nama baik kampus orangtuapun kadang ikut dikorbankan. 

Sudah tendensi mencari kenyamanan generasi kami tuh sudah tidak peduli lagi sama yang namanya malu, segan, apalagi sungkan. Kita tuh sebenarnya hanya ingin merasa nyaman, udah gitu doang. Kalau kita nyaman, udah deh kita pasti pergi ke Gejayan atau Tugu Surabaya kok, ikut menolak RKUHP, RUU KPK, dan aneka rancangan undang-undang yang bermasalah lainnya deh, tenang aja. (*)

BACA JUGA Kalau Mau Cover Lagu-Lagunya Didi Kempot, Minta Izin Dulu, Lah atau tulisan Theo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2019 oleh

Tags: bucinlagu galauMilenial
Theo

Theo

ArtikelTerkait

Wacana Tenor KPR 35 Tahun Bahaya, Malah Bikin Waswas Gen Z dan Milenial

Wacana Tenor KPR 35 Tahun Bahaya, Malah Bikin Waswas Gen Z dan Milenial

12 Januari 2024
Chinese Restaurant Syndrome

Chinese Restaurant Syndrome: Apakah Generasi Micin Can Relate?

26 September 2019
fangirl

Bucin dan Fangirl: Mirip Tetapi Tak Sama

23 Agustus 2019
kambing guling

Serba Serbi Perilaku Para Tamu Kondangan dan Kambing Guling yang Selalu Menjadi Primadona

24 Oktober 2019
milenials

Prasangka dan Generalisasi Terhadap Milenials

20 Juni 2019
anak muda jadi ASN. Pedoman Biar Lolos CPNS 2019: dari Pilih Formasi sampai Ngerjain Testnya!

Virus Corona bikin Anak Muda Mikir Ulang buat Kerja Jadi ASN

30 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.