Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Biar Nggak Bingung Mana Madura United FC Mana Madura FC, Saya Berikan 3 Perbedaannya

Akbar Mawlana oleh Akbar Mawlana
31 Agustus 2020
A A
Bagi Orang Madura, Bahasa Madura Tak Kalah Njelimetnya dengan Bahasa Inggris madura united bahasa daerah

Bagi Orang Madura, Bahasa Madura Tak Kalah Njelimetnya dengan Bahasa Inggris

Share on FacebookShare on Twitter

Mendengar nama “Madura”, yang terbesit pertama kali adalah daerah dengan kekayaan tradisinya. Tentu saja, hal tersebut merupakan sebuah fakta. Banyak sekali tradisi dari Madura yang namanya sudah dikenal sampai tingkat nasional. Seperti kerapan sapi, tari muang sangkal, batik, musik ul-daul, dan lainnya.

Sayangnya, terkenalnya tradisi Madura tidak diikuti dengan ketenaran perjalanan klub sepak bolanya. Nama Madura masih kalah mentereng apabila dibandingkan dengan daerah lainnya, semisal Jakarta, Bandung, Malang, dan Surabaya, yang memang sudah mempunyai nama di bidang sepak bola. Bahkan, masih banyak orang yang menganggap jika Madura tidak memiliki klub sepak bola yang bermain di kancah sepak bola nasional.

Sebenarnya Madura memiliki 2 klub sepak bola yang bisa dikatakan tidak buruk dalam kancah sepak bola Nasional. Kedua klub itu adalah Madura United FC dan Madura FC. Tak jarang juga kedua klub tersebut sering diisi oleh pemain yang sering bermain untuk timnas. Kalau di Madura United FC ada Fachrudin Aryanto dan di Madura FC terdapat nama Oktovianus Maniani.

Ada masalah yang muncul dari kurang dikenalnya kedua klub tersebut, yaitu masih banyak ditemukan masyarakat tidak bisa membedakan antara Madura United FC dengan Madura FC. Hal itu saya ketahui semenjak merantau dari Madura ke Surabaya.

Tak jarang teman saya menanyakan apa perbedaan kedua klub tersebut. Maka, saya hanya menjawabnya dengan sederhana saja, perbedaannya jelas. Logo kedua klub tersebut berbeda. Warna jersey juga beda. Kalau mau dicermati, nama klubnya pun beda.

Tetapi, apabila dilihat lebih rinci lagi, masih banyak perbedaan dari kedua klub sepak bola tersebut. Saya akan jelaskan 3 perbedaannya agar masyarakat tidak lagi kebingungan untuk membedakan kedua klub tersebut.

Pertama, apabila dilihat dari perjalanan sejarah terbentuknya, maka akan terlihat sangat jelas perbedaannya. Diawali dari sejarah terbentuknya Madura FC. Klub Madura FC sendiri awalnya merupakan klub sepak bola yang berasal dari Bondowoso dengan nama Persebo. Persebo sendiri merupakan klub yang bermain di Liga 2 Indonesia.

Kemudian, putera daerah asal Sumenep bernama M. Said Abdullah tertarik untuk mengakuisisi Persebo. Lalu mengganti namanya dari Persebo menjadi Madura FC. Tujuannya membeli klub Persebo agar ada klub dari Madura yang bisa mengikuti Liga 2.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Selanjutnya perjalanan sejarah dari Madura United FC. Hampir serupa dengan Madura FC, yang terbentuk dari hasil akuisisi klub lain. Namun, kalau Madura United FC diakuisisi dari klub bernama Pelita Bandung Raya, yang dilakukan oleh Achsanul Qosasi pada tahun 2016.

Klub Pelita Bandung Raya sendiri sudah berkompetisi di Liga 1 Indonesia. Mungkin, hal itu yang membuat Achsanul Qosasi tertarik untuk mengakuisisinya.

Kedua, perbedaannya juga dilihat dari tempat markasnya. Karena, meskipun kedua klub tersebut sama-sama berasal dari Madura, tetapi memiliki markas yang berbeda. Kalau Madura FC lebih memilih untuk bermarkas di Stadion A. Yani yang berlokasi di Kabupaten Sumenep.

Berbeda dengan Madura United FC, yang memilih dua markas langsung. Markas pertama di Stadion Gelora Bangkalan yang berada di Kabupaten Bangkalan dan markas kedua adalah Stadioan Gelora Madura Ratu Pamelingan di Kabupaten Pamekasan.

Alasannya memilih kedua staidon tersebut, disebabkan oleh Madura United FC yang bermain di kompetisi Liga 1 harus memiliki stadion dengan kualitas yang baik. Dan, stadion yang digunakan oleh Madura United FC sudah memenuhi standar dari PSSI, baik kualitas rumput, lampu penerangan, dan jumlah tempat suporter.

Ketiga, kedua klub memiliki julukan yang berbeda. Jika di kubu Madura FC mempunyai julukan Laskar Joko Tole. Yang merupakan salah satu pangeran dari Sumenep, yang mempunyai karakter yang gagah dan berani. Mungkin saja, alasan dari Madura FC menggunakan Joko Tole sebagai julukannya, agar diharapkan bisa melewati kompetisi dengan penuh keberanian.

Kemudian, pada kubu Madura United FC menggunakan laskar sape kerab sebagai julukannya. Nilai filosofis dari sape kerab sendiri adalah cepat dan tangkas. Sehingga, tak mengherankan kalau Madura United FC memakai sape kerab untuk julakannya, agar bisa menjalani Liga 1 dengan baik.

Kita jatuh pada kesimpulan bahwa kedua klub tersebut jelas-jelas berbeda. Tetapi, rasa untuk saling menghormati perbedaan sangat besar. Sehingga, menjadikannya dapat hidup rukun tanpa memunculkan rasa rivalitas, yang dapat memicu pertengkaran. Soalnya, orang Madura sering mengatakan “ta’ lebur atokaran sataretanan”, yang artinya tidak baik bertengkar sesama saudara.

BACA JUGA Kicau Mania, Hindari 4 Kesalahan Ini agar Burung Tetap Gacor dan tulisan-tulisan lainnya dari Akbar Mawlana.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 31 Agustus 2020 oleh

Tags: Liga 1Liga 2maduraSepak Bola
Akbar Mawlana

Akbar Mawlana

Mahasiswa yang gemar gelisah dan menulis.

ArtikelTerkait

Sisi Gelap Tahlilan di Pelosok Desa Bangkalan Madura: Ketika Kematian Jadi Ajang Pamer

Sisi Gelap Tahlilan di Pelosok Desa Bangkalan Madura: Ketika Kematian Jadi Ajang Pamer

29 Januari 2024
eden hazard carlo ancelotti luis enrique david alaba vinicius junior real madrid vs chelsea mojok

Eden Hazard Diburu Waktu

29 Oktober 2021
italia vs turki euro 2020 mojok

Italia Bermain Begitu Matang ketika Turki Kehilangan ‘Will to Fight’, Euro 2020 Dibuka dengan ‘la Festa’

12 Juni 2021
5 Kontroversi Persiraja Banda Aceh

5 Kontroversi Persiraja Banda Aceh

10 Januari 2022
4 Penyesalan yang Akan Kalian Rasakan jika Kuliah di Bangkalan Madura, Pikir-pikir Lagi

4 Penyesalan yang Akan Kalian Rasakan jika Kuliah di Bangkalan Madura, Pikir-pikir Lagi

19 Mei 2025
Taman Monumen Arek Lancor Pamekasan, Bukti Orang Madura Gagal Paham Konsep Buang Sampah pada Tempatnya Mojok.co

Taman Monumen Arek Lancor Pamekasan, Bukti Orang Madura Gagal Paham Konsep Buang Sampah pada Tempatnya

8 Juni 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.