Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bantul Nggak Cuma Berisi Gondes, (Dulu) Ada Banyak Stasiun Kereta di Sini

Rizqian Syah Ultsani oleh Rizqian Syah Ultsani
31 Agustus 2024
A A
Bantul Nggak Cuma Berisi Gondes, (Dulu) Ada Banyak Stasiun Kereta di Sini

Bantul Nggak Cuma Berisi Gondes, (Dulu) Ada Banyak Stasiun Kereta di Sini (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu yang lalu, saya menulis daftar stasiun kereta di Sleman yang sudah non-aktif, tepatnya di jalur Jogja-Secang dan sudah bersalin rupa menjadi bangunan lain. Jumlah stasiun di Sleman lebih banyak daripada jumlah stasiun di Kota Jogja. Tapi rupanya Bantul nggak mau kalah. Kapanewon satu ini diam-diam punya lebih banyak stasiun ketimbang Sleman dan Jogja kota.

Setidaknya ada tiga jalur kereta yang masih dan pernah berjalan di wilayah Bantul. Pertama adalah jalur selatan Jawa yang sekarang masih aktif, kemudian jalur Jogja-Sewugalur Kulon Progo dan jalur Jogja-Pundong yang sama-sama sudah mati. Ini bikin Bantul pernah memiliki banyak stasiun dengan total 20. Lebih banyak daripada Sleman yang pernah punya total 9 stasiun dan hanya sisa 2 yang aktif serta Jogja Kota pernah punya 4 stasiun dan hanya 2 yang aktif.

Tinggal satu stasiun yang masih aktif di Bantul

Dari 20 stasiun yang ada di Bantul, hanya tersisa 1 yang masih aktif, yakni Stasiun Rewulu yang letaknya di Sedayu, atau berada di jalur selatan Jawa. Stasiun ini pun merupakan stasiun untuk kereta tangki BBM milik Pertamina.

Stasiun lainnya di jalur yang sama adalah Stasiun Sedayu yang berada di barat Stasiun Rewulu. Tapi khusus stasiun ini sudah mati sejak tahun 90-an.

Jalur kereta Jogja-Sewugalur

Berbeda dari jalur selatan Jawa yang melintang dari timur ke barat, jalur Jogja-Sewugalur dan Jogja-Pundong menyusur dari pusat Kota Jogja ke selatan, ke arah Bantul, dan tembus ke Kulon Progo. Kedua jalur ini lahir karena dulu banyak pabrik gula yang ada di wilayah Jogja, khususnya Bantul. Jadi, untuk mengangkut barang hasil produksi pabrik gula tersebut digunakanlah jalur kereta.

Yang terkenal di jalur ini adalah PG Padokan alias Madukismo yang masih aktif hingga sekarang. Orang Bantul pasti tahu PG Madukismo. Selain itu, jalur ini juga digunakan untuk angkutan penumpang.

Jalur Jogja-Sewugalur adalah jalur kereta di Bantul bagian barat yang mulai dibangun tahun 1895 dan berujung di Stasiun Sewugalur Kulon Progo. Jalur ini punya total 13 stasiun dan di Bantul ada 8 stasiun. Stasiun tersebut antara lain Stasiun Dongkelan di depan pasar hewan Pasty, Stasiun Winongo yang jadi stasiun percabangan ke PG Padokan, Stasiun Jepit, Stasiun Bantul yang jalurnya bercabang ke PG Bantul, Stasiun Palbapang yang sekarang jadi terminal bus, Stasiun Batikan, Stasiun Pekojo, dan Stasiun Srandakan di timur Sungai Progo.

Jalurnya Jogja-Sewugalur sekarang adalah sepanjang Jalan Bantul dan berbelok ke barat ke arah Terminal Palbapang dan terus ke barat. Bagi yang sering lewat Jalan Bantul, coba lihat di sisi barat jalan, beberapa bekas rel masih ada yang nyembul di tanah serta beberapa tiang persinyalan dan telegraf.

Baca Juga:

Sate Klatak Pak Jupaini Jogja: Rasanya Nggak Kalah dengan Pak Bari dan Pak Pong, dan Amat Cocok untuk Pekerja Kantoran

Orang Bantul Kalau ke Sleman Rasanya Dekat, tapi Orang Sleman ke Bantul Rasanya Jauh Banget: Penderitaan Mahasiswa Nglaju PP

Jalur kereta Jogja-Pundong

Kalau jalur Jogja-Pundong ini adalah jalur di Bantul bagian timur yang mulai dibangun tahun 1917 dan berujung di PG Pundong, Bantul. Di jalur ini ada total 15 stasiun dan yang ada di wilayah Bantul ada 10 stasiun. Kesepuluh stasiun tersebut antara lain Stasiun Kuncen, Stasiun Bintaran, Stasiun Kedaton Plered yang menghubungkan ke PG Plered, Stasiun Wonokromo yang letaknya di dekat Sate Klathak Pak Pong, Stasiun Ngentak dan Stasiun Jetis di Jalan Imogiri Barat, Stasiun Barongan yang bercabang ke PG Barongan, Stasiun Patalan, Stasiun Petrobayan, dan Stasiun Pundong.

Jalur Jogja-Pundong ini titik awalnya sama dengan jalur Jogja-Sewugalur, sama-sama dari Stasiun Ngabean menuju ke selatan. Bedanya, jalur ke Sewugalur setelah Jokteng Kulon Kidul tetap lurus ke selatan, sementara kalur ke Pundong berbelok ke timur lewat Jalan MT Haryono dan terus ke timur sebelum akhirnya ke selatan setelah Kotagede.

Nggak banyak orang Bantul tahu kalau di sana ada banyak stasiun

Akan tetapi jalur kereta Jogja-Sewugalur dan Jogja-Pundong sudah nggak aktif sejak tahun 1940-an karena rangkaian relnya dibongkar Jepang dan dipindah ke Burma alias Myanmar. Jadi sekarang, bekas-bekas relnya relatif nggak kelihatan. Makanya banyak orang Bantul nggak tahu kalau di kapanewon kebanggaannya itu pernah ada jalur kereta dengan banyak stasiun. Jalur kereta di Bantul yang masih bisa dilihat bekasnya hingga kini adalah jalur Jogja-Palbapang karena baru ditutup tahun 1970-an olah PJKA.

Jumlah stasiun yang banyak ini membuktikan kalau Bantul nggak kalah dari Jogja dan Sleman. Seharusnya Bantul nggak cuma terkenal karena banyak gondesnya, tapi juga karena sejarah stasiunnya.

Penulis: Rizqian Syah Ultsani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bantul Bukan untuk Kaum Mendang-Mending, Pikir Ulang kalau Mau Tinggal di Sini!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Agustus 2024 oleh

Tags: Bantulstasiunstasiun kereta
Rizqian Syah Ultsani

Rizqian Syah Ultsani

Tukang menguap yang suka menulis.

ArtikelTerkait

Stasiun Jatinegara Menyimpan Banyak Kenangan, tapi Sayang Trotoarnya Pesing

Stasiun Jatinegara Menyimpan Banyak Kenangan, tapi Sayang Trotoarnya Bau Pesing

9 Mei 2025
3 Rekomendasi Tempat Makan Ingkung Istimewa di Bantul

3 Rekomendasi Tempat Makan Ingkung Istimewa di Bantul

20 Oktober 2023
Mie Ayam Bantul, Sebenar-benarnya Makanan Khas Bantul, dan Sebaiknya Segera Diresmikan Saja! warung mie ayam, jogja

Mie Ayam Bantul, Sebenar-benarnya Makanan Khas Bantul, dan Sebaiknya Segera Diresmikan Saja!

17 Februari 2024
3 Aturan Tidak Tertulis di Stasiun Bogor yang Perlu Dipatuhi Penumpang

4 Aturan Tidak Tertulis di Stasiun Bogor yang Perlu Dipatuhi Penumpang

11 Februari 2025
Pyramid Cafe, Klub Malam di Bantul yang Runtuh Melawan RX King dan Jathilan

Pyramid Cafe, Klub Malam di Bantul yang Runtuh Melawan RX King dan Jathilan

14 Januari 2024
Mie Ayam Sabrang Kinanthi, Mie Ayam Paling Enak di Bantul Mojok.co

Mie Ayam Sabrang Kinanthi, Mie Ayam Paling Enak di Bantul

25 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.