Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Cara Bekasi Mempertahankan Eksistensi Sebagai Top of Mind Bahan Ledekan di Jabodetabek

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
26 Juli 2022
A A
Cara Bekasi Mempertahankan Eksistensi Sebagai Top of Mind Bahan Ledekan di Jabodetabek. (Unsplash.com)

Cara Bekasi Mempertahankan Eksistensi Sebagai Top of Mind Bahan Ledekan di Jabodetabek. (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sekarang ini, Bekasi kehilangan statusnya sebagai sebuah daerah, yang menjadi Top of Mind, bahan ledekan bagi warga Jabodetabek dan sekitarnya. Gelar bergengsi itu sudah direbut oleh Kota Depok melalui kelakuan unik pemerintah dan para warganya. 

Nah, “untungnya” Bekasi sadar akan kemerosotan status ini. Seakan-akan kota ini nggak mau singgasana bahan ledekan di Jabodetabek digeser Depok. Sebagai respons, hampir setiap hari, ada saja berita-berita unik, untuk nggak menyebutnya aneh. Apa saja itu?

#1 Dua kepala daerahnya diciduk KPK

Sebenarnya bukan hanya Bekasi yang namanya digunakan untuk kota dan kabupaten. Ada beberapa daerah lain seperti Semarang, Pekalongan, Bogor dan lain sebagainya, yang namanya digunakan untuk kota dan kabupaten. Akan tetapi, nggak ada yang lebih kompak ketimbang walikota dan bupati Bekasi.

Pasalnya, kedua pemimpin daerah tersebut sama-sama diciduk oleh KPK dalam selang waktu nggak sampai empat tahun. Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin, diciduk KPK karena persoalan suap perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang pada akhir 2018. Selang empat tahun kemudian, di awal tahun ini, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, diciduk KPK juga karena suap pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.

Jika ada award bagi daerah dengan tingkat kekompakan pemimpin daerahnya dalam kasus suap, mungkin Bekasi dapat memenangi award tersebut.

#2 Kasus pocong di Cikarang

Masih segar dalam ingatan soal kasus hoaks babi ngepet di Depok tahun lalu. Seolah nggak ingin kalah dengan hoaks babi ngepet yang dilakukan oleh oknum warga Depok, di Kabupaten Bekasi, tepatnya Cikarang Timur, ada pula cerita mistis lain yang nggak kalah konyol.

Di sana, konon terjadi teror hantu jumping candy alias pocong. Isu kemunculan pocong ini cukup menggemparkan warga desa di Kecamatan Cikarang Timur. Polsek Cikarang Timur sampai harus menyelidiki kasus teror pocong ini. Akhirnya polisi mendapatkan kesimpulan bahwa kasus ini ternyata hoaks, sama seperti kasus babi ngepet di Depok.

#3 Dewa matahari berasal dari Bekasi

Sebenarnya, kasus ini nggak terjadi di Bekasi dan sekitarnya tapi terjadi di daerah Lebak, Banten. Ada seorang pria yang bernama Natrom asal Bekasi telah mengklaim dirinya adalah dewa matahari. Konon katanya, si dewa matahari ini telah memiliki pengikut dan para pengikutnya ini dilarang untuk salat. Dia diduga sebagai penyebar aliran atau ajaran sesat.

Baca Juga:

Hampir Setahun Proyek Galian di Kaliabang Bekasi Belum Beres, Cari Fosil Dinosaurus?

Depok Semarang Ruwet, tapi Masih Bisa Dimaafkan, Tidak Seperti Depok di Daerah Lain

Berkat adanya kasus ini, akhirnya saya menemukan jawaban dari pertanyaan kenapa Bekasi hawanya the hot is not public. Lha wong, dewa matahari saja asalnya dari Bekasi, gimana nggak panas.

#4 Pembangunan Kabupaten Bekasi yang ngadi-ngadi

Akhir 2020 yang lalu, netizen sempat dihebohkan dengan pembangunan infrastruktur sekolah yang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi. Pasalnya, Pemkab menggelontorkan dana sebesar 98 miliar hanya untuk membangun toilet di 488 sekolah. Jika dirata-rata, setiap toilet sekolah memerlukan biaya sekitar Rp198,5 juta.

Nominal yang sangat-sangat besar, jika hanya digunakan untuk toilet sekolah saja. Andai dana sebesar Rp198,5 juta itu diberikan kepada pengembang rumah subsidi. Mungkin dana tersebut bisa digunakan untuk membangun satu atau dua rumah subsidi.

#5 Pengadaan kandang kambing senilai 2 miliar

Mungkin salah satu syarat menjadi top of mind daerah bahan ledekan oleh warga Jabodetabek adalah memiliki pemerintah daerah yang kelakuannya unik seperti halnya Bekasi dan Depok. Seperti nggak pengin kalah dengan pembangunan ngadi-ngadi yang dilakukan oleh Pemkab, Pemkot Bekasi melakukan hal yang kurang lebih mirip. Tahun ini, mereka menganggarkan pengadaan kandang kambing dengan biaya sampai Rp2 miliar untuk 11 kecamatan.

Pemikiran dari Pemkot ini memang benar-benar out of the box. Meskipun daerahnya sangat jauh dari kata cocok untuk digunakan sebagai tempat pengembangan usaha peternakan. Tapi, pemerintahnya tetap mendorong masyarakatnya untuk ternak kambing, suatu kebijakan yang luar biasa, Rispek banget dah!

Begitulah berita-berita yang sepertinya memang di-setting untuk ada, agar Bekasi tetap mempertahankan diri sebagai top of mind daerah bahan ledekan bagi warga Jabodetabek. Untungnya, eksistensi Bekasi cukup tertutupi oleh kelakuan daerah lain di Jabodetabek seperti pemerintah dan warga Depok serta para pemuda Citayam yang menguasai Sudirman.

Penulis: Ahmad Arief Widodo

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Ujian Mental di Jalanan Kota Bekasi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Juli 2022 oleh

Tags: bekasidepokjabodetabek
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Depok Semakin Berantakan, Tanda Pembangunan Salah Arah? (Unsplash) bogor

Membayangkan Apa yang Terjadi Jika Depok Tidak Memisahkan Diri dari Bogor

7 Maret 2025
Senja Kala Warung Ucok, Toko Kelontong Masa Kecil yang Kalah Saing dengan Warung Madura (Mojok.co)

Perlahan tapi Pasti, Warung Madura Menggeser Warung Ucok

1 Mei 2024
Sisi Terang Bekasi yang Tak Disadari Banyak Orang

Sisi Terang Bekasi yang Tak Disadari Banyak Orang, Saya Tulis biar Bekasi Nggak Dibully Terus

30 April 2025
Depok dan Jombang, Dua Daerah Terpisah Jarak, tapi Disatukan oleh Keanehan  

Depok dan Jombang, Dua Daerah Terpisah Jarak, tapi Disatukan oleh Keanehan  

5 Oktober 2025
5 Alasan Cikarang Lebih Terkenal dari (Kabupaten) Bekasi Terminal Mojok UMK

4 Alasan Orang Bekasi Merantau padahal UMK-nya Besar

4 Desember 2022
Dari Bandung ke Bekasi Cuma Modal Rp15 Ribu, Naik Apa Terminal Mojok

Dari Bandung ke Bekasi Cuma Modal Rp15 Ribu, Naik Apa?

17 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.