Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bedono Demak, Desa Potensial yang Bernasib Sial karena Nggak Diurus dengan Benar 

Ahmad Nadlif oleh Ahmad Nadlif
25 Juli 2024
A A
Bedono Demak, Desa Potensial yang Bernasib Sial karena Nggak Diurus dengan Benar Mojok.co

Bedono Demak, Desa Potensial yang Bernasib Sial karena Nggak Diurus dengan Benar  (jadesta.kemenparekraf.go.id)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, rumah kami kedatangan tamu dari Desa Bedono Demak. Tamu tersebut merupakan teman lama bapak dan ibu saya yang notabene sama-sama asli “wong Bedono”. Karena dirasa spesial, bapak kemudian mengenalkan saya dengan beberapa tamu. Ternyata, salah satu di antaranya merupakan dosen Fakultas Ekonomi Undip. 

Kami meriung dan membicarakan banyak hal terutama yang berkaitan dengan Desa Bedono. Tentu, banyak yang prihatin atas apa yang terjadi di sana. Mulai dari tenggelamnya beberapa desa, banjir rob yang setiap hari melanda hingga kondisi jalan yang amburadul. Semuanya lekat dengan kegetiran dan kesialan. Akhirnya, saya memberanikan diri untuk bertanya gini, kalau memang sudah sedemikian buruk kondisinya, adakah potensi di Desa Bedono yang bisa mengangkat perekonomian warga sekitar?

Nggak disangka-sangka, pertanyaan tersebut ternyata mendapatkan jawaban yang antusias. Banyak dari mereka yang kemudian menyampaikan uneg-uneg masing-masing. Terlihat bahwa dosen Undip itulah yang paling vokal. Setidaknya ada tiga hal potensial yang sebenarnya bisa mengangkat perekonomian warga Desa Bedono Demak:

#1 Wisata religi makam Mbah Mudzakir

Semua tentu setuju kalau hingga kini, salah satu penopang perekonomian warga Desa Bedono adalah makam Mbah Mudzakir. Makam ini terletak di Dukuh Tambaksari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Lokasi makam tersebut berada di tengah laut, sehingga peziarah bisa mencapai makam tersebut dengan dua jalur yakni lewat jembatan setapak dari kayu atau menyewa perahu. Jika para peziarah mau menyewa perahu, tentu hal ini akan sangat membantu perekonomian nelayan sekitar.

Selain itu, para pedagang yang berjualan di area makam juga akan sangat terbantu dengan datangnya ratusan peziarah setiap harinya. Sebab, dengan hal itu, otomatis dagangannya bisa laris. Berdasarkan hal itu, jika kawasan makam mbah Mudzakir ini bisa dimaksimalkan, bukan tidak mungkin, hal ini dapat mengangkat perekonomian warga Demak secara perlahan.

Namun sayangnya, progres pengembangan area makam nggak pernah terjadi. Malahan beberapa waktu lalu, di grup Facebook Warga Demak, ada kabar menggemparkan bahwa tarif parkir makam mbah Mudzakir untuk satu bus mencapai Rp 200.000. Harga yang terlalui mahal dan akhirnya banyak yang kurang tertarik mengunjungi tempat ini. 

Nggak hanya berhenti di situ, kalau kita jalan kaki ke area makam, kita akan melihat bahwa ternyata banyak jembatan bambu yang sudah mleyot, tentu hal ini akan membahayakan para peziarah. Seharusnya, persoalan-persoalan beginian harus segera dievaluasi dan dibenahi agar para peziarah juga nyaman saat ke sana. Sebab potensinya sangat besar.    

#2 Wisata tracking mangrove

Tempat lain yang bisa dikatakan potensial di Desa Bedono adalah wisata tracking mangrove. Setidaknya, Desa Bedono punya dua tempat yang telah dibangun track untuk wisata di sekitar mangrove yakni Dukuh Bedono dan Dukuh Tambaksari, Desa Bedono.

Baca Juga:

Nestapa para Pelaju Semarang-Demak, Tiap Hari Cemas karena Banjir Rob Sayung Demak Semakin Mengerikan

Nelangsa Jadi Warga Perbatasan: Dianggap Demak, Nyatanya Lebih Akrab dengan Jepara

Akan tetapi, kondisi kedua track tersebut kini  mengenaskan karena nihilnya renovasi dan minim perawatan. Jadi begini, tracking mangrove yang ada di dukuh Bedono itu berlokasi di dekat rumah simbah saya. Saya hafal betul kondisinya sekarang bagaimana. Terakhir saya ke sana, akses jembatan di track tersebut sudah pada roboh. Banyak spot foto yang sudah rapuh. Sekarang, tracking mangrove sudah nggak buka sebagai objek wisata, melainkan hanya dibuat tempat mancing oleh warga sekitar.

Rute tracking mangrove yang kedua berada di Dukuh Tambaksari, Desa Bedono. Memang masih dibuka untuk wisata, tapi jujur saja kondisinya sangat mengkhawatirkan. Salah seorang kenalan saya yang sering ke sana mengatakan, akses track di kawasan wisata mangrove Tambaksari minim perawatan. Banyak rute yang rusak dan licin, pengunjung mesti ekstra hati-hati.

Sebenarnya wisata ini sangat potensial, tapi ya itu, sayangnya nggak ada pihak yang mau benar-benar mengurusnya. 

#3 Makanan khas Desa Bedono Demak

Hal potensial lain yang seharusnya bisa dikembangkan di desa ini adalah makanan khas. Bagi yang belum tahu, Desa Bedono sebenarnya identik dengan dua makanan, yakni gimbal urang dan kue tiram. Gimbal urang sebenarnya mirip dengan kerupuk udang. Bahan dasarnya dari udang rebon, tepung beras, tepung kanji, dan bahan-bahan lainnya. Rasanya gurih dan cocok dibuat lauk saat makan. 

Sementara itu, kue tiram nggak kalah unik. Sejauh pengetahuan dan pengalaman saya, makanan ini hanya bisa dijumpai di Bedono. Bentuknya seperti kue mangkok dikombinasikan dengan toping tumisan tiram. Rasanya enak, di mana kue mangkok yang renyah dan nggak terlalu manis, pas banget dipadungan dengan tumis tiram yang gurih dan sedikit pedas. Intinya, makanan ini cocok banget jadi cemilan.

Dua makanan itu memang kurang dikenal secara luas, bahkan di Kabupaten Demak sendiri. Mungkin salah satu sebabnya karena Desa Bedono nggak pernah mempromosikan kulinernya. Padahal kalau dipikir-pikir, potensi ekonominya sangat besar lho. Bisa saja kan, misalnya dua kuliner unik ini dijadikan oleh-oleh khas dari Desa Bedono. Justru malah bisa jadi trademark tersendiri nantinya seperti jenang kudus, lumpia semarang dsb. Penjualannya bisa dilakukan di kawasan area makam mbah Mudzakir atau tempat wisata tracking mangrove. Yakin deh, kalau sudah begitu, nama Bedono akan mudah dikenal luas.

Itulah setidaknya tiga hal yang memiliki potensi besar untuk dapat mengangkat perekonomian warga Desa Bedono Sayung Demak. Sayangnya, hal-hal tersebut malah nggak pernah disorot atau justru diabaikan. Padahal, jika bisa dikembangkan dan dimaksimalkan, bukan tidak mungkin desa Bedono bisa punya strata perekonomian yang stabil.  

Penulis: Ahmad Nadlif
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Babakan Ciparay, Kecamatan Jahanam di Kota Bandung yang Bakal Menguji Kesabaran Kalian

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Juli 2024 oleh

Tags: Bedono DemakdemakDesa Bedonokuliner bedonomakam Mbah Mudzakirtracking mangrovewisata Demak
Ahmad Nadlif

Ahmad Nadlif

Mas-mas jawa biasa.

ArtikelTerkait

Orang Demak Culture Shock ketika Merantau ke Jogja, Ternyata Jogja Nggak Sempurna Mojok.co

Orang Demak Culture Shock ketika Merantau ke Jogja, Ternyata Jogja Nggak Sesempurna Itu

2 Mei 2024
Jalan Demak-Purwodadi Bikin Kesal, Pengendara Harus Ekstra Sabar Lewat Sini

Jalan Demak-Purwodadi Bikin Kesal, Pengendara Harus Ekstra Sabar Lewat Sini

24 Februari 2024
Jalan Semarang-Demak, Jalan Paling Bikin Emosi di Jawa Tengah

Jalan Semarang-Demak, Jalan Paling Bikin Emosi di Jawa Tengah

15 September 2023
Bukit Puteran, Sebaik-baiknya Tempat Menyaksikan Romantisnya Kudus kabupaten kudus DEMAK

Sebagai Warga Demak, Saya Paling Iri Melihat Superioritas Kabupaten Kudus, kok Bisa Semegah Itu

29 Juli 2024
Jalan Demak-Welahan Lebih Menyiksa Pengendara daripada Jalan Pantura Demak

Jalan Demak-Welahan Lebih Menyiksa Pengendara daripada Jalan Pantura Demak

5 Juli 2023
Mranggen, Kecamatan di Ujung Barat Demak yang Lebih Kota dari Ibu Kota Demak Sendiri

Mranggen, Kecamatan di Ujung Barat Demak yang Lebih Kota dari Ibu Kota Demak Sendiri

7 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.