ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Bos Hobi Marah-marah Nggak Tahu Tempat? Resign Aja!

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
6 September 2021
A A
bos marah cara mengatasi bos marah mojok

bos marah cara mengatasi bos marah mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai karyawan, apa yang akan kalian lakukan jika harus menghadapi kenyataan bahwa, ternyata, Bos hobi marah-marah di sembarang tempat secara serampangan?

Saya cukup yakin. Bahkan, sangat yakin. Dalam kondisi normal, saya pikir, tidak ada orang yang merasa nyaman jika mendadak dibentak. Apalagi dimarahi secara brutal di depan khalayak. Baik secara langsung, virtual, maupun tertulis. Dalam taraf yang paling bisa ditolerir, setidaknya seseorang yang dibentak atau dimarahi hanya merasa mangkel. Namun, jika amarah kadung memuncak, mulai dari hal yang tidak diinginkan sampai kemungkinan terburuk, bisa saja terjadi dan sulit dikendalikan.

Suka atau tidak, kejadian serupa juga sering kali dialami oleh para karyawan di berbagai perusahaan. Pelakunya bisa sesama rekan kerja, level senior, sampai dengan bos sendiri atau berbeda divisi. Tentu saja, konteks yang saya maksud bukan cerita fiksi. Biar lebih terbayang bagaimana situasinya, salah satu contohnya bisa kalian lihat di sini:

ini surat resign dr kmren gue tahan”in, nah pas bgt bos lagi maki” gue di grup jd gue kirim suratnya ke grup

gue ketrima kerja graphic design, bisa”nya suruh ngerjain copywritting modul 30 lembar *dikasih waktu 2 hr* btw gue baru kerja 5 hrian work! pic.twitter.com/HvhcVoADMN

— baca likes dan carrd ! ! (@worksfess) September 4, 2021

Melalui akun @worksfess, seorang karyawan curhat, bahkan mengirimkan screenshot percakapan dari Bosnya (atau sudah menjadi mantan Bos?) yang semua ketikannya menggunakan capslock/huruf kapital. Bos tersebut seakan pengin menegaskan bahwa, dia sedang serius. Dia sedang marah kepada salah satu karyawannya di grup WhatsApp kantor.

Gimana? Sudah baca chat yang ketikannya pakai capslock semua itu? Sudah kesal, mangkel, dan pengin misuh? Nggak apa-apa. Itu respons alami dari tubuh, emosi, sekaligus bukti bahwa kalian masih punya nurani. Juga, menjadi pengingat bahwa kita hanya manusia biasa yang secara spontan bisa merasa geram dengan orang—dalam hal ini Bos—yang suka marah-marah tanpa tahu tempat.

Gimana, Bos? Sudah puas marah-marah di grup kantor, yang isi pesannya kemungkinan besar dibaca juga oleh karyawan lainnya? Atau karena sudah menjadi kebiasaan, hal tersebut terasa biasa-biasa saja dan nggak perlu dibesar-besarkan, gitu?

Begini, Bos. Saya mau coba mengingatkan sekaligus meluruskan saja. Sudah selayaknya karyawan itu dianggap sebagai aset. Bukan keset—yang khas dengan tulisan welcome dan bisa diinjak-injak sesuka hati. Bukan gitu konsepnya, Bos.

Terlepas dari karyawan tersebut diberi label lemah, kerjanya nggak becus, atau bahkan baru bekerja kurang dari seminggu, marah-marah secara serampangan di sembarang tempat tetap nggak bisa dibenarkan. Wajar saja jika karyawan tersebut nggak butuh waktu lebih dari lima menit untuk mengajukan surat resign/pengunduran diri pada saat itu juga. Di grup WhatsApp kantor pula.

Berharap apa sih kerja sama bos hobi marah-marah di depan umum?

BTW, ini bukan lagi tentang bad attitude dari karyawan tersebut. Bukan soal SOP perusahaan yang menyebutkan bahwa setiap karyawan yang resign, setidak-tidaknya harus one month notice atau dengan durasi tertentu. Melainkan tentang bagaimana cara memanusiakan karyawan. Dalam kondisi dan situasi serupa, karyawan mana pun berpotensi melakukan hal yang sama, Bos.

Lha, gimana. Dengan memarahi dan/atau memaki seseorang di muka umum (baik secara langsung, virtual, atau tertulis via pesan singkat), sama halnya dengan menjatuhkan harga diri, harkat, dan martabat seseorang, Bosku. Ya, gimana ya. Disadari atau tidak, suka atau nggak, ada beberapa cara yang jauh lebih layak, elegan, dan sangat bisa dilakukan ketika kinerja karyawan kurang sesuai dengan ekspektasi lho, Bos.

Pertama, coaching dengan konsep one by one. Dalam proses ini, lumrahnya akan ada sesi deep talk dengan karyawan. Bahkan, nggak jarang pembicaraannya heart to heart. Jika kinerja sedang menurun, atau bagi karyawan baru belum juga memenuhi ekspektasi, akan digali lebih dulu. Ada apa, kenapa, dan bagaimana agar motivasi kerja bisa sesuai dengan target perusahaan. Dan akan melalui tahap evaluasi.

Kedua, konsep reward dan punishment. Boleh dibilang, poin ini merupakan tahap lanjut setelah coaching dan evaluasi. Kinerja karyawan akan dilihat kembali: apakah ada kemajuan, stagnan, atau malah kemunduran. Jika memang dirasa membaik, meningkat, apalagi mencapai target yang sudah ditentukan, beri reward kecil-kecilan biar motivasi kerjanya tetap ada dan bisa dipertahankan. Sebaliknya, jika masih juga belum ada peningkatan, tentu saja kembali lagi kepada kesepakatan awal.

Kalau sampeyan—para rekan kerja, senior, atau Bos di mana pun—masih kekeuh pengin menggunakan cara primitif, marah-marah di muka umum ketika karyawan melakukan kesalahan atau kinerja belum sesuai ekspektasi, maka jangan heran jika di waktu mendatang, akan terus ada karyawan yang melawan dengan cara sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya, melalui surat pengajuan resign.

Karyawan bukan kerbau, dan bos hobi marah-marah sebaiknya dimasukkan ke tempat sampah saja.

 

Terakhir diperbarui pada 6 September 2021 oleh

Tags: Bosharga diriKaryawanmarah-marahresign
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Karyawan yang Terkena PHK: Dianggap Tidak Kompeten dan Sulit Dapat Pekerjaan Baru

Stereotipe Karyawan yang Terkena PHK: Tidak Kompeten dan Sulit Dapat Pekerjaan Baru

29 Mei 2023
Kiat-kiat Menjadi Pengangguran Teladan

Tips Menjadi Pengangguran yang Baik dan Benar

13 Mei 2023
Harga Diri Orang Madura Nggak Sependek Sumbu Emosi Remaja Puber

Harga Diri Orang Madura Nggak Sependek Sumbu Emosi Remaja Puber

13 April 2023
Untuk Menjadi Pebisnis, PNS Nggak Harus Resign dari Pekerjaannya

Untuk Menjadi Pebisnis, PNS Nggak Harus Resign dari Pekerjaannya

12 April 2023
Suka Duka Bekerja di Restoran

Suka Duka Bekerja di Restoran

11 April 2023
4 Alasan PNS Enggan Mengambil Tugas Belajar Terminal Mojok

PNS Masih Bisa Berbisnis, tapi Pebisnis Belum Tentu Bisa Jadi PNS, Rumus dari Mana?

9 April 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
ansu fati barcelona bangkrut fcb femeni la masia arthur melo barcelona pjanic juventus MOJOK

Ansu Fati Layak kok Jadi Penerus Nomor Punggung Messi, Ngapain Ribut sih?

closed caption youtube mojok

Fitur Closed Caption YouTube: Kekeliruan yang Menghibur dan Fungsi yang Belum Maksimal

Alasan Masyarakat Desa Nggak Bangun Pagar Rumah Meskipun Sering Kemalingan terminal mojok.co

Alasan Masyarakat Desa Nggak Bangun Pagar Rumah Meskipun Sering Kemalingan

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Es Teh Desa: Es Teh Purwokerto yang Mampu Mengalahkan Mixue (Unsplash)

Es Teh Desa: Minuman Teh Asal Purwokerto yang Mampu Mengalahkan Mixue dan Menghijaukan Banyumas Hingga Jawa Timur

oleh Yanuar Abdillah Setiadi
24 September 2023

4 Rekomendasi Skincare Aman dan Terpercaya di TikTok Shop

Memblokir TikTok Shop Nggak Bikin Pasar Tradisional Tiba-tiba Ramai

oleh Ahmad Arief Widodo
26 September 2023

3 Kesamaan Upin Ipin dengan Si Unyil

3 Kesamaan Upin Ipin dengan Si Unyil

oleh Miftakhu Alfi Sa'idin
26 September 2023

Mati Tua di Jalanan Yogyakarta sumbu filosofis jogja unesco

7 Catatan Masalah di Sumbu Filosofis Jogja yang Kini Resmi Jadi Warisan Dunia UNESCO

oleh Prabu Yudianto
22 September 2023

Nggak Semua Orang Minang Dikit-dikit Bilang Pantek ya, Tolong Banget Nih!

Nggak Semua Orang Minang Dikit-dikit Bilang Pantek ya, Tolong Banget Nih!

oleh Geri Septian
26 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=UYaA2xiqS2A

DARI MOJOK

  • Ajaran Sunan Bonang: Jalan Kembali Kepada Allah adalah Cinta
  • 3 Fungsi Pokok Pancasila untuk Kehidupan Bangsa
  • Pernah Wakili Partai Komunis di Parlemen, Mengapa Affandi Selamat dari Peristiwa 1965? 
  • Melacak Jejak Freemasonry di Jogja, Markas Besarnya di Gedung DPRD DIY
  • Universitas Padjadjaran Punya Cabang di Kabupatennya Susi Pudjiastuti, Pangandaran
  • Cerita Saksi Hidup tentang Kematian Misterius Satu Keluarga di Rembang
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!