Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

6 Istilah dari Kata “Menempel” dalam Bahasa Jawa, Mulai dari Nemplek hingga Rengket. Beda Konteks Beda Penggunaan

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
3 April 2024
A A
6 Istilah Menempel dalam Bahasa Jawa, Mulai dari Nemplek hingga Rengket. Beda Konteks Beda Penggunaan Mojok.co

6 Istilah Menempel dalam Bahasa Jawa, Mulai dari Nemplek hingga Rengket. Beda Konteks Beda Penggunaan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, saya bukber bersama teman-teman tongkrongan. Sebagaimana obrolan tongkrongan, kami membahas banyak hal. Mulai dari cerita nabi-nabi hingga membedah penggunaan bahasa Jawa. Obrolan kami benar-benar panjang dan ngalor ngidul. Bahkan, kami melanjutkan pembicaraan hingga sahur.

Salah satu topik obrolan yang menarik perhatian saya adalah kata menempel dalam bahasa Jawa ada banyak tergantung konteksnya. Persis seperti istilah jatuh dalam bahasa Jawa.  Di bawah ini saya jelaskan beberapa perbedaannya. 

#1 Nemplek

Kata paling umum dan sering digunakan adalah “nemplek”. Ya, kata ini memang cukup fleksibel digunakan dalam berbagai konteks. Mungkin kata ini adalah padanan dalam bahasa Jawa yang paling mendekati dengan kata menempel. Namun perlu diperhatikan, nemplek menjadi lebih tepat untuk menjelaskan sebuah benda yang menempel pada suatu media atau benda lain.

Saya beritahu penggunaannya dalam kalimat, “Koe wes moco poster sek nemplek ning papan pengumuman?” (Kamu sudah membaca poster yang menempel di papan pengumuman?).

#2 Nemplok

“Nemplok” sebenarnya juga memiliki arti menempel. Perbedaannya, kata “nemplok” lebih cocok digunakan untuk sebuah benda asing entah itu hewan sampai entitas lain. Selain itu, kata ini juga biasa digunakan sebagai kiasan seseorang yang “menempel” terus dengan orang lain. 

Contoh penggunaannya dalam kalimat, “Kae opo putih-putih nemplok ning tiang lampu?” (Apa itu ada putih-putih menempel di tiang lampu?). Contoh lain, “Halah, cah cilik kae nemplok terus ning mbokne!” (Halah anak kecil itu menempel terus dengan ibunya!)

#3 Kelet

“Kelet” dalam bahasa Jawa menjelaskan sebuah benda yang menempel dengan tidak terlalu kuat. Konteks menempel di sini merujuk pada sebuah benda (biasanya cair) yang membuat benda lain bisa menempel. Nah, dikarenakan ada benda perekat itu, sesuatu jadi bisa menempel satu sama lain. Walaupun, tingkat menempelnya nggak terlalu kuat dan mudah dilepas. Contoh kalimatnya, “Gara-gara lem kui, kertase dadi kelet ning klambiku.” (Gara-gara lem itu, kertasnya jadi menempel di bajuku.)

#4 Kraket

“Kraket” sangat mirip dengan kelet. Bedanya, kata “kraket” di sini merujuk pada sebuah benda (tidak harus cair) yang membuat benda lain bisa melekat dengan kuat. Beberapa benda yang dimaksud antara lain perekat velcro hingga lem super. Benda-benda tersebut bisa merekat dengan tingkatan yang sangat kuat sampai sulit dilepas atau butuh effort lebih.

Baca Juga:

Kalio Disangka Rendang Adalah “Dosa” Terbesar Orang Jawa di Rumah Makan Padang

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

Contoh kalimatnya, “Tasmu ditutup sek bener, rung kraket kui.” (Tasmu ditutup dulu dengan benar, belum menempel itu. -merujuk pada perekat velcro-). Contoh lain, “Lem e kakean iki, nganti kraket banget.” (Lemnya kebanyakan ini, sampai menempel banget.)

#5 Pliket

“Pliket” berarti menempel, tapi cenderung ke arah lengket-lengket yang nggak nyaman. Istilah dalam bahasa Jawa ini biasanya digunakan dalam konteks yang negatif, bahkan menjijikan. Contoh kalimatnya, “Hiii opo kui ning sandalmu? Kok pliket ngono!” (Apa itu yang ada di sandalmu? Kok lengket begitu!). Itu mengapa istilah pliket biasanya diikuti oleh objek yang menjijikan atau kotor seperti tai, tumpahan makanan, keringat. 

#6 Rengket

Nah, “rengket” cukup berbeda dengan istilah-istilah sebelumnya. “Rengket” lebih banyak digunakan untuk menggambarkan pertemanan yang sudah sangat menempel alias akrab. Bisa dibilang, istilah ini bisa digunakan ketika tingkat pertemanan sudah mencapai level bestie. Biasanya, istilah ini digunakan untuk memotivasi suatu organisasi atau sebuah perkumpulan agar lebih meningkatkan rasa pertemanan di antara mereka.

Contoh kalimatnya, “Mbok ayo antar pemuda sek rengket, ojo mikir penake wae!” (Ayolah antar pemuda bisa lebih menempel lagi, jangan mikir enaknya saja!)

Di atas adalah berbagai istilah menempel dalam bahasa Jawa. Tentu penggunaan istilah itu bisa diperdebatkan. Mengingat, hal-hal di atas hanyalah hasil diskusi saya dan teman-teman di tongkrongan yang bukan merupakan ahli bahasa. Yang jelas, kami kini jadi menyadari khazanah bahasa Jawa memang sangat beragam. Bisa saja apa yang saya pahami di Jogja belum tentu sama dengan daerah lain. Kalian tahu kata dalam bahasa Jawa lainnya yang berarti menempel? 

Penulis: Muhammad Iqbal Habiburrohim
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 11 Istilah Bahasa Jawa yang Susah Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 April 2024 oleh

Tags: Bahasabahasa indonesiaBahasa JawaJawamenempel
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

nama anak zaman sekarang anak kelima Takut Mengajarkan Bahasa Daerah kepada Anak karena Takut Bicara Kasar Itu Alasan yang Bodoh mojok

Takut Mengajarkan Bahasa Daerah kepada Anak karena Takut Bicara Kasar Itu Alasan yang Bodoh

2 November 2020
Film Horor Indonesia Overdosis Eksploitasi Agama Islam

Film Horor Indonesia Overdosis Eksploitasi Agama Islam dan Jawa untuk Menakut-nakuti semata Biar Laku

23 Maret 2024
Bahasa Madura Khas Jember yang Bikin Bingung Orang Jember dan Orang Madura saking Uniknya Mojok.co

Bahasa Madura Khas Jember Bikin Bingung Orang Jember dan Orang Madura saking Uniknya

17 Februari 2024
Kamus Sopan Santun Saat Berada di Jalanan Jawa terminal mojok.co

Kamus Sopan Santun Saat Berada di Jalanan Jawa

3 Januari 2022
Cidro 2 Adalah Lagu Jawa Terbaik, yang Lain Minggir Dulu

Cidro 2 Adalah Lagu Jawa Terbaik, yang Lain Minggir Dulu

23 Desember 2023
Panduan Orang Sumatra Cari Tempat Makan di Jawa yang Cocok dengan Selera terminal mojok.co

Panduan Orang Sumatra Cari Tempat Makan di Jawa yang Cocok dengan Selera

27 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.