Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bisa-bisanya Erupsi Merapi Diromantisasi, Sopankah Begitu?

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
18 Januari 2021
A A
erupsi merapi Kebiasaan Otak-Atik Gathuk Hawa Panas dengan Aktivitas Gunung Merapi terminal mojok.co

Kebiasaan Otak-Atik Gathuk Hawa Panas dengan Aktivitas Gunung Merapi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Erupsi Gunung Merapi kembali terjadi. Seperti menyambut dekade baru, salah satu gunung paling aktif ini memuntahkan lava pijar merah menyala. Tentu erupsi ini menimbulkan kekhawatiran. Belum selesai kita diobrak-abrik pandemi, Gunung Merapi kembali erupsi.

Tapi, tidak semua memandang erupsi ini sebagai sebuah bencana. Beberapa pihak malah menjadikan erupsi ini sebagai potensi wisata alternatif. Pijaran lava yang mencolok di kegelapan malam diromantisasi sebagai keindahan alam yang sayang untuk dilewatkan.

Tidak hanya oleh akun personal, berbagai akun media informasi Jogja juga mulai mengemas foto erupsi Gunung Merapi sebagai sebuah keindahan. Bahkan salah satu kanal berita menyarankan untuk menikmati erupsi Gunung Merapi sebagai hiburan alternatif.

Di sinilah letak ketololannya. Memang, wisata alternatif selalu diminati. Banyak orang sudah bosan dengan objek wisata ikonis seperti Tugu, Malioboro, dan pagar Alun-Alun Utara. Wajar jika mulai bermunculan wisata alam yang jarang diketahui wisatawan. Contohnya saat Langgeran dan Gua Pindul mulai moncer sebagai destinasi wisata baru.

Tapi, apakah semua bagian “alam” bisa dijadikan wisata? Apakah semua peristiwa alam bisa diromantisasi sebagai keindahan? Apalagi ketika kita bicara peristiwa bencana alam seperti erupsi Merapi. Mungkin saya bisa bertanya, “sopankah begitu?”

Sebenarnya saya enggan bicara banyak perihal kesopanan dan etika. Keduanya akan sangat bias ketika dalam konteks wisata dan bisnis. Tapi faktanya memang memuakkan. Peristiwa bencana alam yang mengancam warga sekitar Merapi diromantisasi sebagai sebuah keindahan demi menarik wisatawan.

Apakah akun media informasi ini tidak punya materi yang lebih pantas disiarkan? Misal menyampaikan informasi perihal menghadapi bencana. Atau menyuarakan kembali tagar #dirumahaja selama PPKM? Bisa juga meginformasikan tentang rumah sakit yang masih mampu menampung pasien, sehingga tidak perlu ada kasus lempar pasien?

Tapi, sepertinya tidak mungkin. Kan materi yang saya sebut tidak ada romantis-romantisnya. Bagi mereka, sepertinya lebih baik mencari-cari nilai romantis Jogja daripada menjadi pewarta kabar yang lebih krusial.

Baca Juga:

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Pengalaman Mengunjungi Tamansari Jogja, Istana Air di Mana Sejarah Kerajaan Berpadu dengan Kehidupan Sosial Masyarakat

Memang, erupsi Merapi menyimpan segenap keindahan yang mistis sekaligus memicu adrenalin. Saya tidak bisa memungkiri, saya pribadi juga kagum. Tapi, jika sampai dipromosikan sebagai wisata, wah saya pikir ini kurang ajar.

Bukankah lebih tepat untuk membangun kesiagaan masyarakat. Kita tidak pernah ingin Merapi meletus seperti 2010 yang menewaskan Mbah Maridjan. Tapi, berjaga-jaga dan siaga bukanlah hal yang salah. Justru sangat penting bagi masyarakat yang tinggal di sekitar gunung paling aktif. Bukan dengan dibuai oleh keindahan yang membahayakan itu.

Apalagi jika kita menilik warga yang terdampak erupsi Merapi. Dengan situasi yang masih rawan, mereka harus mengungsi di titik-titik pengungsian. Jangankan memikirkan protokol kesehatan. Yang bisa dilakukan adalah tetap melanjutkan hidup. Bukankah para pengungsi lebih layak diperhatikan daripada kerlap-kerlip lava pijar yang membuat mereka harus mengungsi.

Tanpa harus memanfaatkan kesedihan sebagai materi, namun lebih baik mewartakan kabar dari wilayah terdampak daripada mencari-cari keindahan dari bencana. Bukan untuk mencari simpati, tapi membangun solidaritas dalam menghadapi bencana. Yah, sayang sekali tidak ada yang seksi dari solidaritas ini.

Apakah ini upaya putus asa dari akun-akun yang gemar meromantisasi Jogja? Ketika titik-titik ikonik Jogja mulai dianggap biasa saja, mereka memanfaatkan momen erupsi sebagai cara mempromosikan pariwisata. Atau mereka yang jago meromantisasi ini kehilangan nalar sehingga meromantisasi bencana?

Apalagi kita sedang dalam masa PPKM. Seluruh kegiatan sosial yang tidak esensial diredam demi menekan angka penularan Covid-19. Bukankah urusan wisata juga perlu diredam sejenak. Bukannya malah mencari-cari objek wisata baru. Nanti wisatawan meledak, angka positif naik, kelabakan lagi.

Wajar jika kita sebal. Sulit untuk menemukan nilai positif saat meromantisasi erupsi Merapi selain keindahan yang berbahaya itu saja. Mungkin keindahan pijaran lava Merapi menghipnotis admin akun media informasi Jogja ini. Membuat mereka lupa bahwa terakhir Merapi erupsi, Jogja hampir lumpuh selama seminggu

Seperti yang saya sampaikan, memang erupsi Merapi menyimpan keindahan yang misterius. Tapi, jika media informasi Jogja yang meromantisasi keindahan, saya rasa tidak pantas saja. Urusan romantisasi wisata ikonis Jogja saja sudah dicibir sana-sini. Kenapa malah memicu rasa muak dengan meromantisasi bencana alam?

BACA JUGA Sejarah Minol di Jogja: Dari Kedai Pemabuk Sampai Lahirnya Minuman Oplosan dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Januari 2021 oleh

Tags: erupsi merapiJogjaromantisasi
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Merantau ke Jogja Menyadarkan Saya tentang Privilese Hidup di Jakarta

Kalau Nggak Pernah Merantau, Baiknya Nggak Usah Bacot

3 Desember 2022
Derita Lulusan S2 Jogja, Dikasihani dan Ditolak Puluhan Sekolah (Unsplash)

Lulusan S2 Kesulitan Cari Kerja di Jogja: Ditolak Puluhan Sekolah karena NU dan Tidak Punya KTA Muhammadiyah Sampai Nggak Tega Ngasih Gaji Kecil

3 Agustus 2025
ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Klitih di Jogja: Akibat dari Mental Chauvinis dan Maskulinitas ala Feodal

9 Agustus 2021
Romantisnya Jogja Kini Terbuat dari Rindu, Pulang, dan 'KTP Mana Bos?' terminal mojok.co

Romantisnya Jogja Kini Terbuat dari Rindu, Pulang, dan ‘KTP Mana, Bos?’

29 September 2020
Membedakan Olahan Kambing Khas Jogja dan Solo

Panduan Sederhana Membedakan Olahan Kambing Khas Jogja dan Solo

22 Mei 2023
Malioboro Jogja Bau Pesing, Kuda Andong Bakal Pakai Popok (Unsplash)

Malioboro Jogja Bau Pesing Bikin Pengunjung Pusing, Kudanya Dikasih Popok Biar Nggak Bikin Kapok

10 April 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Saya Bangga Setengah Mati Lahir dan Besar di Kebumen (Unsplash)

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

10 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi
  • UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan
  • Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.