Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bakso dan Mi Ayam Harusnya Dimakan di Tempat dan Nggak Dibungkus!

Iqbal AR oleh Iqbal AR
22 Februari 2021
A A
Bakso dan Mi Ayam Harusnya Dimakan di Tempat dan Nggak Dibungkus, Dua Makanan yang Seharusnya Dimakan Di Tempat dan Tidak Dibungkus Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Kita selama ini mungkin sudah paham dan familier dengan beberapa mitos di dunia kuliner tentang makanan yang dibungkus. Ada yang bilang, makanan yang dibungkus rasanya berbeda dengan makanan yang dimakan di tempat. Nasi Padang, nasi campur, nasi pecel, misalnya, yang ternyata sedikit lebih enak dibungkus daripada makan di tempat. Namun, istilah tersebut tidak berlaku bagi dua makanan ini, yang sebaiknya dimakan di tempat saja, tidak dibungkus dan dibawa pulang. Dua makanan yang dimaksud adalah bakso dan mi ayam.

Semua pasti tahu lah bagaimana bentuk bakso dan mi ayam. Dari zaman dulu sampai sekarang ya gitu-gitu saja. Kelas kenikmatannya juga tetap berada di atas rata-rata. Entah gerobaknya ada di pinggir jalan atau di restoran mewah, rasanya sama, gengsinya saja yang berbeda. Kita semua mungkin sudah pernah merasakan bagaimana sensasi makan bakso atau mi ayam di tempat. Sudah pasti enak. Kita semua mungkin sudah pernah merasakan bagaimana makan bakso atau mi ayam dengan dibungkus dan dibawa pulang. Sudah pasti rasanya berbeda.

Untuk bakso misalnya, kalau dibungkus, baksonya otomatis tidak se-fresh yang dimakan di tempat. Baksonya tidak fresh, tahunya juga tidak fresh lagi, pangsit gorengnya juga tidak serenyah semula. Apalagi kalau sudah dicampur dalam satu plastik (kuahnya tetap dipisah lho, ya), itu jelas sudah merusak rasa. Sambal, saus, dan kecapnya juga tidak langsung keluar dari botol menuju mangkuk, harus dibungkus plastik dulu. Belum lagi sampai rumah, kalau baksonya sudah tidak panas lagi, kan harus dipanaskan. Nah, perbedaan kompor kita dengan tukang bakso juga pasti mengubah rasa yang mana dapat menurunkan rasa original bakso tersebut.

Mi ayam pun sama, lebih enak dimakan di tempat. Masih fresh, panas, dan tidak tercampur apa-apa. Kalau dibungkus, pasti sudah tercampur unsur lain, entah itu paperbox, kertas bungkus, atau plastik. Dibawa ke rumah juga sudah tidak fresh lagi. Ayamnya sudah terlalu lama bercampur dengan mi, pangsit gorengnya pun sudah tidak renyah. Apalagi kalau acarnya dijadikan satu dan tidak dipisah, ya semakin amburadul rasanya. Mau dipanaskan juga tidak menolong, malah akan mengurangi rasa dan kenikmatan dari mi ayamnya. Apalagi kalau sampai agak dingin, ya mimpi buruk itu namanya. Say no to mi ayam yang sudah agak dingin pokoknya.

Sebenarnya ada alasan mengapa makan bakso atau mi ayam sebaiknya dimakan di tempat dan tidak dibungkus. Pertama, ini soal sensasi. Misalnya kita makan “Bakso Stasiun” atau “Mi Ayam Beringin”. Misalnya saja lho ini. Kita pasti akan disuguhkan sensasi makan bakso di dekat stasiun atau makan mi ayam di bawah pohon beringin. Itu sensasi yang disuguhkan bersamaan ketika kita makan di tempat. Kalau dibungkus dan dibawa pulang, “Bakso Stasiun” akan jadi bakso biasa, dan “Mi Ayam Beringin” juga akan jadi mi ayam biasa. Tidak ada sensasi lain yang disuguhkan. Rasanya mungkin tidak sampai pada level “mencerahkan”, tetapi sensasinya itu yang jadi sorotan.

Ada lagi yang bilang bahwa makanan yang kalau dimakan di tempat enak, tapi pas dibungkus dan dibawa pulang tidak enak, berarti ada pesugihannya. Ini agak tidak masuk akal sebenarnya, karena kembali soal sensasi tadi, yang mana itu sangat meningkatkan rasa dari makanan. Masih nyambung juga dengan konteks kesegaran makanan, yang mana kalau dimakan di tempat kan masih segar, fresh from the oven lah istilahnya. Kalau dibungkus otomatis tidak berlaku istilah fresh from the oven itu. Yang pasti, bakal memakan waktu untuk membawanya dari tempat makan ke rumah, dan itu sedikit banyak akan memengaruhi rasa. Berbeda kalau misalnya makan di tempat. Jadi, ini bukan soal pesugihan atau apalah itu namanya.

Maka dari itu, kalau tidak ada halangan atau kondisinya memungkinkan, makan makanan ya di tempat saja (kalau disediakan, kalau tidak ya tidak usah). Terlebih lagi kalau makan bakso atau mi ayam, sebaiknya jangan dibungkus dan dibawa pulang. Sebisa mungkin dimakan di tempat saja, sambil merasakan sensasinya. Makan bakso dan mi ayam yang dibungkus tidak akan sama rasanya seperti kalau kita makan di tempat. Saya bisa jamin dan pastikan, bahwa setidak enak apa pun bakso atau mi ayam, lebih tidak enak lagi kalau dibungkus dan dibawa pulang~

Sumber Gambar: Wikimedia Commons

Baca Juga:

4 Cara Mudah Menikmati Mie Ayam untuk Sarapan ala Warga Lokal Jakarta

Panduan Menikmati Mie Ayam dengan Saos Menurut Anak Pedagang. Beda Jenis, Beda Saosnya

BACA JUGA 4 Bakso Terenak di Indonesia dengan Rasa Paling Autentik dan tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Maret 2021 oleh

Tags: Baksomi ayam
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Apa pun Seleranya, Dosa Saat Makan Bakso Jelas Ra Mashok! terminal mojok

Apa pun Seleranya, Dosa Saat Makan Bakso Jelas Ra Mashok!

30 November 2021
bakso daging sapi vs bakso daging ayam terminal mojok

Bagi Saya, Bakso Sapi Tetap yang Terbaik Ketimbang Bakso Ayam

13 Mei 2021
5 Dosa Penikmat Mi Ayam yang Kerap Dilakukan terminal mojok.co

5 Dosa Penikmat Mi Ayam yang Kerap Dilakukan

21 Desember 2021
Ini Ciri-ciri Warung Mi Ayam Enak di Jogja terminal mojok.co

Ciri-ciri Warung Mi Ayam yang Enak di Jogja

4 Oktober 2021
Weleri Kendal Baik-baik Saja Tanpa Mie Gacoan, Waralaba Ini Lebih Baik Incar Daerah Lain Mojok.co

Weleri Kendal Baik-baik Saja Tanpa Mie Gacoan, Waralaba Ini Lebih Baik Incar Daerah Lain

18 Januari 2024
Alasan Kenapa Bakso Harus Dinobatkan sebagai Pahlawan Pangan Nasional

Alasan Kenapa Bakso Harus Dinobatkan sebagai Pahlawan Pangan Nasional

31 Maret 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.