Kota Gresik yang terkenal sebagai Kota Santri ternyata memiliki kekayaan kuliner yang tidak terkira. Salah satunya adalah bubur roomo. Kuliner tradisional asli Gresik ini begitu legit, sayangnya tidak banyak yang tahu karena mulai ditinggalkan.
Itu mengapa saya merasa perlu untuk menuliskan kenikmatan bubur roomo Gresik. Saya ingin kuliner otentik ini lestari dan dikenal lebih luas.
Daftar Isi
Bisa dinikmati dengan berbagai cara
Apabila mendengar kata bubur roomo, pasti kuliner yang halus dan kental yang ada dalam bayangan kalian. Hal itu tidak salah, tapi satu hal yang perlu saya tekankan. Bubur ini tidak seperti bubur putih yang biasa kalian jumpai, teksturnya jauh lebih halus.
Selain teksturnya yang sangat halus, kuliner Gresik yang satu ini punya warna oranye pucat. Warna oranye pucat itu berasal dari berbagai bumbu rempah yang digunakan ketika mengolah bubur. Bumbu yang digunakan seperti cabe besar, lengkuas, kunyit, dan bawang yang menyebabkan bubur ini berwarna jingga.
Ketika disajikan, bubur roomo Gresik punya beberapa elemen lain yang menjadi opsi penyajian. Dari lapisan terbawah, terdapat lontong sebagai makanan berat dalam kuliner ini. Kemudian, pembeli dapat memutuskan untuk menimpa lontong dengan kerupuk yang diremas lebih kecil, serta sayur bayam yang telah direbus hangat.
Setelah komponen-komponen tersebut siap, bubur roomo akan disiram di atasnya. Dilengkapi pula dengan koya yang dibuat dari parutan kelapa yang disangrai. Biasanya, penjual juga akan menawarkan apakah mau ditambah sambal.
Sejarahnya berkaitan dengan para wali
Nama bubur roomo sebenarnya diambil dari area awal lahirnya kuliner ini. Konon, seorang wanita paruh baya yang tengah berjuang untuk menghidupi keluarganya mendapat petunjuk setelah bertemu dengan seorang wali. Di tengah kebingungan, wanita yang berasal dari Desa Roomo, Kabupaten Gresik itu menjelaskan keresahannya. Dia dan sang suami tak lagi memiliki daya dan upaya untuk menghidupi keluarga.
Sang wali akhirnya memberikan tanggapan. Dia mengatakan pada Wanita itu untuk menjual desanya. Warga Kecamatan Manyar tersebut bingung, lantaran, bagaimana metode untuk menjual desa yang dimaksud?
dia akhirnya berdiskusi bersama sang suami, sebelum kemudian memutuskan menjual kuliner yang saat ini dinamakan bubur roomo. Upayanya tak langsung sukses. Dia harus menemui banyak cemoohan, lantaran kuliner yang ia jajakan bukan kuliner yang awam dijumpai masyarakat.
Sayangnya, bubur roomo mulai jarang ditemui di Kota Gresik
Salah satu keunikan dari penyajian kuliner khas Gresik ini adalah pola bungkusannya. Bubur roomo yang telah siap untuk disajikan akan dibungkus dengan kertas minyak yang dilapisi daun pisang. Kemudian, ditutup dengan tusukan kayu kecil. Karena penyajiannya tersebut, tak jarang para pembeli memutuskan untuk makan di tempat.
Penjual bubur roomo umumnya berdagang dengan sebuah besek, di pinggir jalan, daerah pasar, atau trotoar. Tidak ada warung makan tersendiri yang menyediakan bubur roomo sebagai menu utamanya. Hanya saja, pemandangan ini mulai jarang saya lihat saat ini.
Terakhir kali saya hanya dapat menemukan penjual bubur roomo di daerah pasar. Terdapat 2 pedagang yang tengah menjajakan dagangannya di 2 sisi berbeda pasar Gresik. Padahal dulu, pedagang kuliner gurih nan pedas ini lebih masif ditemukan. Semakin susah lagi kalau ingin mengkonsumsi bubur roomo kalau sedang weekdays. Aduh, pokoknya, makanan ini seperti cuma bisa ditemukan saat minggu pagi saja.
Saya menyayangkan kuliner ini mulai sulit ditemui. Padahal dari rasa, tekstur, dan pengolahannya bubur roomo Gresik begitu autentik. Sangat sayang kalau banyak orang tidak mengenal dan belum sempat mencicipinya.
Penulis: Chusnul Awalia Rahmah
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Kuliner Tegal yang Layak Dikenal Lebih Luas, Ayo Orang Tegal Jangan Buka Warteg Melulu
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.