Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Mempertanyakan Orang Jawa Tulen yang Masih Bingung dengan Istilah Bahasa Jawa “Selawe”, “Seket”, dan “Sewidak”

Rizqian Syah Ultsani oleh Rizqian Syah Ultsani
22 Mei 2024
A A
Mempertanyakan Orang Jawa Tulen yang Masih Bingung dengan Istilah Bahasa Jawa “Selawe”, “Seket", dan “Sewidak” Mojok.co

Mempertanyakan Orang Jawa Tulen yang Masih Bingung dengan Istilah Bahasa Jawa “Selawe”, “Seket", dan “Sewidak” (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bahasa Jawa lebih kaya kosakata daripada bahasa Indonesia. Bukannya ingin memicu perdebatan seputar bahasa Indonesia yang miskin kosakata seperti beberapa bulan lalu. Saya hanya ingin membuka diskusi perihal bahasa Jawa yang kaya kosakata, sayangnya penuturnya semakin berkurang. 

Salah satu artikel di Mojok yang berjudul 6 Istilah dari Kata “Menempel” dalam Bahasa Jawa, Mulai dari Nemplek hingga Rengket. Beda Konteks Beda Penggunaan mencerminkan betapa kayanya bahasa daerah yang satu ini. Selain kaya kosakata, bahasa ini termasuk bahasa daerah yang rumit. Sebab, dalam bahasa ini ada tingkatan bahasa yaitu krama dan ngoko alias halus dan kasar. 

Nah, menguasai salah satu tingkatan bahasa saja kosakatanya sudah sangat banyak. Misal, untuk mengungkapkan jatuh dalam bahasa Jawa ngoko ada banyak jenisnya tergantung konteks. 

Orang Jawa yang kehilangan kejawaannya

Sebagai orang asli yang sehari-hari pakai bahasa Jawa, saya bangga atas kekayaan bahasa daerah ini. Namun, di saat yang bersamaan, saya merasa khawatir. Saat ini ada banyak orang Jawa yang tergerus kemampuan berbahasanya.

Sejauh pengamatan saya, pada beberapa kondisi, penggunaan bahasa daerah ini terkadang malah dicampur sama bahasa Indonesia. Lebih parahnya, ada yang mencampurkan dengan bahasa yang dikarang-karang sendiri. Macam orang Jaksel yang pakai bahasa Indonesia dicampur sama istilah bahasa Inggris. 

Kesalahan-kesalahan dalam berbahasa Jawa bisa saya maklumi kalau penutur adalah pendatang atau orang yang baru belajar. Tapi, kalau penuturnya adalah orang asli Jawa tulen yang sehari-hari menggunakan bahasa daerah, saya cuma bisa ngelus dada. 

Itu mengapa saya kemudian mempertanyakan kejawaan orang-orang Jawa ini. Salah satu kesalahan yang paling sering saya temui adalah bahasa Jawa terkait angka. Mayoritas hanya fasih menyebutkan angk a1 sampai 10. Akan tetapi, untuk angka tertentu yang memang berbeda pola penyebutannya daripada angka lain macam 25, 50, dan 60 yang banyak orang Jawa masih keliru pengucapannya.

“Selawe”, “seket”, dan “sewidak”

Saya coba jelaskan sedikit bagi yang masih asing. “Selawe”, “seket”, dan “sewidak” adalah bahasa Jawa yang benar dan sahih untuk menyebut 25, 50, dan 60. Namun, masih banyak yang bingung dan salah dengan penyebutan tiga angka tersebut. Padahal, pengetahuan ini seharusnya menjadi hal yang dasar dalam berbahasa Jawa lho karena digunakan sehari-hari. 

Baca Juga:

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

Menyesal Masuk Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia? Wajar, tapi Saya Yakin Kamu Akan Berubah Pikiran Setelah Membaca Ini

Saya semakin kesal ketika ada orang Jawa tulen yang menyebutkan rong puluh limo, limang puluh, dan enem puluh. Itu adalah salah kaprah yang terus menerus lestari. Kasus ini juga terjadi sama angka 21 sampai 29. Nggak ada dalam kesusastraan Jawa yang menyebut dengan istilah rongpuluh siji, rong puluh loro, rong puluh telu, dan seterusnya. Penyebutan yang benar adalah selikur, rolikur, telulikur, patlikur dan seterusnya.

Banyak orang Jawa perlu belajar bahasa Jawa lagi 

Di dalam hati saya sering membatin, mereka yang sehari-hari berbahasa daerah ini ternyata juga masih perlu belajar bahasa Jawa. Ini perlu supaya tidak ada kekeliruan dan tersesat semakin jauh dalam berbahasa. Sehingga, bahasa yang lestari hingga anak cucu kita adalah bahasa daerah yang benar dan sahih.

Kembali ke awal, apa istimewanya bahasa Jawa kaya kosakata kalau penuturnya semakin berkurang atau tidak menurutkan secara tepat? Perlahan akan punah, kaya atau miskin kosakata hanya akan jadi cerita. Jadi orang Jawa tulen, ayo belajar lagi bahasa daerah kalian lagi.

Penulis: Rizqian Syah Ultsani
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 11 Istilah Bahasa Jawa yang Susah Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

 

Terakhir diperbarui pada 22 Mei 2024 oleh

Tags: bahasa indonesiaBahasa Jawaistilah bahasa jawaJawaorang jawa
Rizqian Syah Ultsani

Rizqian Syah Ultsani

Tukang menguap yang suka menulis.

ArtikelTerkait

Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Bali turis asing sewa motor

Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Bali

26 Oktober 2022
ibu hamil mitos seputar kehamilan di masyarakat jawa mojok.co

Mitos Seputar Kehamilan yang Aneh Banget, Nggak Usah Dipercaya deh!

17 Juli 2020
Mengenal Probolinggo dan Purbalingga: Hanya Nama yang Serupa, tapi Daerahnya Jauh Berbeda Mojok.co

Mengenal Probolinggo dan Purbalingga: Hanya Nama yang Serupa, tapi Daerahnya Jauh Berbeda

22 Januari 2025
Kamus Sopan Santun Saat Berada di Jalanan Jawa terminal mojok.co

Kamus Sopan Santun Saat Berada di Jalanan Jawa

3 Januari 2022
Ilmu Titen dan Mitos Jawa Itu Beda, Jangan Dipukul Rata terminal mojok.co

Ilmu Titen dan Mitos Jawa Itu Beda, Jangan Dipukul Rata

11 Juli 2021
4 Pertanyaan yang Bikin Kesal Orang Lampung Mojok.co

4 Pertanyaan yang Bikin Kesal Orang Lampung

14 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.