Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

‘Black Team’ Adalah Bagian Terbaik dalam Episode MasterChef

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
2 November 2020
A A
'Black Team' Adalah Bagian Terbaik dalam Episode MasterChef Indonesia chef arnold chef juna chef renata mbak yuri terminal mojok.co

'Black Team' Adalah Bagian Terbaik dalam Episode MasterChef Indonesia chef arnold chef juna chef renata mbak yuri terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya nggak peduli MasterChef itu settingan atau nggak. Baik itu dialog antar peserta yang jadi cutscene sampai olok-olok tiap peserta ketika pressure test. Pun saya nggak peduli dengan Mbak Yuri yang makin ke sini makin banyak gimiknya. Terpenting, arc Black Team dalam MasterChef tidak pernah mengecewakan.

Black Team ini adalah para peserta yang bisa dikatakan bangkit dari kubur. Black Team adalah kuburan bagi para kuda hitam. Para peserta yang sudah keluar dari gallery, dipanggil lagi untuk mengusik para peserta di posisi 10 atau 12 besar. Ya, kurang lebih seperti itu.

Konsep ini menarik karena biasanya banyak peserta MasterChef yang “lebih layak” tetapi tereliminasi duluan. Pun banyak peserta yang bertahan, hanya modal Dewi fortuna. Peserta yang sudah keluar saja modal brambang bawang, mosok yang bertahan di gallery hanya modal keberuntungan.

Pun trending Twitter selalu berkata hal yang senada. Mereka nggak pernah mencicipi makanan para peserta MasterChef, namun (seperti saya) mereka punya penilaian sendiri untuk para peserta. Black Team adalah ajang yang tepat bagi para netizen guna menimang siapa yang pantas masuk (lagi) dan menggantikan peserta yang bertahan di gallery.

Terlepas dari semua itu, konsep Black Team ini layaknya manga bertipikal Shonen. Manga untuk remaja pria yang tiap plotnya (kebanyakan) menampilkan musuh-musuh yang mbois sekali. Katakanlah Espada dalam Bleach, Akatsuki dalam Naruto, Shichibukai dalam One Piece, atau Junikizuki dalam Kimetsu no Yaiba.

Mereka adalah musuh-musuh yang menyebalkan, jahat, dan rela melakukan apa saja demi menyingkirkan main-chara. Musuh yang punya karakter kuat, keinginan hebat, pun ngosak-ngasik dalam setiap kesempatan. Namun, di satu sisi, tiap karakter yang dianggap jahat, justru punya ambisi yang nggak bisa dikatakan jahat seutuhnya.

Akatsuki dalam Naruto misalnya. Kita dibuat penasaran setengah mampus manakala Akatsuki sering kali nongol hanya berupa bayangan. Satu demi satu keluar, tentu kita penasaran kekuatannya bagaimana. Kadang kita dibuat sebal oleh mereka, bawaannya pengin misuh-misuh tiap karakter utama berada di posisi terjepit.

Namun, di beberapa momen, kadang Akatsuki bikin kita nangis juga. Mereka ini jahat, tapi mereka bisa menjelaskan mengapa mereka berubah menjadi jahat. Kan bajingan ya, di kala kita muntab pengin njotos, di beberapa momen kita dibuat mbrambangi karena Akatsuki ini punya tendensi.

Baca Juga:

MasterChef Indonesia Season 12 Jadi Seru karena Ada Rudy Choirudin: Bukti Juri Nggak Cuma Bisa Nge-judge

MasterChef Indonesia Season 11 Benar-benar Sukses. Sukses Jadi Hujatan, Maksudnya

Nah, saya memandang Black Team itu layaknya Akatsuki, Shichibukai, atau Espada. Mereka ini digambarkan sebagai villain yang siap mencak-mencak para penghuni gallery. Mereka bikin kita membenci tentu saja. Mulai dari kata-kata yang sombong, menyepelekan peserta lain, namun mereka memiliki skill.

Namanya sombong itu nggak baik, tapi kalau secara fakta lebih kuat, kajian atas kesombongan sepertinya harus kita dekonstruksi habis-habisan. Pun mereka punya alasan masuk ke Gallery. Mulai dari balas dendam karena dulu “semasa hidupnya” pernah dijerumuskan peserta lain sampai eliminasi, atau ajang pembuktian diri.

Black Team paling ikonik menurut saya adalah MasterChef Season 2. Tahun 2012 silam jika saya nggak salah memperkirakan. Black Team di sana sangatlah solid dan bikin merinding. Bukan merinding karena wingit, tetapi menurut saya “hawa membunuhnya” begitu terasa.

Saya lupa nama-namanya. Jelas yang paling saya ingat adalah Opik dan Baguzt. Opik yang memiliki keterampilan rapi dan eksekusi yang menawan, ditambah Baguzt yang secara persona sudah ngawu-ngawu dan sering mengancam peserta yang masih bertahan di gallery.

Di momen ketika Baguzt tersingkir untuk yang kedua kalinya, chef yang dikata paling mencerminkan sosok sempurna seorang pria, Chef Juna, meneteskan air mata. Waduh, Dab, ambyar dunia perdapuran! Bangsatnya, saya malah keinget momen ketika Sasuke dan Itachi bertemu, sebuah kesadaran bahwa Itachi itu nggak jahat seutuhnya.

Momen yang sama-sama ikonik. Ini lho, Chef Juna yang bertato dan waktu itu rambutnya masih njegrak garang dan sering mengumpat menggunakan bahasa Inggris. Terus Sasuke yang super wangun. Mereka menangisi “sosok jahat”.

Peserta yang lolos dari Black Team dan kembali masuk gallery, menurut saya lebih berkesan kehadirannya. Mereka diperhitungkan, memiliki kemampuan, dan menyingkirkan orang dengan cara yang sporadis. Jyan, MasterChef musim Black Team-nya nggak main-main. Apalagi Ramos yang bukan bek Real Madrid.

Bayangkan saja kalau MasterChef ini adalah sebuah cerita manga Shonen, Shokugeki no Soma saja bakalan lewat. Juri yang ikonik, Black Team yang mengancam, dan peserta yang diancam. Sungguh kombinasi sempurna. Ya, lagi-lagi, jika tanpa Yuri.

Photo by Rene Asmussen via Pexels.com

BACA JUGA Megawati adalah Tokoh yang Paling Banyak Memberi Sumbangsih untuk Indonesia dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2021 oleh

Tags: MasterChef Indonesiaprogram TV
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Bagi Saya, Trans 7 Adalah Channel TV Terbaik Saat Ini terminal mojok.co

Jujur Saja, Virus Sinetron ‘Ikatan Cinta’ Tidak Mempan di Saya

18 November 2020
Keteladanan Lord Adi, Idola Penakluk Chef Arnold dan Chef Juna yang Perlu Kamu Tiru! terminal mojok.co

Keteladanan Lord Adi, Idola Penakluk Chef Arnold dan Chef Juna yang Perlu Kita Tiru!

10 Agustus 2021
6 Trik Recycle Food buat Bertahan Hidup Akhir Bulan yang Nggak Ada di MasterChef Indonesia terminal mojok.co

6 Trik Recycle Food buat Bertahan Hidup Akhir Bulan yang Nggak Ada di MasterChef Indonesia

8 September 2021
SCTV Mending Menayangkan Kembali Hell's Kitchen Indonesia ketimbang Sinetron

SCTV Mending Menayangkan Kembali Hell’s Kitchen Indonesia ketimbang Sinetron

16 Februari 2023
MasterChef Indonesia Ngebosenin, Sudah Saatnya para Juara Diadu Kembali Terminal Mojok

MasterChef Indonesia Ngebosenin, Sudah Saatnya para Juara Diadu Kembali

10 Januari 2023
Unek-unek Saya Selama Nonton Final MasterChef Indonesia Season 8 terminal mojok.co

Unek-unek Saya Selama Nonton Final MasterChef Indonesia Season 8

30 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.