Harga becak motor nggak bersahabat, mending naik taksi aja
Sepanjang perjalanan dari stasiun ke Pelabuhan Ujung saya santai saja, duduk manis di becak motor sambil menikmati pemandangan sekitar. Akhirnya saya tiba di pelabuhan. Saat tiba saatnya membayar, saya begitu terkejut karena tukang becak menolak saya beri uang Rp30.000. Kurang katanya, saya harus membayar Rp40.000 katanya.
Sejujurnya saya tidak memahami patokan tarif becak motor yang digunakan. Apakah harga segitu memang wajar untuk jarak kurang lebih 7 km? Atau memang saya sedang sial saja sehingga dikenai harga lebih mahal. Entahlah, yang jelas apa yang saya bayarkan pada waktu sangat mahal.
Setelah saya bandingkan, dengan harga segitu saya bisa duduk nyaman naik taksi. Pilihan transportasi lain, saya bisa memesan ojek mahasiswa dan duduk manis diantar sampai ke kos. Semua itu bisa saya peroleh dengan sekitar harga Rp50.000. Jauh lebih hemat.
Saya memang kecewa, tapi ya sudah lah, namanya juga nasi sudah menjadi bubur. Setidaknya setelah pengalaman itu saya jadi tahu kalau harga becak motor nggak ramah di kantong. Lain waktu, saya nggak akan lagi menggunakan jasanya lagi.
Penulis: Sugiati
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Surabaya Jadi Ibu Kota Provinsi Madura Adalah Ide Paling Sesat
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.