• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bayern Munchen vs PSG: Efektivitas Taktik Pochettino dan Buruknya Finishing Bayern

Muhammad Arif N Hafidz oleh Muhammad Arif N Hafidz
8 April 2021
A A
Bayern Munchen Memakukan Paku Terakhir di ‘Peti Mati’ Barcelona 8-2! MOJOK.CO

Bayern Memakukan Paku Terakhir di ‘Peti Mati’ Barcelona 8-2! MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Tujuh bulan berlalu sejak final UCL yang mempertemukan Bayern Munchen vs PSG, kali ini kedua tim bertemu lagi di babak delapan besar UCL musim 2020/2021. Bayern yang bermain sebagai tuan rumah harus takluk dengan skor tipis 2-3 di akhir laga. Hasil buruk yang memutus rantai tak pernah kalah milik Die Roten.

Gol cepat dari Kylian Mbappe pada menit ketiga memanfaatkan assist Neymar jadi penentu jalannya pertandingan di leg pertama babak delapan besar UCL musim 2020/2021. Pergerakan Mbappe dalam melakukan dummy run untuk menarik Sule dan memberi Neymar ruang untuk lakukan dribble ke tengah yang berujung assist merupakan kombinasi bagus dari keduanya. Kedewasaan Neymar dalam pengambilan keputusan di momen ini patut diapresiasi.

Efektifnya peran Mbappe sebagai striker tunggal di depan jadi pembeda antara kedua tim. Berbeda dengan Bayern yang harus kehilangan Lewandowski di lini serang. Perannya sebagai seorang complete forward sangat dibutuhkan ketika Bayern lakukan skema serangan dalam posisi apapun. Di match ini kita bisa lihat bahwa Choupo-Moting yang diplot sebagai penggantinya kurang maksimal dalam menjalankan peran ini.

Dari total 31 shot dengan 12 tendangan mengarah ke gawang dan hanya berbuah dua gol jadi bukti bahwa Bayern sangat bergantung pada Lewandowski dalam urusan cetak gol. Dikutip dari website klub Bayern Munchen, musim ini di seluruh kompetisi dari total 39 match, Lewandowski jadi penyumbang gol terbanyak dengan total 40 gol dari total 116 gol yang dicetak Bayern.

Statistik expected gol atau statistik peluang sebuah tembakan menjadi gol milik Lewandowski tercatat paling tinggi di antara pemain Bayern Munchen yang lain yakni sebesar 29,6 atau 1,02 per 90 menit. Laga semalam harus jadi bahan koreksi Hans Flick jika ingin mengejar defisit dua gol, ia harus menjadikan timnya lebih klinis bahkan tanpa Lewy sekalipun.

Kehilangan pemantul, finisher, pembuka ruang serta striker dengan fisik ideal untuk duel memang sangat berpengaruh dalam skema taktikal Hans Flick. Mentoknya performa Bayern juga karena kurang klinisnya Choupo-Moting yang nggak berperan sebaik Lewandowski. Muller jelas kurang nyaman sebagai false nine, tapi di satu sisi kehilangan Lewandowski memang jadi masalah berat yang nggak bisa diatasi oleh Flick.

Dari seluruh peluang yang tercipta, ketika buntu Bayern Munchen nggak punya variasi build up yang lebih variatif seperti saat Lewy bermain. Melawan tim dengan blok rendah seperti yang diterapkan PSG di match ini, direct build up nggak bisa dilakukan Bayern seperti di match lain. Pun, lagi-lagi penyelesaian akhir Bayern sangat buruk ketika open play.

Opsi ketika harus bongkar pertahanan lawan jadi terbatas, kemampuan crossing yang baik dari Kimmich maupun dari sisi sayap saat harus lawan tim yang menumpuk pemain di dalam kotak penalti seperti PSG semalam jadi sia-sia. Skema set piece ataupun possession jadi satu-satunya cara yang digunakan Bayern di match ini. Tapi, lagi-lagi kehilangan Lewandowski di match ini sungguh kentara.

Selain kurang klinis di depan, lini belakang Bayern juga bermasalah karena lakukan beberapa kesalahan. Backline yang tinggi dan buruknya permainan individu dan koordinasi kuartet bek Bayern jadi satu masalah lain ketika harus hadapi tim dengan direct build up seperti PSG. Backline tinggi ini mempermudah lawan untuk eksploitasi ruang. Backline tinggi ini jadi ruang yang sangat nyaman untuk dibongkar apalagi dengan pemain dengan teknik tinggi, speed, dan naluri gol tinggi seperti Mbappe.

Efektivitas PSG dengan counter attacknya harus diakui sangat baik di match ini. Enam shot yang berbuah tiga gol memberi validasi bahwa taktik Pochettino ini efektif dan klinis.

Dari keseluruhan permainan, pergerakan tanpa bola, serta kecepatan Mbappe benar-benar memberi perbedaan di antara kedua tim. Kesalahan passing yang kerap dilakukan pemain PSG pun dibayar tuntas dengan efektifnya lini depan mereka dengan berhasil membawa keuntungan gol away. Kurang efektifnya lini serang Bayern dalam memanfaatkan beberapa momen kesalahan pemain belakang PSG jadi pembeda, pun penampilan buruk bek Bayern juga jadi masalah lain dari Flick yang harus segera diatasi. Tak lupa permainan baik dari Keylor Navas di match ini harus diapresiasi yang berhasil melakukan sepuluh kali menyelamatkan gawangnya dari kebobolan. 

Andai Bayern masih ingin “hidup” dan menyusul pencapaian Milan dan Real Madrid yang berhasil back to back gelar UCL, di leg kedua Bayern harus jauh lebih klinis tanpa Lewy sekalipun. PSG lagi-lagi harus sadar bahwa satu kaki mereka belum sepenuhnya nyaman di tangga semifinal, bayang-bayang comeback dari setiap lawan yang mereka hadapi di UCL harus menjadikan Pochettino mawas diri andai nggak ingin tersingkir.

BACA JUGA Mau Meniru Strategi Bayern Munchen? Tidak Semudah Itu, Marno dan tulisan Muhammad Arif N Hafidz lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 April 2021 oleh

Tags: bayern munchenchampions leaguechoupo-motinghans flicklewandowskimbappeneymarpsg

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Muhammad Arif N Hafidz

Muhammad Arif N Hafidz

Pria yang lahir di tanah Kasunanan Surakarta dan tumbuh di bumi Kasultanan Yogyakarta. Pernah menjajaki beberapa lapangan di Bantul bersama skuad Persiba Bantul era Ezequiel Gonzales.

ArtikelTerkait

Lionel Messi, Menjadi Paripurna di Bawah Kolong Langit Sepak Bola (Unsplash)

Lionel Messi, Paripurna di Bawah Kolong Langit Sepak Bola

14 Desember 2022
3 Klub yang Haram Dipakai Saat Mabar eFootball

3 Klub yang Haram Dipakai Saat Mabar eFootball

15 September 2022
Jules Kounde, Pembelian Terbaik Barcelona Musim Ini

Jules Kounde, Pembelian Terbaik Barcelona Musim Ini

29 Juli 2022
Jangan Kaget kalau Mbappe Akhirnya Bertahan di PSG

Mbappe Perpanjang Kontrak di PSG kok Dibilang Loyal, Situ Sehat?

23 Mei 2022
Jangan Kaget kalau Mbappe Akhirnya Bertahan di PSG

Mbappe dan Uang Banyak yang Tak Lagi Bermakna

19 Mei 2022
Perubahan Format Champions League: Demi Kualitas atau Keuntungan?

Perubahan Format Champions League: Demi Kualitas atau Keuntungan?

11 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
pelecehan seksual wanita berkumis motivasi kerja dengan perundungan bullying anak artis dihujat netizen ibu-ibu mojok.co

Memberi Motivasi Kerja dengan Melukai Hati Itu Goblok!

Hal-hal yang Perlu Karyawan Ketahui tentang Exit Interview Saat Mengajukan Resign terminal mojok.co

Hal-hal yang Perlu Karyawan Ketahui tentang Exit Interview Saat Mengajukan Resign

Pandemi Berkepanjangan Bikin Penderita Maskne seperti Saya Kewalahan terminal mojok

Pandemi Berkepanjangan Bikin Penderita Maskne seperti Saya Kewalahan



Terpopuler Sepekan

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Terminal Mojok
Kuliner

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli

oleh Tiara Uci
25 Januari 2023

Tobat, klean.

Baca selengkapnya
Dilema Agen Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut

Dilema Pangkalan Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut

26 Januari 2023
Solo di Mata Orang Jogja: Solo Dipandang Rendah, tapi Lebih Menjanjikan

Solo (Layak) Mulai Melesat, Jogja Perlahan (dan Pasti) Ditinggal Wisatawan

26 Januari 2023
Olahraga Lari Adalah Olahraga Murah, Murah Pala Bapak Kau

Olahraga Lari Adalah Olahraga Murah, Murah Pala Bapak Kau

19 Januari 2023
Derita Tinggal di Pertashop- Sebuah Warisan yang Meresahkan (Foto milik penulis)

Derita Tinggal di Pertashop: Bisnis Warisan yang Meresahkan

24 Januari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .