Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Beberapa Tren Gaya Hidup Kekinian yang Patut Kita Tiru

Atanasius Rony Fernandez oleh Atanasius Rony Fernandez
17 Juli 2019
A A
gaya hidup

gaya hidup

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa gaya hidup positif yang menjadi tren belakangan ini di kalangan anak muda sangat patut kita tiru. Gaya hidup itu muncul atas kesadaran bersama tentang berbagai masalah di kehidupan. Kemudian tersebar secara masif di kalangan anak muda melalui media sosial dan lingkaran pertemanan, lantas menjadi gerakan bersama yang positif.

Saya bisa menyebutkan beberapa kebiasaan itu, yaitu kegemaran membaca atau ketertarikan pada literasi, kepedulian pada lingkungan, dan kebiasaan berolahraga. Tiga hal itu yang saya lihat tumbuh dan menjadikannya sebagai tren gaya hidup.

Bisa dilihat beberapa tahun belakangan ini komunitas literasi yang digawangi para anak muda tumbuh subur di berbagai daerah. Mereka mengadakan acara baca buku bersama, dan menggelar lapak membaca di taman untuk menyebarkan virus literasi. Juga mengadakan diskusi buku atau tema yang berkaitan dengan dunia literasi di kafe-kafe yang dekorasinya enak dilihat atau instagramable. Juga tak jarang membuat acara charity atau amal dengan konsep literasi, bisa dalam bentuk menyumbangkan buku ke desa-desa, membawakan buku bacaan ke daerah pelosok, dan bentuk kegiatan amal lainnya.

Berbagai aktivitas literasi itu diposting ke berbagai media sosial milik personal-personal dari komunitas literasi itu. Sering kali berbagai acara dibuat dengan tampilan segar dan khas anak muda banget.

Tren peduli pada lingkungan juga mencuat belakangan ini. Kondisi tersebut bisa jadi muncul karena mulai berkurangnya daya dukung alam dan ancaman perubahan iklim. Anak-anak muda sebagai agen perubahan muncul dengan ide-ide segar tentang gerakan kepedulian pada lingkungan.

Bank-bank sampah yang dimotori komunitas kreatif bermunculan. Komunitas kreatif peduli lingkungan itu menggelar berbagai kegiatan yang mengajak masyarakat lainnya semakin peka pada alam dan kebersihan lingkungan. Seperti gerakan membuat ekobrik, di mana sampah plastik dimasukkan ke dalam botol. Botol berisi sampah plastik itu bisa disusun untuk dijadikan bentuk lain yang bermanfaat. Atau ajakan untuk mulai memilah jenis sampah. Aktivitas positif itu tersampaikan secara luas melalui media sosial.

Selain itu, salah satu aktivitas yang menjadi tren adalah kampanye budaya beberes sampah sisa makanan sendiri di restoran atau bioskop. Atas nama kepedulian kepada kebersihan yang dimulai dari diri sendiri, gerakan itu mendapatkan dukungan dari banyak masyarakat, meskipun ada juga pihak yang kontra. Namun dengan pro kontra itu, kampanya beberes sampah sisa makanan sendiri kian meluas, dan mendapatkan dukungan dari berbagai restoran cepat saji.

Kebiasaan berolahraga juga tumbuh menjadi tren positif yang menarik banyak orang. Komunitas-komunitas yang dimotori anak muda melakukan kegiatan olahraga bersama, mulai dari komunitas lari, bersepeda, fitness, workout, dan berbagai olahraga lainnya. Berbagai aktivitas mereka tak lupa diabadikan dan disebarkan di berbagai media sosial.

Baca Juga:

Kredit Mobil Banyak Ruginya, apalagi untuk Gengsi, Jelas Bikin Hidupmu Hancur!

Anggota DPR, Profesi yang Paling Cocok dan Sesuai dengan Gaya Hidup Gen Z

Satu kesamaan dari ketiga kebiasaan positif itu, yaitu para anak muda menyebarkannya melalui akun media sosial milik mereka atau komunitas mereka. Tren positif itu tersebar dan menginspirasi banyak orang lainnya. Akhirnya gerakan serupa terus meluas ke berbagai daerah dan juga berbagai lapisan masyarakat.

Tren positif ini mestinya menjadi inspirasi bersama bagi kita. Tren yang meluas melalui media sosial juga menandakan bahwa media sosial tidak selamanya memberikan efek buruk bagi anak muda. Saya memiliki teman yang bobot tubuhnya sudah melewati angka ideal. Kemudian ia berkenalan dengan komunitas lari dan ikut aktif pada kegiatan lari di komunitas itu atau pun secara pribadi. Setelah beberapa lama, bobot tubuh teman saya itu kembali mendekati angka ideal.

Ketika saya makan di salah satu restoran cepat saji—yang  menayangkan video tentang kampanye beberes sampah sisa makanan sendiri non-stop tanpa jeda, banyak orang yang mengangkat nampan makanan mereka dan menaruh sisa makanan ke tempat sampah yang disediakan restoran itu.

Acara literasi yang dikemas segar juga mulai tumbuh dan sering kali terlaksana di kota tempat saya tinggal dalam kurung waktu beberapa tahun belakang. Anak-anak dan remaja banyak yang datang membaca buku di lapak-lapak perpustakaan jalanan atau perpustakaan mandiri yang digerakkan anak-anak muda kreatif.

Sebuah pemandangan yang indah untuk kita lihat dan ikuti. Gerakan-gerakan positif itu, di luar pro kontranya tentu harus diapresiasi bersama. Kita bisa meniru atau mengambil inspirasi dari hal positif yang dikerjakan dan disebar melalui media sosial. Pernyataan  yang mengatakan bahwa media sosial membawa kita menjauh dari kehidupan nyata ternyata tidak selalu seperti itu. Kegiatan positif bisa tetap dilakukan dan terinspirasi dari berbagai unggahan di media sosial.

Bisa melakukan hal-hal baik tentu saja akan memberikan dampak positif bagi kehidupan bersama secara berkelanjutan. Apalagi kalau kita bisa eksis mengampanyekan melalui media sosial. Berbuat baik sekaligus menginspirasi, tentu patut ditiru.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: budaya beberesGaya Hiduppeduli lingkungantren kekinian
Atanasius Rony Fernandez

Atanasius Rony Fernandez

ArtikelTerkait

Mencari UI/UX Paling User Friendly di Aplikasi Belanja Online terminal mojok.co

Mencari UI/UX Paling User Friendly di Aplikasi Belanja Online

9 Juni 2021
Kehidupan SD di Jepang Versi Nobita Itu Bukan Mitos, 6 Hal Ini Buktinya terminal mojok

Kehidupan SD di Jepang Versi Nobita Itu Bukan Mitos, 6 Hal Ini Buktinya

8 Juli 2021
makan bubur

Hai Para Pemakan Bubur Diaduk, Bertobatlah

19 Juli 2019
kecanduan game

Orang-Orang yang “Mati” Karena Kecanduan Game

25 Juni 2019
pasar tradisional

Pasar Tradisional dengan Segala Keunikan Transaksi dan Interaksinya

24 Juni 2019

Hidup di Jepang dan Korea Selatan Itu Monoton dan Nggak Bikin Namaste

19 September 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.