Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bantuan ‘Sederhana’ Datang, Tolong Jangan Ajari Warga NTT Bersyukur, melainkan Ajari Pemda NTT Berpikir

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
23 April 2021
A A
Jangan Ajari Warga NTT Bersyukur, tapi Ajari Pemda NTT Berpikir terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Tulisan ini diringi simpati dan dukacita saya kepada warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi korban badai Seroja. Betapa kita semua merindukan kehidupan yang damai tenteram bebas dari oligarki, eh, bencana. Salam cinta saya untuk Anda semua di tanah kelahiran se’i sapi yang nikmat itu.

Tetapi salam cinta ini untuk warga NTT, terutama yang terdampak bencana badai Seroja. Yang tidak saya kirimi salam adalah sekelompok orang yang dipercaya mengurusi provinsi di batas selatan Indonesia ini. Ya, untuk Anda jajaran Pemda NTT.

Alasan saya menolak mengirimi salam pada mereka sederhana. Saya paling anti bermanis-manis pada orang yang logikanya merangkak. Apalagi logika merangkak yang mengacaukan kehidupan masyarakat luas. Dan kali ini saya tidak melihat logika Pemda NTT ini merangkak. Melainkan sudah rebahan menggeliat seperti ulat yang rakus.

Jika Anda belum paham konteks, jadi ini perkara sumbangan dari Pemda NTT untuk masyarakat terdampak. Sudah 2 minggu listrik mati, kesulitan pangan, harusnya masyarakat terdampak badai Seroja ini mendapat sumbangan yang pantas. Pantas itu berarti bisa membantu korban untuk tetap menjalankan hidup dengan layak.

Lha, kok, yang dibagikan oleh Pemda NTT sekadar beras 1kg, mi instan 1 bungkus, dan telur mentah 1 butir? Jika Anda pikir sumbangan ini nggatheli, wajar, sih. Sumbangan macam ini bahkan tidak pantas sebagai bingkisan saat tahlilan. Sudah tidak pantas, datangnya juga sudah 2 minggu sejak bencana pula.

Janjinya sih ada 2 kloter sumbangan dari Pemda NTT. Namun, sepertinya akan memperoleh sumbangan yang serupa. Yang jelas warga NTT sudah patah hati dan harapan pada Pemda NTT. Bahkan memandang sumbangan ini penghinaan.

Sayang sekali, kondisi darurat bencana seperti ini dianggap enteng oleh beberapa pihak. Quotes ra mashok muncul untuk mengajak warga NTT untuk bersabar. Meskipun sumbangan dari Pemda NTT dipandang menghina warga, tetap saja ada yang menyuarakan untuk bersyukur. Bahkan, ada yang membandingkan dengan donasi para artis dan selebgram.

Gini lho, Bro. Sebelum bacot sok bersyukur, tolong pahami peran pemda yang seharusnya. Enak banget meminta orang lain bersabar ketika dirinya sedang membaca berita di atas springbed alternatif.

Baca Juga:

Hanya PNS yang Bisa Masuk Surga

Menormalisasi Resepsi Pernikahan Tanpa Sumbangan. Bukannya Sultan, Hanya Nggak Ingin Punya Beban

Pertama, kondisi masyarakat terdampak bencana akan dilindungi pemerintah. Mau siapa lagi sih yang bisa dijadikan sandaran oleh rakyat banyak selain pemerintah? UU 7/2007 dilandasi pemikiran bahwa negara dan instrumen pemerintah bertanggung jawab melindung segenap rakyat.

Masalahnya, pemerintah daerah NTT memandang segalanya sederhana. Saking sederhananya, sampai-sampai sumbangan korban bencana ikut sederhana. Kok ya tega sih membagikan sumbangan yang kalah mewah daripada stok makanan mahasiswa tingkat akhir? Kok ya tega memberikan mi satu bungkus?

Kembali di awal, sumbangan dari pemda bukan berasal dari kesadaran untuk bersolidaritas dan hukumnya wajib! Jadi tidak ada alasan dari pemda beralibi bahwa sumbangan hanya itu yang pantas diberikan. Ini bukan perkara pantas atau tidak pantas yo, Mas, Mbak, Pak, Buk.

Landasan ide saja sudah beda banget, karena sumbangan dipandang seperlunya saja. Di sinilah letak gagal pikir Pemda NTT. Mereka menempatkan korban bencana bukan sebagai subjek dan objek hukum. Outputnya ya seperti ini, jadi parno dan membenci pemerintah.

Kedua, stop bilang bahwa warga NTT harus tertawa. Bahkan dipaksa menerima bingkisan dari pemerintah dengan sukacita. Yungalah kalian yang merasa suci sebagai manusia, tolong otaknya jangan dianggurin.

Beras 1 kg itu sudah lumayan kurang ajar. Apalagi hanya ditambah mi satu bungkus dan telur mentah satu butir. Lha, Pemda NTT ini niatnya bantu atau demi kebutuhan konten saja? Nah, apa salahnya sih menunjukkan realita jika bantuan dari Pemda NTT memang tidak pernah memberi dampak apa pun.

Bersyukur itu penting, tapi bagaimana kalau tidak ada yang bisa dijadikan alasan bersyukur? Contohnya bingkisan bantuan Pemda NTT itu! Mungkin sih yaaa, toh tidak ada yang tahu logika sebenarnya yang membuat sumbangan pemda ini jadi menyedihkan seperti ini.

Mau bersyukur bagaimana, jika tidak ada yang bisa disyukuri, wqwqwq. Wes angel tenan tuturanmu.

Sumber Gambar: YouTube Tribun Kaltim Official 

BACA JUGA Menelusuri Asal Usul Nama Malioboro, Ikon Kota Jogja dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 April 2021 oleh

Tags: bantuan pemerintahbencana alamNTTSumbangan
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Apakah Harus kayak Jerinx Dulu biar Cepat dan Mudah Dapat Vaksin? terminal mojok.co

Apakah Harus kayak Jerinx Dulu biar Cepat dan Mudah Dapat Vaksin?

23 Agustus 2021
Bemo NTT: Diskotek Berjalan yang Siap Memberi Penumpang Kegembiraan

Bemo NTT: Diskotek Berjalan yang Siap Memberi Penumpang Kegembiraan

7 Maret 2023
Menyikapi Orang yang Minta Sumbangan tapi Malah Kayak Nodong

Menyikapi Orang yang Minta Sumbangan tapi Malah Kayak Nodong

9 April 2020
Donasi Bencana Alam Bukan Ajang Pembuangan Sampah Pakaian, Camkan! terminal mojok.co

Donasi Bencana Alam Bukan Ajang Pembuangan Sampah Pakaian, Camkan!

23 Januari 2021
Menormalisasi Resepsi Pernikahan Tanpa Sumbangan. Bukannya Sultan, Hanya Nggak Ingin Punya Beban Mojok.co

Menormalisasi Resepsi Pernikahan Tanpa Sumbangan. Bukannya Sultan, Hanya Nggak Ingin Punya Beban

13 Desember 2023
Djoko Tjandra Jokowi MOJOK.CO

Jokowi Cuma Peduli Sama Gimmick Pakaian Adat, Bukan Masyarakat Adatnya

21 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.