Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Beruntunglah Kalian Para Jomblo

Tri Fahad Lukman Hakim oleh Tri Fahad Lukman Hakim
30 Juli 2019
A A
jadi jomblo

jadi jomblo

Share on FacebookShare on Twitter

Di era modern ini status seseorang seakan menjadi penting untuk diperbincangkan—apalagi status jomblo kadang seperti kutukan bagi pemiliknya. Bahkan ada juga yang meledek tanpa segan, “OMG hari gini jomblo! Apa kata bapaknya Obama.” Nyebelin banget nggak sih? ckckck

Tapi tenang, gaes—gue akan membela lu para jomblo-jomblo, biar nggak bersedih hati lagi, yang tentunya menjadi makhluk yang paling beruntung di dunia maya ini. Nah kenapa gue bilang beruntung jadi jomblo, berikut beberapa alasannya.

Pertama, dari segi ekonomi jomblo lebih ekonomis. Kenapa gue ngomong ekonomis, dengan status lu yang jomblo, lu gak perlu pusing-pusing mikirin buat nraktir pacar lu di malam Minggu Miko. Soal traktir mentraktir pacar ini begitu menyiksa lahir dan batin dan tentunya bikin kantong lu semakin kering.

Gue punya temen yang masih pengangguran alias belum bekerja—dengan segenap jiwa dan raganya ia memutuskan meninggalkan masa lajangnya dengan berpacaran. Pada hari pertama jalan dengan pacarnya mereka pergi ke salah satu mall yang berada di kota Depok, sang pacar meminta nonton bioskop. Akhirnya temen gue menurutinya, dengan membayar uang sejumlah 70 ribu rupiah untuk dua buah tiket. Karena temen gue ini orangnya sangat loyal, ia belikan pacarnya minuman kemasan di loket bioskop itu. Namun, betapa terkejutnya temen saya—walaupun nggak sampek keluar matanya lalu menggelinding gitu, gaes—ketika sang pelayan kasir menyebutkan harga satuannya 25 ribu. Jadi kalau beli dua udah 50 ribu kan yah. Tapi, nggak mungkin dong kalau nggak jadi beli, “mau ditaruh di mana muka gue bro,” kata temen gue menceritakan pengalamannya.

Lagi-lagi sambil menunggu filmnya mulai karena dirasa masih lama jam penayangannya, ia mengajak pacarnya untuk makan. Sesudah makan maka tibalah saatnya untuk membayar. “Semuanya jadi 100 ribu, mas,” kata kasir sambil memberikan notanya dan— mau tidak mau—temen gue harus mengeluarkan uang dari kantong ajaibnya walau dengan perasaan berat hati berlinang air mata.

Kalau kita jumlahkan 70 ribu + 50 ribu +100 ribu sama dengan temen saya sudah mengeluarkan 220 ribu total. Mungkin bagi seorang yang bekerja, uang segitu tak berarti apa-ap. Tapi bagi temen gue yang pengangguran uang 220 ribu itu sangatlah berarti—bisa untuk beli rokok ketengan satu bulan, gaes. Wajar saja kemudian jika menjadi apa-apa—karena bagi temen gue yang uang jajannya masih disubsidi sama emak bapaknya, bukan sama pak presiden Jokowi loh ya!—itu adalah jumlah yang cukup besar.

Itu duit jatah gue satu tahun bulan bro, kata temen gue menceritakan dukanya setelah kencan pertamanya dengan pacar barunya. Keesokan harinya temen gue romantis—rokok makan gratis—lagi, gaes dan lebih memilih jomblo kembali.

Jadi intinya lu beruntung, mblooooo—setidaknya lu tak perlu mengalami kejadian tragis seperti yang menimpa temen gue itu. Soalnya kalau jomblo kan cukup malam Minggunya beli gorengan satu yang harga seribuan ditambah Marimas rasa jambu yang gopekan, berarti malem Minggunya cukup dengan mengeluarkan serebu maratus. wkwkwk
Yang kedua, dari segi kebebasan jomblo lebih leluasa—mau ngapain aja, nggak ada yang ngelarang. Lu pernah lihat temen lu nggak, yang mau ini, mau itu banyak sekali—udah kayak lagu Doraemon yhaaa—harus izin sama pacarnya dulu. Ngomong-ngomong, itu pacar apa nyokap lu, gaes.

Baca Juga:

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

Jangan Jatuh Cinta dengan Orang Kabupaten Semarang, Kamu Nggak Akan Kuat!

Belum lagi kalo temen gue ketahuan ngerokok sama pacarnya, diceramahin udah. Mending ceramahnya menyejukkan, kadang itu radikal, gaes—sambil nyubit perih gimana gitu, “Ayang, ngerokok itu nggak baik untuk kesehatan.” Kira-kira begitu isi ceramahnya sambil tangannya nyubit asyik gitu. Sesekali gue becandain temen gue yang lagi diceramahin sama pacarnya, “tuh denger kata Mamah. Ngerokok itu nggak baik—kalo sebatang mah, kalo sebungkus baru tambah paraaaaaah.” Ckckck—ketawa jahat.

Belum lagi harus bales chatnya sang pacar setiap saat, kalo telat balesnya satu menit ajah bilangnya, “kamu udah gak sayang lagi sama aku.” Helloooooo, seribet itukah pacaran? Itu pacaran apa mengingat Tuhan sih, gaes—harus setiap saat banget kayaknya. Sekali lagi, lu beruntung jadi jomblo, karena jomblo mah bebaaaas~
Tapi—tetap aja—jomblo mah selalu sendiri, selalu kesepian, walaupun dalam terlihat tegar dari luar, dalam hatinya mah kacau. wkwkwk

Terakhir diperbarui pada 18 Januari 2022 oleh

Tags: hubunganJombloPacaranputus cinta
Tri Fahad Lukman Hakim

Tri Fahad Lukman Hakim

ArtikelTerkait

Seni Mencintai Ala Erich Fromm yang Bagus buat Rujukan Yang-yangan terminal mojok.co

Soal Cinta Kita Semua Biadab

31 Mei 2019
Kasta Kentut dalam Hubungan Asmara

Kasta Kentut dalam Hubungan Asmara

31 Januari 2024
jomblo bahagia

Jomblo Lebih Bahagia, Setidaknya Itu Kata BPS

29 Juni 2019
PDKT Berujung Tidur Di Masjid. Kencan Amburadul #5 terminal mojok.co

PDKT Berujung Tidur Di Masjid. Kencan Amburadul #5

14 Februari 2021
Ngapain Nikah Muda kalau Hanya untuk Menghindari Zina terminal mojok.co

Nostalgia Pacaran di Koridor, Taman, dan Kantin Sekolah: Mana yang Lebih Nyaman?

3 Desember 2020
Kumpulan Alasan Cowok Cuma Jemput Cewek di Depan Gang Terminal Mojok

Kumpulan Alasan Cowok Cuma Jemput Cewek di Depan Gang

22 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.