Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Belajar Digital Marketing dari Blunder Holywings: Viral Bukan Berarti Cuan

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
28 Juni 2022
A A
Belajar Digital Marketing dari Blunder Holywings: Viral Bukan Berarti Cuan

Belajar Digital Marketing dari Blunder Holywings: Viral Bukan Berarti Cuan (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bicara digital marketing, berarti bicara (((viralitas))) sebuah konten. Banyak jalan yang ditempuh agar sebuah konten bisa viral. Dari teriak-teriak ala Windah Basundara dan Kimi Hime, sampai menabrakkan diri ke truk ala bocil kematian. Tapi, viral saja tidak cukup untuk marketing. Dan tim digital marketing Holywings gagal memahaminya.

Tentang kegagalan tersebut, saya sepakat dengan artikel “Alasan Bad Publicity is Still Publicity Tidak Lagi Berlaku Buat Holywings” oleh Mas Prabu Haryo Pamungkas. Dan kali ini saya ingin membahas tentang kegoblokan strategi digital marketing Holywings tersebut. Ngomong-ngomong, artikel Mas Prabu dilengkapi oleh artikel Prabu Yudianto. Coincidence? I think not.

Kasus promo minol gratis untuk mereka yang bernama Muhammad dan Maria oleh Holywings memang viral. Setelah seabrek kasus dan kekonyolan adu tinju, Holywings kembali dibicarakan warganet. Bahkan sempat jadi trending di Twitter. Bravo bagi tim digital marketing Holywings yang sukses membuat bisnis mereka jadi viral.

Tapi, apakah viralnya Holywings adalah strategi digital marketing yang tepat? Saya pikir tidak. Mungkin boleh saya sebut goblok jika tidak keberatan. Karena memang strategi digital marketing kali ini jauh lebih goblok daripada promo vaksin untuk member Holywings.

Bicara konten viral, umumnya kita bicara teori STEPPS oleh Jonah Berger. STEPPS adalah singkatan dari social currency, triggers, emotion, public, practical values, dan story. Untuk membuat sebuah konten menjadi viral, minimal konten tersebut mencakup satu dari 6 poin di atas. Sebenarnya penjelasan 6 poin tadi panjang. Tapi, mari saya ringkas sebagai berikut:

Social currency adalah kesamaan nilai social. Misal konten tentang kota atau hobi tertentu. Triggers erat dengan penggunaan jargon dan sesuatu yang memicu sebuah memori, misal SMK BISA atau Kerja (3 kali). Emotion berarti konten yang memicu emosi baik sedih senang dan sebagainya. Public berarti bicara nilai yang dilihat dan diingat masyarakat dari sebuah brand. Practical value adalah nilai praktis dari sebuah konten, misal cara membuat nugget rebus. Terakhir adalah story yang cenderung bercerita sesuatu yang menarik, misal keengganan punya mantu tukang bakso.

Sekarang kembali ke Holywings. Mungkin promo minol gratis untuk Muhammad dan Maria menggunakan poin social currency. Jadi orang yang bernama Muhammad dan Maria merasa promo Holywings relate dengan mereka. Mungkin juga poin public yang menunjukkan Holywings banyak gratisan. Tapi, yang jelas terlihat adalah poin emotion, di mana muncul kemarahan warganet.

Secara viralitas, Holywings sudah sukses. Tapi, apakah viral ini positif untuk strategi marketing mereka? Wo ya jelas tidak. Holywings sebagai bisnis club malam tidak butuh kebencian dan amarah warganet. Malah harus menghindari itu. Bagaimanapun, bisnis yang dijalankan Holywings memiliki target market masyarakat yang rela membuang jutaan rupiah untuk berpesta dan bersuka cita.

Baca Juga:

Sisi Gelap Tebus Murah Indomaret: Bukannya Lebih Hemat, Pembeli Malah Makin Boros

5 Cara Cerdas Belanja di Indomaret Biar Dapat Banyak Promo

Secara branding, kita melihat Holywings sebagai tempat party yang menyediakan kenyamanan serta keceriaan. Positioning mereka adalah masyarakat menengah ke atas yang butuh hiburan waktu malam. Dari branding dan positioning ini, Holywings tidak perlu dipandang sebagai bisnis yang terkait isu sensitif. Apalagi isu agama yang jelas tidak sejalan dengan pesta alkohol Holywings.

Dipandang sebagai penista agama jelas tidak menguntungkan Holywings. Mungkin tidak serta merta membuat pelanggan pergi, tapi juga tidak meningkatkan brand image Holywings sesuai branding dan positioning mereka. Apalagi dengan demografis Indonesia yang mayoritas masih kuat memegang urusan religi.

Berkasus akibat konten juga tidak menguntungkan Holywings. Apalagi ketika ingin dilirik investor atau venture capital. Perusahaan yang berkasus tidak sehat sebagai ladang investasi. Tentu investor lebih takut untuk menanam modal pada usaha yang rentan digrebek ormas karena ulah usaha itu sendiri.

Jangan lupa, segala strategi marketing bertujuan untuk pertumbuhan bisnis. Baik konvensional maupun digital. Jika strategi yang dijalankan tidak berdampak pada pertumbuhan bisnis, harus dikaji ulang. Apalagi jika menjatuhkan brand image, harus dirombak!

Lalu apa tujuan strategi marketing Holywings ini? Jika hanya ingin viral, saya akan tegas mengatakan kalau itu goblok. Viral dengan membangun image negatif sebuah bisnis hiburan tidak akan berdampak positif. Kecuali bisnis Anda adalah jadi buzzer, mungkin masih akan dilirik pelanggan. 

Yah saya paham, bisnis yang dijalankan Holywings memang berseberangan dengan prinsip agama di Indonesia. Kecuali Indonesia menyembah Bacchus si dewa pesta dan wine. Tapi untuk apa menyenggol prinsip yang jelas bisa membuat bisnis Holywings digrebek ormas? Ya goblok namanya!

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kasus Holywings dan 3 Tips Menghadapi Atasan yang Cuci Tangan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Juni 2022 oleh

Tags: digital marketingHolywingspenistaan agamapromoviral
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

KKN di Desa Penari

KKN di Desa Penari Versi Ketiga

29 Agustus 2019
#instagramdarkmode

Emang Ada Apa Sih dengan #InstagramDarkMode?

14 Oktober 2019
wali kota depok

Sungguh, Wali Kota Depok Adalah Teladan Bagi Semua Bupati Se-Flores

30 Juli 2019
Makanan Viral TikTok yang Sebaiknya Nggak Usah Dibeli

Makanan Viral di TikTok yang Sebaiknya Nggak Usah Dimakan

12 Oktober 2023
viral jalur hujat mojok

Viral Jalur Hujat: Kita Makin Marah, Mereka Makin Sumringah

6 November 2020
faceapp

Tren “Wajah Tua” FaceApp, Menjadi Tua Kok Bangga?

22 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.