Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bercilukba dengan Bilven, Si Bapak Arsip Nasional

N. Shalihin Damiri oleh N. Shalihin Damiri
2 Oktober 2019
A A
arsip

arsip

Share on FacebookShare on Twitter

Seperti saat senang membaca twit-twit Bude Sumiyati, saya juga suka ngakak membaca tweet Bilven Sandalista. Ia pandai sekali menyindir dan membalas twit politikus memakai narasi mereka sendiri. Ia mengingatkan orang lain dengan cara yang asyik sekaligus perih. Di tangan sakti Bilven, politikus tak berdaya.

Aku (merasa) mengenal Bilven terutama karena pepetannya pada Goenawan Mohammad (GM). Penulis Catatan Pinggir berjilid-jilid itu menjadi bulan-bulanan Bilven. Setiap kali GM ngetwit, seketika Bilven datang menamparnya. Pepetan Bilven kemudian melebar ke politikus PSI (Partai Solidaritas Indonesia).

Bilven termasuk pengguna Twitter yang murah hati. Setiap kali ada yang menyebut nama akunnya atau sekadar membalas twitnya, seketika ia akan me-retweet. Sebagai fakir pengikut, di-RT itu semacam mendapatkan berkah yang tak terkira, merasa diterima sebagai warga Twitter. Jarang-jarang, loh, ada yang mau me-retweet tweet remeh macam cilukbaaa atau siap kamerad.

Oh Bilven, kau penyelamat tweet-ku yang tak kunjung viral. Engkau juga yang dengan tangan terbuka mengikuti balik akunku. Engkau tak seperti kebanyakan selebtwit yang pengikutnya jutaan, tetapi mengikuti hanya puluhan akun. Engkau sungguh berbeda. Sempurna sudah statusku sebagai warga Twitter yang terhormat oleh karena kelemah lembutan hatimu.

Pertama mengikuti Bilven, pengikutnya baru ribuan saja. Kini sudah mencapai 15 ribu (data pengikut diambil pada tanggal 01 Oktober 2019) dan karenanya Bilven sudah layak dipanggil sebagai selebtwit. Namun ia termasuk selebtwit yang rendah hati. Kalau dalam bahasa anak pesantren, Bilven ini sudah layak disebut khumul. Terbukti, sejak awal jadi pengikutnya, avatar Bilven tak pernah berganti. Bahkan ia tak mengunggah swafoto.

Bagaimana Bilven bisa segera tenar padahal ia begitu khumul? Jawaban yang lumayan masuk akal adalah metode meritwit semua balasan dan sebutan orang. Metode ini lumayan mampu mendongkrak jumlah pengikut. Pemuja dan akun-akun fakir pengikut mulai banyak menyebut Bilven untuk kemudian mendapatkan bantuan RT. Bilven seakan tak ingin keren sendirian, ia juga mengangkat marwah jamaah At-Twitteriyah macam saya.

Si Bapak Arsip Nasional

Tak berlebihan jika Bilven disebut sebagai Bapak Arsip Nasional. Ia dengan rapi mengarsip hasil tangkap layar cuitan para politisi, utamanya keluarga besar PSI. Kini, seiring perkembangan situasi politik, hasil tangkap layar Bilven lumayan beragam. Tak hanya milik politisi, operasinya juga menyasar tweet para buzzer.

Baca Juga:

Dilema Mantan Aktivis yang Kini Jadi PNS: Ingin Ikut Demo, tapi Takut Karier Terancam 

Derita Lulusan Cumlaude S1 Informatika, Berharap Lulus Bisa Jadi Top Hacker Malah Nyasar Bekerja Menjadi Buzzer

Tangkap layar ini berperan sebagai barang bukti saat si tokoh pepetan mengalami amnesia. Sering terjadi politikus mengomentari suatu kejadian, kemudian Bilven datang membawa bukti tangkap layar masa lalu mereka yang bertolak belakang. Jika kebetulan ada akun penyebar hoax, maka Bilven akan melakukan OTT (Operasi Tangkap Twithoax). Sudah banyak korban OTT meski tidak semuanya jera dan tobat.

Kemampuan Bilven mengarsip tangkap layar patut diacungi jempol. Entah bagaimana ia bekerja, tetapi segalanya begitu rapi adanya. Aku harus angkat topi dalam hal ini. Ketelatenannya mengarsip, di kemudian hari semakin dimudahkan oleh laporan akun lain. Tiap ada politikus atau buzzeRp ngetwit, nama Bilven akan disebut untuk segera melakukan tugasnya dan dengan sigap Bilven merespon.

OTT terbarunya, saat demo terjadi di mana-mana, ialah twit perihal ambulan pembawa batu. Ia mengarsip twit empat akun berbeda dengan narasi yang sama. Arsip itu viral dan berhasil menggetarkan jagat Twitter. Selanjutnya, banyak akun yang meringankan tugas mulia Bilven. Mereka dengan suka rela melakukan OTT dan kemudian menyetorkannya pada Bilven atau sebaliknya, mereka melaporkan adanya tindak twit hoax, lalu Bilven melakukan OTT.

Apapun ocehan politikus dan buzzer tentang segala hal, jejak digital mereka sendiri jawabannya. Mereka harus malu oleh karena celotehan mereka sendiri. Untuk hal itulah, Bilven dengan segala kewibawaan dan kekalemannya, meluncurkan jargon keren agar siapa pun berhati-hati, JASMETAL (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Jejak Digital).

Jargon ini kemudian digaungkan. Saat orang-orang berkata Jasmetal, politikus atau siapa pun harus memasang kehati-hatian. Usaha Bilven dengan jargonnya ini patut diapresiasi meskipun nyatanya banyak sekali akun yang punya jejak digital hoax tapi belum diproses hukum. Mereka dengan tenang hanya meminta maaf, lalu kasus hoax selesai.

Akhiran, wahai Sandalista semua negeri, bersatulah! (*)

BACA JUGA Buzzer: Niatnya Ngejebak Tapi Malah Kebongkar atau tulisan N. Shalihin Damiri lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Oktober 2019 oleh

Tags: Aktivisarsip nasionalbapak arsip nasionalbilvenbilven sandalistabuzzerpolitisi
N. Shalihin Damiri

N. Shalihin Damiri

ArtikelTerkait

Jangan Jadi Peneliti di Indonesia

Jangan Jadi Peneliti di Indonesia

5 September 2022
sahabat nabi

Absurdnya Menyamakan Tokoh Politik dengan Sahabat Nabi

20 Mei 2020
Buggy Memang Pantas Jadi Yonko, dan Ini Alasannya dragon

Buggy sang Kaisar: Diam kayak Orang Bloon, Bergerak Mengungguli Dragon!

9 Agustus 2022
Akui Saja Kalian Kecanduan Judi Slot, Pake Ngaku Hobi Segala

Buzzer Capres VS Buzzer Judi Slot: Mana yang Lebih Menyebalkan?

30 Mei 2023
Dear Guru dan Dosen, Like Comment Tugas di Medsos Jangan Diajdikan Dasar Penilaian, dong! terminal mojok.co

Melihat Bagaimana Industri Buzzer Politik Bekerja

2 Oktober 2019
Pengalaman Jadi Buzzer Produk di Twitter dan Memahami Polanya terminal mojok.co

Pengalaman Jadi Buzzer Produk Sukses di Twitter

4 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.